15. I Found Taehyung
"Jujuchi baik? Huh?" Taehyung mengingat pria yang sedang mengobrol dengan seorang pria yang lebih tua. Merasa mengenalnya Taehyung bergegas berlari mendekatinya. Menyembunyikan wajahnya di balik pohon besar, sebenarnya Taehyung malu, tapi rasa penasaranannya tak kunjung mereda. Tentang apa yang di lakukan oleh 'Ahjushi Baik'nya di tengah taman kota?
"Jujuchi baik~" Panggilnya dengan suara yang hampir tidak terdengar, suara air mancur terlalu berisik dan Taehyung juga terlalu malu memanggilnya keras-keras. Namun pria itu secara ajaib menatap ke arahnya, matanya melebar dan senyumnya terkembang. Rasanya sangat senang bertemu seseorang yang di kenalnya di tengah taman kota yang ramai.
"Eoh?"
Taehyung yang kelelahan beputar-putar di taman sendirian mulai berkaca-kaca. "Jujuchi gendong!" Pria itu tak punya pilihan lain, tangan kuatnya segera terulur untuk mengangkat bocah 4 tahun yang masih cadel dalam berbicara itu. Hatinya menghangat seketika, bocah itu segera meletakan kepalanya di bahu lebarnya, helai rambut coklat kehitamannya menggelitik dagunya. Anak ini langsung menempel padanya meskipun baru 2 kali ini bertemu dengannya secara tidak sengaja.
Sementara Taehyung mengeratkan lengannya mencari kehangatan.
"Taeoh bersama siapa?" Kepalanya menengok ke arah kanan dan kiri, bahkan berputar sekali, mencari keberadaan seseorang yang nampak mencari bocah di gendongannya. Namun tak satupun orang yang terlihat kehilangan.
"Butan Taeoh!" Bocah itu mengerucutkan bibir, menarik sebelah pipinya melebar.
"Siapa yang kau culik?"
"Aku menemukannya di bawah pohon."
"Kau harus menikah baru kau bisa mendapat anak, seharusnya kau menurut." Lalu untuk apa prosedur adopsi? Bukankah sama saja baginya mendapatkan seorang anak?
"Hey nak, tulangmu bisa remuk bersamanya."
"Hm?" Taehyung hanya menatap pria yang lebih tua itu tak mengerti. Taehyung juga mengenalnya, dia Tuan yang bertanya padanya di restoran!
"Dia putra Seokjoong, dasar anak bodoh!" Taehyung berkedip sekali, ketakutan saat pria yang lebih tua menaikan suaranya. Apa karena dirinya, pria tua itu jadi marah-marah?
"Seokjoong-hyung? Ayahmu?" Taehyung diam saja, menyembunyikan wajahnya yang ketakutan. "Tuan Kim, kau menakutinya."
Mereka dalam masa berbaikan, kemarin mereka menodongkan pistol satu sama lain, jadi Nyonya Kim mulai bertindak, mengusir mereka ke Taman Kota agar mereka berdua saling bicara. Bukan berarti Namjoon tidak bisa membantah, tapi ini titah langsung Nyonya Kim yang notabene satu-satunya wanita yang Namjoon cintai.
Well, Namjoon gay.
(Dibold dan underline karena dikhawatirkan pembaca sekalian tidak bisa membaca dengan jelas😂---Mon)
"Jujuchi baik, mawu itu." Taehyung mengulurjan tangannya, menunjuk kedai sosis. Selera bocah ini tidak buruk juga, mungkin Namjoon akan memesan beberapa.
Sementara Namjoon memesan, Taehyung tertunduk di bangku Taman. Tatapan dingin Yunho membuatnya merengut dan mengerucutkan bibir. Sebenarnya tidak ada yang salah pada bocah ini, hanya saja fitur wajahnya mirip dengannya. Yunho tidak ingat pernah berselingkuh dulu. Apakah dia di jebak saat mabuk? Tapi toleransinya terhadap alkohol cukup tinggi. Jaejoong akan marah jika Yunho berani menenggak anggur berlebihan.
"Kenapa kau takut? Aku tidak akan menggigit, lihat aku punya coklat---" Yunho mengambil coklat kemasan di dalam jasnya, dia lupa jika itu coklat alkohol. "---lupakan, coklatnya lenyap." Yunho merematnya dan melemparnya asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Seokjin
FanficApapun agar dirinya bertahan, meskipun semua orang mencoba menjatuhkannya. Demi dirinya sendiri dan seseorang yang berharga. Apakah Namjoon benar peduli atau hanya berpura-pura? Seokjin bukan seseorang yang sempurna, mencoba bersanding di samping se...