best and worst

1.2K 134 41
                                    

"Jaemin selalu nulis di catatan hpnya. Tadi kakak habis buka, disitu banyak namamu." Penjelasan dari kakak Jaemin berhasil bikin Rayna nangis lagi.

"Jaemin katanya sayang banget sama Kayla, tapi kamu udah ada Jeno ya?" Rayna menjawab pertanyaan itu dengan anggukan.

"Kakak ngomong gini bukan berarti kakak nyuruh kamu putus sama Jeno ya. Karena kakak tau kok kamu sayang sama Jeno, begitupun sebaliknya. Jaemin juga ngedukung hubungan kalian, Jaemin nggak mau ngerusak, jadi kamu pertahanin ya hubungan kamu sama Jeno," tutur Jihan lagi, seolah ikhlas dengan apapun pilihan adiknya itu.

"Kakak udah kenal Jeno, udah kenal Renjun juga. Mereka semua anak baik kok, cuma ya emang punya kekurangan sendiri sendiri, tiap orang beda-beda bukan? Tapi Jaemin sering bilang di catatannya, katanya Jeno suka marah ya akhir-akhir ini sama Rayna?" pertanyaan itu dibalas anggukan lagi oleh Rayna.

"Ya udah nggak papa, selagi marah nya nggak kasar sama kamu, bisa di tolerir. Kamu kasih tau, kamu ajak dia ngomong pelan-pelan. Meskipun emang prosesnya sulit dan butuh pengorbanan, kakak yakin Jeno bisa," tuturnya lagi.

"Iya kak, Kayla usahain," ucap Rayna sambil mengusap air matanya.

"Ji." Tiba-tiba ada laki-laki yang menghampiri kakak Jaemin dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran.

Jihan langsung berdiri kemudian mereka langsung pelukan. Rayna sungkan banget jadi nyamuk.

"Kenalin, ini pacarnya kakak. Oh iya, kamu panggil aku Teh Jihan aja, biasanya Jaemin manggil gitu," ucap Jihan mengenalkan keduanya.

"Taeyong," ucap lelaki tersebut sambil mengulurkan tangannya.

"Kayla," balas Rayna sambil menerima jabatan tangan Taeyong.

"Ini temennya Jaemin yong," ujar Jihan kemudian keduanya saling melempar senyum canggung.

Tiba-tiba terdengar suara riuh dari dalam ruangan Jaemin, dan beberapa orang berpakaian baju dokter serta perawat berlari masuk ke ruangan tersebut.

Baik Rayna, Jihan, dan Taeyong pun tentunya mendekat ke pintu untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata didapatinya Jaemin sedang kejang-kejang. Rayna menutup matanya dan berbalik badan, tak tega melihat Jaemin seperti itu.

Lagi-lagi tangisnya pecah. Dokter dan perawat berlalu lalang didalam ruangan tersebut, mengelilingi sosok Jaemin. Tak kuasa menahan emosi sedihnya, Jihan menerobos masuk ke ruangan dan langsung didorong oleh salah satu perawat hingga kembali ke kursi tunggu. Taeyong pun menarik dan menenangkan kekasihnya itu. Tak lupa Rayna juga.

"Jihan, Kayla. Sabar ya, jangan panik dan doain Jaemin terus. Kita semuanya sayang sama Jaemin kan? Kalo doa kita kenceng, InsyaAllah didenger kok sama Allah," ujar Taeyong sembari berjongkok didepan dua perempuan yang kini menangis itu.

cklekk

"Dengan wali dari Jaemin?" tanya dokter sembari menghampiri ketiganya.

"Iya pak saya walinya," jawab Jihan sembari berjalan mendekati sang dokter juga.

"Jadi saudara Jaemin ini pernah memiliki riwayat gagar otak saat kecil, benar begitu?" tanya sang dokter berhati-hati.

"Iya pak, dulu pernah gagar otak ringan karena sepak bola," jawab Jihan mencoba setenang mungkin.

"Nah iya itu, mohon maaf sebelumnya,  kami sudah mengusahakan semaksimal mungkin. Tapi pendarahan otak yang dialami Jaemin sudah terlalu kompleks, ditambah riwayat gagar otak yang pernah dialaminya dulu, sehingga kini saudara Jaemin tidak bisa diselamatkan," ujar beliau, diiringi keluarnya beberapa perawat lainnya dari ruangan tersebut.

Mi Piace✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang