unexpected hero

1.3K 183 45
                                    

"MARK! LO APA APAAN?" teriak Rayna ketika mendapati tubuh Mark yang babak belur dan tergeletak kesakitan di pinggir trotoar.

Rayna dibuat semakin menangis melihat keadaan Mark. Rasanya cemas, takut, khawatir, semuanya bercampur menjadi satu. Rayna merasa bersalah, bagaimana bisa ia mengorbankan dirinya sampai seperti ini.

Baik bibir, pipi, dahi, mata, semuanya lebam dan beberapa diantaranya mengeluarkan darah. Tak lupa bajunya yang kusut dan berlubang karena tergores aspal.

"Udah gila," batin Rayna.

"Mark lo bisa denger gue kan? Plis kuat, jangan kaya gini," pinta Rayna dengan tangisannya yang menjadi jadi.

Rayna merogoh saku Mark, tak ia temukan hp disana. Kemudian ia cari di tasnya dan hanya menemukan power bank disana.

"Hp lo mana?" tanya Rayna dan Mark menunjuk motornya.

Dengan sigap Rayna langsung berlari ke motor Mark, dan ternyata sama. Handphonennya sedang lowbat. Rayna langsung kembali mengambil powerbank Mark dan ia sambungkan ke hpnya.

Setelah hpnya menyala, Rayna langsung menelpon 118 untuk memanggil ambulans.

Setelah selesai dengan panggilannya, Rayna masih terus terusan untuk mengecek keadaan Mark.

"Mark, gue tau lo kuat. Tahan ya," ucap Rayna ke lelaki itu, dan dibalas anggukan tipis oleh Mark.

"Kenapa lo bahayain diri sendiri cuma buat nolong gue sih Mark? Jangan bikin gue bingung sama sikap lo," tutur Rayna dengan tentunya masih menangis.

Karena ambulans datang cukup lama, dan kebetulan ada taxi yang lewat. Rayna akhirnya memutuskan buat berhentiin taxi tersebut. Entah nanti bakal gimana, yang penting Mark harus segera dibawa ke Rumah Sakit.

drtttt

rayyan❤ is calling

Decline | Accept


Tanpa berfikir panjang, Rayna langsung menolak panggilan itu, dan Jeno pun nggak segan segan nelfon Rayna terusan. Tapi Rayna tetep nolak panggilan dari Jeno, akhirnya Rayna memutuskan buat silent hpnya karena risih.

•••


rayyan

ada apa?

tumben

•••


Sialnya chat dari Jeno nggak sengaja Rayna pencet. Tapi Rayna pikir emang ini bukan waktu yang tepat buat bales pacarnya, karena ada yang lebih penting disini. Alhasil, Rayna cuma ngeread doang chat tersebut.

Disisi lain, Jeno dibuat bingung dan heran. Entah apa yang terjadi dengan kekasihnya saat ini. Padahal setau Jeno, ia tidak melakukan kesalahan apapun untuk dijadikan alasan menghindarnya Rayna, dan hubungannya juga baik baik saja.

•••

jeno

jaem

jaemin

yogs

jeno

cewek gue kenapa?

jaemin

ha?

kenapa gimana?

jeno

gue telfon nggak diangkat

gue chat di read doang

jaemin

lah kok bisa?

jeno

gue jg gangerti

plis cari tau jaem

gue ga merasa ada masalah sama dia

tadi pagi juga masih biasa

gue takut ada apa apa

jaemin

oke tenang sob

gue cariin

jeno

yoi thanks

•••

Jaemin yang kebingungan tentunya nyari kontak Rayna dulu, mungkin karena ini 'Jaemin' bakalan diangkat. Tapi ternyata nihil, Rayna juga ga angkat telfonnya.

Jaemin tentunya ga sia-sia in bakatnya ngelacak orang. Dia sekarang make cara itu buat cari Rayna, dan Jaemin kaget waktu hpnya nunjukin kalo lokasi Rayna sekarang ada di Rumah Sakit.

Jaemin langsung lari ngambil kunci mobil dan kemudiin mobilnya dengan cukup ugal ugalan. Entah kenapa Jaemin juga khawatir, takut Rayna kenapa-napa.

Waktu Jaemin masuk IGD, dia langsung ngedarin pandangan ke kanan kiri, dan akhirnya dia ngeliat Rayna yang masih pake seragam sekolah lagi nangis kejer di pinggir bangsal.

Jaemin langsung lari kearah Rayna dan Jaemin bener bener terkejut waktu dia liat siapa yang lagi sama Rayna di bangsal itu.

"Kayla?" ucap Jaemin pelan sembari mendekat.

"Jaemin?"

Rayna langsung lari dan peluk Jaemin. Gadis itu benar-benar butuh pelukan sekarang.

"Jaemin, g-gue takutt," ucap Rayna terbata.

Jaemin yang hanya memakai kaos oblong karena tadi tergesa-gesa bisa merasakan basah bajunya karena tangisan Rayna di dadanya.

"Sstttsss, tenang dulu tenang. Udah gapapa jangan takut, ada gue," ujar Jaemin menenangkan, tak lupa tangannya yang menepuk nepuk bahu Rayna yang naik turun karena sesenggukan.

"Mana Rayna yang biasanya galak sama gue? Haduh, masa letoy gini," timpalnya lagi.

"Gue ga ngerti lo kenapa dan gimana bisa tiba-tiba ada Mark disini. Gue gaminta lo cerita sekarang, tapi—"

Belum usai kalimat Jaemin terlontar, tangis Rayna sudah menjadi semakin kencang. Mau tidak mau Jaemin menghentikan pembicaraannya dan fokus untuk menenangkan perempuan itu dulu.

"Iya iya udah Rayna Kayla Karinaaa. Nangis aja dulu udah gapapa."

Sesekali Jaemin curi pandang ke Mark yang pada saat itu lagi gasadar. Entah pingsan atau tidur, Jaemin tak tau.

Sebenernya Jaemin penasaran bukan main akan pemandangan yang ada didepannya sekarang ini, tapi mau gamau Jaemin nggak bisa paksa rayna buat cerita sekarang. Jadi, Jaemin harus nahan rasa keponya untuk sementara waktu.

Mi Piace✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang