taman

1.1K 164 16
                                    

rania

kayla

rayna

apa?

rania

lo dimana?

rayna

iya nanti gue ke kamar

rania

gue tanya lo dimana?

•••


"Yaelah sama aja," batin Rayna sambil mendengus kesal.

Bagaimana bisa teman temannya terlalu ikut canpur akan hak Rayna untuk bersosial. Memang tidak salah mereka khawatir, tapi Rayna merasa mereka keterlaluan.

Sekarang Rayna berada di minimarket untuk membeli minum. Waktu di kasir dia nggak sengaja antri di depan Jaemin, dan ketika udah selesai bayar, Rayna langsung pergi tanpa ada niatan menyapa sedikitpun.

Rayna butuh waktu untuk sendirian. Berteman itu memang asik, tapi akan melelahkan ketika kamu memiliki opini yang berbeda dengan temanmu. Dan ya, perdebatan dengan Jaemin cukup menguras emosinya

Karena masih ada waktu untuk free time murid, Rayna mengambil kesempatan itu untuk mencari angin. Berada dalam hotel tidak akan membuat moodnya membaik, kecuali ada Jeno disitu.

Kini Rayna terduduk di taman depan hotelnya, tak lupa meminum susu yang tadi dibelinya di minimarket.

"Kayla," panggil lelaki dari arah kanan Rayna.

"Mark? Hai." Rayna menyambut kedatangan Mark dengan senyuman ramah tentunya.

"Sendirian lagi?" tanya Mark sembari berjalan mendekat.

"Iya nih, lo?" tanya Rayna kembali.

"Iya sendirian juga. Gue boleh duduk situ nggak?" tanya Mark sambil noleh ke tempat duduk kosong disamping Rayna.

"Boleh banget, sini." Rayna sedikir menggeser tempat duduknya untuk diberikan kepada Mark.

Keduanya sama sama hening. Rayna yang sibuk dengan susunya, dan Mark yang sibuk berfikir tentang topik yang akan dibicarakan.

"Lo udah baik baik aja?" tanya Mark membuka suara.

"Maksudnya?" tanya Rayna bingung.

"Udah damai apa belom sama yang dulu," ungkapnya.

"Gue gatau Mark. Tapi gue sebisa mungkin lupain itu, jangan dibahas ya, gue kan tadi udah bilang. Gue gamau ada dendam dendam lagi sama lo," jawab Rayna.

"Gue minta maaf ya, gue brengsek banget. Gue juga minta maaf kalo selalu ngungkit itu, karena ya emang gue bener-bener dihantui rasa bersalah sama lo," ujar Mark sambil memainkan jarinya, menandakan bahwa ia sedang kalut.

"It's okay Mark. Lupain, toh sekarang lo baik baik kan? Yang penting jangan sampe lo ngulangin kejadian itu, atau yaa kan juga kita udah gede, udah bisa bedain mana yang bener mana yang salah," tutur Rayna, cukup berhasil mendamaikan hati Mark.

"Pantes ya Jeno suka sama lo," ujar Mark dengan tawa ringannya.

"Gimana?" tanya Rayna sembari menoleh kearah Mark, bingung dengan pernyataan yang baru saja dilontarkan.

"Lo asik kalo diajak ngomong gini, lo baik, beruntung banget jeno bisa dapetin lo," puji Mark.

"Heh apaan, gagitu konsepnya."

Mi Piace✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang