jeno's return

1K 135 51
                                    

Rayna Kayla Karina,
Nama yang cantik, seperti orangnya.
Klise sekali bukan?
Tanpa sadar hatiku jatuh padanya.
Layaknya magnet, ia sangat menarik.
Cerianya, tawanya, senyumnya, aku menyukai itu. 
Jika boleh diriku meminta,
Aku mau Tuhan menjaga nya,
Memberinya bahagia.
Maaf karena lancang untuk menyukainya,
Maaf pula karena tak sengaja jatuh ke dunianya. 
Aku tersiksa, awalnya
Karena hanya bisa diam tanpa kata.
Namun lambat laun kurasa,
Sepertinya memang lebih baik seperti ini bukan?
Daripada hadirku merusak semuanya.
Untuk Kayla, perempuan yang sedang berada dipelukan yang lainnya,
Terimakasih sudah hadir memberi sedikit warna dalam kehidupan.
Layaknya kendaraan,
Sepertinya tugasku hanya mengantarmu ke tempat tujuan.

•••


"Ah elah, kenapa gue alay ya," batin Jaemin sambil menekan tombol back pada layar hpnya.

Iya, Jaemin baru saja bercerita di catatan ponselnya. Berkeluh kesah seputar dunia yang cukup melelahkan baginya. Salah satunya, problematika perasaannya yang mungkin tak akan mendapat ending yang bahagia.

"Gila ya, bisa bisanya gue suka sama pacar temen gue sendiri. Goblok banget lo Jaemin," ucap Jaemin sembil menepuk-nepuk kepalanya.

"Udah jelas nggak bisa digapai. Kenapa lo masih suka?" ujarnya lagi bermonolog.

"Lawan lo Jeno goblok."

Setelah beberapa menit memaki-maki dirinya, Jaemin tiba-tiba kepikiran sama nomor yang nggak dikenal beberapa saat yang lalu.

Seingat Jaemin, tak ada yang tahu tentang rasa sukanya kepada Rayna. Lantas siapa orang ini? Bagaimana bisa tahu?

•••

+6285428901237

naif

gasadar kalo perilaku lo setiap harinya udah nunjukin banget kalo lo suka kayla?

jaemin

lo siapa sih?

+6285428901237

ga penting

•••

Kini pukul 18.30, 30 menit menuju waktu yang sudah dijanjikan. Tentunya baik Jeno dan Jaemin sekarang sudah bersiap-siap untuk berangkat 

"Mau kemana sayang?" tanya Oma kepada Jeno.

"Ada janji sama temen, Jeno pamit dulu ya Oma," ujar Jeno sembari bersalaman dengan Omanya.

Setelahnya, Jeno langsung pergi ke tempat yang udah dijanjikan sama unknown number tersebut.

Takut? Nggak. Jeno justru makin tergerak dan pengen tahu, orang usil mana lagi yang ikut campur hubungannya sama Rayna. Jeno pengen basmi orang itu.

Dengan kecepatan motor yang diatas 80 km/jam, Jeno sampai lebih dulu daripada Jaemin. Dengan berani, Jeno parkirin tepat didepan gerbang lapangan.

Nggak lama setelah itu, Jaemin jalan ke lapangan karena Jaemin parkir motornya di parkiran Fireflies Cafe. Jalan menuju lapangan cukup sepi dan gelap, cuma ada 2 lampu, itupun dengan cahaya yang remang-remang.

"Lah, motor Jeno bukan?" tanya Jaemin bermonolog, kebingungan dengan situasi yang kini terjadi.

Jeno denger ada langkah mendekat, dengan sigap tentunya Jeno udah siapin diri dan tenaga buat baku hantam, jaga-jaga aja barangkali orang jahat yakan?

"Jaemin?" panggil Jeno terkejut dan bingung dalam satu waktu.

"Lah, ngapain lo disini?" tanya Jaemin juga kebingungan.

"Lo—"

drrtt

drrtt

•••

[Jeno's phone]


+6285428901237

lo salah orang buat nitipin kayla

jaemin suka sama cewek lo

•••

[Jaemin's phone]


+6285428901237

jeno tau lo suka kayla

•••


Keduanya sama sama angkat kepala nya. Jaemin masih bingung, dan kaget sama chat yang baru aja dia dapet.

"Ini gue diadu domba apa gimana anjing?" batin Jaemin.

Disisi lain, Jeno tipe orang yang keras dan gampang emosi tanpa mikir dua kali. So,

"Jen ini—"

bugghh

Pukulan pembuka dari Jeno, cukup keras hingga Jaemin mundur beberapa langkah.

Jaemin nggak ngelawan untuk beberapa saat, karena dia sadar kenyataannya emang gitu, Jaemin suka Rayna.

bugghh

Setelah pukulan kedua, Jeno narik kerah Jaemin emosi. Terlihat dari raut wajahnya, dan urat-uratnya yang menegang.

"Lo suka Rayna?" tanya Jeno.

"Iya, gue suka," jawab Jaemin sembari menghela nafasnya berat.

bugghh

3 pukulan udah mendarat di wajah Jaemin. Kini Jaemin tersadar Jeno sudah kebablasan, menyukai itu hak Jaemin. Dan Jaemin tentu tak terima harga dirinya diinjak-injak begini.

Beberapa menit berlalu, keduanya masih kesetanan buat terus mukulin satu sama lain. Wajah, badan, baju, semuanya udah rusuh tak rupa.

Sekarang Jaemin berada dibawah Jeno. Jeno natap mata Jaemin penuh kebencian, "Gue percaya sama lo, tapi lo sia sia in kepercayaan gue."

bugghh

"Satu tahun disana lo masih aja kayak gini," ujar Jaemin yang akhirnya menyerah.

Jaemin akui, urusan baku hantam, Jeno tak tertandingi. Kekuatan Jaemin sudah habis, tenaganya kini nol.

"Gue peringatin, lo jangan deketin cewek gue lagi. Paham?" ujar Jeno kemudian berdiri dan meninggalkan Jaemin sendirian yang masih dalam posisi terlentang ditengah lapangan.

Mi Piace✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang