end

1.1K 148 49
                                    

"Jaem, gue gak paham," ujar Jeno kebingungan.

"Udah selesai gue," ujar Jaemin sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Gila lo? " tanya Jeno masih nggak percaya.

"Plis jen, stres banget gue. Gue yakin lo paham sama keadaan tadi tanpa gue jelasin."

"Oke, it's your choice," final Jeno tak mau memperumit keadaan.

"Gue juga ada problem sama Rayna," ujar Jeno.

"Tapi dengan situasi yang kaya gini kayaknya kita selesaiin masalah kita sendiri sendiri," ujarnya lagi.

"Ada apa lo sama dia?" tanya Jaemin.

"Barusan gue dari rumahnya, ada Mark disana. Terus gue abis baku hantam juga sama dia," tutur Jeno, berhasil bikin Jaemin emosi lagi.

"Lo masih ga bisa nahan emosi lo?" tanya Jaemin.

"Gabisa kalo buat Mark. Gue juga abis jatuh," ucap Jeno sembari menunjukkan lukanya.

"Goblok banget lo anjing kok bisa?" tanya Jaemin terkejut.

"Gatau juga, ga terlalu sakit sih tapi," jawab Jeno.

Ditengah obrolan Jaemin dan Jeno yang membicarakan luka tersebut, datanglah Rania sendirian dengan tatapan emosinya.

"Na, gue gini juga gara gara lo. Lo over ke Kayla, lo nggak bisa bedain na mana pacar mana temen," ujar Rania tepat di depan Jaemin.

"Tapi kalo lo nggak suka bukan selingkuh jalan keluarnya," balas Jaemin nggak terima.

Jeno yang gatau apa apa cuma diem doang, tapi dia juga nggak bisa buat nggak terkejut waktu nama pacarnya disebut sama Rania.

Jeno langsung natap Rania dengan tatapan bingungnya, "Kenapa bawa bawa Rayna?"

"Tanya aja sama temen lo," ujar Rania sarkas sambil melirik Jaemin.

"Kalo lo mau selesai, oke. Kita selesai, makasi buat semua yang udah lo kasih," ujar Rania sarkas, tepat di depan wajah Jaemin. Kemudian Rania pergi setelah mengucapkan kalimat tersebut.

"Jaem," panggil Jeno.

"Nanti gue jelasin jen. Sekarang gue tanya, lo langsung pergi ninggalin Mark sama Kayla berdua? "

"Iya

"GOBLOK BANGET LO ANJING!"

Jaemin langsung berlari ke motornya dan gas ke rumah Rayna. Jeno? keong. Hidup di Sydney untuk waktu yang bentar aja Jeno udah ketinggalan banyak banget gini, gimana bertahun-tahun.



"Kayla, gue seneng bisa gini sama lo," ucap Mark sembari tersenyum tulus kepada Rayna.

"Hah? Apa mark? Gue nggak paham," tanya Rayna sembari tersenyum canggung. 

"Enak aja gitu udah temenan lagi sama lo. Maksudnya kayak yang benci sama gue berkurang satu gitu," tutur Mark.

"Ohh iya," jawab Rayna sambil menganggukkan kepalanya.

"Gue mau ngomong," ujarnya lagi.

"Iya silahkan, ngomong aja," ucap Rayna mempersilahkan.

"Maaf banget ya kay, gue masih suka sama lo."

"Hah?"

"Iya kay, sorry banget ya," ucap Mark sembari menundukkan kepalanya.

"Maaf banget mark, gue udah ada Rayyan."

"Iya, lo santai aja. Tapi gue boleh peluk nggak? Sekali aja. Setelah itu gue usahain bakal jaga jarak lagi sama lo sebisa mungkin," pinta Mark.

Rayna diem sembari berfikir. Kalo ditanya mau atau enggak? jelas sebenernya Rayna nggak mau. Tapi Rayna juga bingung harus nolak kaya gimana, takut jatuhnya malah nyinggung perasaan Mark.

Sialnya Mark langsung main peluk peluk aja. Tapi Rayna nggak bales pelukan itu, dia juga bahkan masih mematung kaget.

"Kayla."

Tiba-tiba Jaemin masuk ke rumah Rayna langsung tanpa salam tanpa ketuk pintu.

"Jaemin?" ucap Rayna pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaemin?" ucap Rayna pelan.

Mark langsung lepasin pelukan itu, dan noleh ke pintu Rayna juga, "Eh Jaemin."

"Mark, lo nggak tau malu ya?" tanya Jaemin to the point sembari menarik Rayna menjauh dari Mark.

"Gue udah bilang kan lo jangan deketin dia."

"Gue nggak ada maksud aneh aneh jaem. Kalo lo mikir gue gitu, lo salah," tutur Mark.

"Lo suka sama dia?" tanya Jaemin.

"Menurut lo aja gimana?" tanya Mark balik.

"Anjing cowok cowok pada musingin banget etdah," batin Rayna.

"Oke, gue bisa nyimpulin sendiri. Tapi lo nggak tau sikon Mark, lo nggakbisa kaya gini. Kalo udah terlanjur digebukin Jeno kaya tadi, lo juga kan yang rugi," ucap Jaemin setenang mungkin.

"Oke jaem gue seneng lo paham. Yaudah kalo gitu, gue pamit dulu. Kayla, duluan ya, makasih udah bantu gue," pamit Mark pada keduanya.

"Mark!" panggil Jaemin memberhentikan Mark.

"Apa?" tanya Mark menoleh.

"Jangan deketin Kayla lagi, gue nggak suka."

Mi Piace✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang