KSJ Part 12

1.4K 150 11
                                    

12. Everyone believed you

"Kita pernah bertemu bukan? Kau kenal? Pria berjas di bus ini?" Seokjin mengernyit dan berusaha berdiri menjauh, pria rapi di sampingnya nampak aneh. Begitu antusias memandangnya, Seokjin mulai berpikir mungkin pria di sampingnya punya ketertarikan seksual padanya.

"Ah maaf aku sudah punya seorang putra." Ucapnya sopan, masih panik menelepon siapapun yang bisa diganggunya. Bahkan Seokjin maih mengenakan celana pendeknya, mungkin itu yang membuat Pria murah senyum---senyumnya sangat berlebihan, Seokhin bergidik---tertarik padanya.

"Aku tak punya masalah dengan putramu." Ucap pria itu sedikit bimbang di nada akhirnya. Seokjin makin menarik dirinya menjauh.

"Aku sudah beristri Tuan." Pria itu terkejut, benar dugaan Seokjin, pria itu suka padanya. Seokjin turun di halte terdekat, masih ada 1 halte lagi menuju tempat penitipan anak, Seokjin tidak peduli seberapa jauh dirinya berlari, yang terpenting dirinya jauh dari orang aneh tadi.

"Astaga Taehyung, Taehyung, semoga dia tidak kedinginan di luar." Seokjin mengusap lengan bajunya yang pendek.

"Ya jelas saja kedinginan, kau tau Seoul sedang esktrim, Ibu bodoh." Serangan pukulan menghujani tubuh yang lebih kurus, jangan lupakan tendangannya juga, itu menyakitkan.

"Aku bukan ibu-ibu!"

"Tapi kau yang melahirkan makhluk yang menggeliat itu." Tunjuknya pada sebuah buntalan besar berisi makhluk berkedip-kedip yang sedang berbicara pada benda berputar di atas kepalanya.

"Kami menunggumu hingga matahari terbenam, berhenti menyerahkannya pada Jihyun, bocah itu butuh sekolah." Lagi-lagi mereka bertengkar karena masalah itu. Toh Jihyun membawanya ketempat penitipan anak, lalu mengapa dipermasalahkan?

"Anak itu baik saja, aku sedang sibuk."

"Kau punya ribuan pekerja yang siap bekerja dengan---"

"Uangku, kau tahu dan paham benar aku tak mudah percaya kecuali menyangkut dirimu." Tangannya menunjuk dada si dominan, mengabaikan tatapan datar separuh dingin separuh amarah yang ditujukan padanya.

Tidak perlu diragukan, perusahaan miliknya memang sangat besar, lebih besar dari perusahaannya sendiri. Namun ada sesuatu yang dia sembunyikan, dirinya hapal benar, hampir 5 tahun hidup bersama bukan waktu yang sebentar. Tentang perusahaan pria yang sibuk dengan laptopnya itu biasanya tak sesibuk ini, hingga mengabaikan putra mereka.

Dirinya tak punya pilihan lain, toh meskipun mereka berdua sama-sama pria, dirinya yang secara tak langsung menjadi dominan. Disamping pria di depannya punya keuangan yang lebih besar dan masih mengurusnya hingga sekarang. Biasanya pria di depannya akan memantau lewat e-mail, sedangkan dirinya yang bolak-balik mengurus 2 perusahaan besar.

"Mengapa rutinitasmu kini berubah? Bukankah kau percaya padaku?" Pria itu mulai gelagapan, matanya tak henti bergerak ke arah laporan seakan membacanya. Tapi dia bukanlah tipe pria yang membaca laporan dengan sekali lihat.

"Eh, halo Namjoon-hyung... sebentar kuambilkan..." Mungkin Namjoon juga membuat proyek bersama Jimin, melihat Jimin melangkah menuju ruangannya bekerja. Yoongi larut dalam pikirannya saat pintu terbanting tertutup, selain tubuh Jimin yang semakin sekal, banyak yang berubah diantara mereka, salah satunya rahasia yang Jimin simpan rapat-rapat.

Panggilan masuk Namjoon Kim...

Lalu siapa yang Jimin hubungi?

"Halo, bagaimana?"

"Aku tak yakin yang kau maksud orang yang sama, tapi seseorang  mencari datanya. Jadi siapakah dia? Apa dia terlilit hutang hingga jadi buronanmu?"

Kim SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang