meet

1.1K 140 40
                                    

"Kayla, lo sekarang deket sama Mark?" tanya Jaemin membuka suara.

"Nggak tuh, b aja," jawab Rayna acuh sambil membuka ponselnya, didapatinya chat dari Jeno yang sedari tadi belum ia balas.

"Udah ah Jaem. Katanya Rayyan disini, ayo kesana," ujar Rayna lagi, mengalihkan topik pembicaraan.

"RAYYANNN!" teriak Rayna memanggil Jeno yang sedang sibuk dengan hpnya.

"Rayna?"

Jeno langsung berdiri dan Rayna lari cepet ke arah Jeno, kemudian Rayna peluk seerat mungkin.

Dari belakang Jaemin jalan sampingan sama Rania. Ngeliat pemandangan kaya gitu tuh antara cringe dan pengen.

Cemburu? Iya sedikit, tapi Jaemin tetep berusaha buat santai santai aja. Toh emang mereka pacaran dan Jaemin keadaannya juga udah punya pacar yang bahkan sekarang lagi ada disampingnya.

"Na, lucu ya," bisik Rania sembari melirik Rayna dan Jeno.

"Pengen?" tanya Jaemin sambil senyum usil ke Rania.

"Nggak tuh," jawab Rania berbohong, padahal mah iya.

"Yaudah sini." Jaemin ngregangin tangannya.

Rania langsung memeluk Jaemin, begitupun sebaliknya. Menurut Jaemin ini emang langkah terbaik untuk semakin deket sama Rania, dan coba buat nggak suka lagi sama Rayna.

Waktu Jeno udah selesai pelukan sama Rayna untuk beberapa detik, kini ia melirik ke arah Jaemin. Didapatinya Jaemin juga berpelukan dengan Rania.

"Busettt," ujar Jeno terkejut.

"Plagiat huu," teriak Rayna merendahkan keduanya, sembari tertawa kecil.

"Iya jaem, nggak kreatif banget lo," timpal Jeno.

Jaemin sama Rania langsung lepasin pelukannya dan jalan ke arah mereka sambil ketawa ringan, tak membalas hujatan teman-temannya itu.

2 jam lebih mereka berempat cuma ngobrol ngobrol doang. Akhirnya waktu udah mulai malem, dan nggak baik buat cewek-cewek ada di luar rumah jam segini.

"Pulang sama aku ya," tawar Jeno kepada Rayna.

"Loh," sela Jaemin tiba-tiba.

"Eh enggak," ujarnya lagi.

"Goblok banget gue anjing," batin Jaemin kesal.

"Ntar-ntaran lagi double date gini asik kayaknya," ungkap Jeno.

"Triple date lah, sama Renjun Shuhua," timpal Jaemin.

"Sok lah gas," ujar Rayna menyetujui.

"Yoi jadwalkan," jawab Jaemin.

"Hadehhh, pacar gue ganteng banget. Makan apa sih disana?" tanya Rayna menggoda Jeno, sembari memandang intens wajah Jeno dari dengan jarak yang cukup dekat. 

"Rayna, nggak gini. Berani ya deket deket," protes Jeno sembari tertawa manis, manis sekali.

"Ih lucu banget kalo senyum," puji Rayna lagi.

cup

Rayna mematung, Jeno barusan mencium pipinya. Bukannya gimana, belum ada briefing udah main trobos aja bos.

"Bilang dulu kek," protes Rayna dengan tampang kesalnya, padahal dalam hati seneng banget. Emang drama. 

"Sini." Jeno regangin tangan kirinya buat narik Rayna ke pelukannya.

"Disini lama?" tanya Rayna sambil mainin tangannya Jeno.

"Dibilang lama enggak, bentar juga enggak," jawab Jeno sembari berfikir akan pertanyaan Rayna.

"Tapi ya pokoknya bakal di puas-puasin main disini, ada yang dikangenin soalnya," ujarnya lagi.

"Iya paham, Rayna kan? Emang yang namanya Rayna tuh ngangenin," tanya Rayna dengan pd.

Akhirnya berakhir uyel-uyelan dari Jeno karena gemes bukan main sama tingkah pacarnya itu.

Karena Rayna pulang sama Jeno, otomatis Rania juga pulang sama Jaemin. Dua-duanya sama lagi di perjalanan, tapi hawa dalam kedua mobil itu beda, beda banget.

"Kamu tau Kayla berangkat sama Mark?" tanya Jaemin ke Rania.

"Tau, tapi sebelumnya nggak dikasi tau. Aku juga tadi kaget," jawab Rania sambil nginget kejadian tadi.

"Terus kamu nggak negur gitu?" tanya Jaemin lagi tapi dengan nada yang kurang menyenangkan di telinga Rania.

"Iya, aku tegur. Aku tanyain dia kenapa bisa sama Mark. Tapi ya mau gimana, udah kejadian juga, orang mereka juga udah sampai. Toh ya ternyata Kayla nya baik baik aja," tutur Rania menjelaskan.

"Tapi kamu paham kan ran, kalo Mark itu dulu bisa dibilang bahaya banget. Bukannya mau suudzon, tapi takut aja kejadian tahun lalu keulang lagi," ujar Jaemin yang kontra dengan omongan Rania.

"Nggak bisa gitu na. Bisa aja Mark udah tobat, gue yakin kok Mark nggak kayak dulu lagi. Toh ya itu hak Kayla sendiri buat berteman sama siapa aja," protes Rania.

"Makin keliatan na," batin Rania, menahan amarahnya

Mi Piace✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang