5.Sepeda dan Rey

50 4 0
                                    

                   HAPPY READING
_______________________________________

Matahari menenggelamkan wajahnya. membiarkan semesta gelap untuk sesaat, memberikan waktu bulan dan bintang kembali bertugas. Memancarkan gemerlap sinar yang banyak dinikmati bebas oleh jutaan pasang mata di dunia.

Secangkir teh hangat dan buku novel yang sudah hampir sampai pada lembar terakhir menjadi teman asyik Dinda malam hari ini. Angin berhembus sejuk di balkon kamar membuat tubuhnya kedinginan. Tubuh yang hanya terbalut baju tidur panjang bergambar hello kitty kesukaannya.

"Kring... kringg.... kring... kringgg...."
Dinda melepas pandangan yang semula terfokus pada novel, mencari arah sumber suara.

"Astaga Rey!!"
Ia dibuat terkejut dengan kedatangan Rey kerumahnya. Naik sepeda dan masih menggenakan seragam sekolah.

Rey yang terlihat dari balkon atas melambaikan tangan dan tersenyum padanya.

"Tunggu sebentar!" Dinda agak berteriak supaya suaranya bisa terdengar sampai bawah.

Dinda segera menutup pintu balkon, lalu berdiri di depan cermin sebentar. Memastikan penampilannya. Lalu segera turun dan membuka pagar besi dirumahnya.

"Kenapa malam-malam begini sih datangnya?"

"Tadi antri banyak bengkelnya" Rey terlihat kelelahan, keringat bercucuran di wajahnya.

"Nggak disuruh masuk dulu nih? Capek juga bawa sepeda sampai sini"

Mendengar ucapan Rey, sang pemilik rumah lalu mempersilahkan tamunya masuk.
"Eh ayo masuk dulu"

Rey mengikuti Dinda dari belakang, menaruh sepeda di halaman rumah bercet abu muda belantai 2 ini.

"Mau di sini atau masuk aja?"

Tidak menjawab, Rey langsung duduk di kursi yang ada di teras rumah Dinda.

"Okey, mau minum apa?"
"Air putih aja deh"

Rey meluruskan kakinya, terasa pegal karena sepeda Dinda terlalu pendek untuk dirinya.

"Siapa Din?" Suara Nita mengagetkan putrinya yang sedang mengambil 2 botol Aqua di kulkas.

"Aduhh mama ngangetin aja deh"

"Itu Rey ma , yang tadi nolongin Dinda"

"Kalau gitu mama mau ketemu dehh"

"Yaudah gih sana"

Dinda menunggu mamanya hingga selesai menemui Rey di dapur.

"Dinda, buruan minumnya. Rey udah nungguin di luar."

"Baiklahh" Ucap Dinda, lalu berjalan keluar.

"Ngobrol apa sama mama?"
Dinda menyodorkan Aqua untuk Rey.

"Makasih" Belum menjawab pertanyaan, Rey langsung meneguk minumnya hampir habis.

"Ngobrolin gue dicerita lo" Rey menatap Dinda dan tersenyum tipis.

Dinda hanya menautkan kedua alisnya, bingung dengan ucapan Rey.

"Cuma bilang ,lo sering cerita kalau gue baik suka menolong."

"ihhh boong tuh, jangan percaya"
Rey terkekeh mendengar alibi Dinda.

"Makasih udah bercerita baik sama Nyokap lo"

"apaan sih Rey"
Dinda terlihat salah tingkah, lucu.

"Lo tadi pulang sekolah langsung ke bengkel?" Tanya Dinda

"Ya iya, gue aja belum ganti nih"

"Terus nanti lo gimana pulangnya?"

"Mau nginep sini aja"

Dinda kaget mendengarnya, "Serius lo?"

"Udah nggak usah kaget, gue cuma bohong. Tadi gue telpon ojol kesini, nganterin gue ke bengkel lagi. Motor gue di sana."

"Makasih ya Rey" Dinda menatap Rey, kali ini Dinda yang merasakan aneh di hatinya. Rasa yang tidak bisa dijelaskan. Dinda tidak bisa mengartikan rasa itu.

Seperti biasa Rey hanya menjawab dengan senyuman, lalu mereka saling bertatapan. Membuat detak jantung Dinda semakin berpacu cepat, seperti usai lari marathon.

Suara deru motor menyadarkan mereka dari sesi tatap-tatapannya.

"Udah dateng tuh, Gue pulang dulu deh. Salam buat nyokap lo. Dari Rey yang baik suka menolong"

"I-iya yaudah, hati-hati"
"ehmm Reyy" Rey yang sudah membelakangi Dinda, berbalik lagi.
Tatapan Rey seolah berkata "Kenapa?"

"Makasih ya" Ucap Dinda malu-malu.
"Makasih mulu"

Jawab Rey, ia berlalu meninggalkan pekarangan rumah Dinda bersama bapak ojol yang menjemputnya.

Dinda masih duduk di tempatnya, termenung menatap ke depan. Tersenyum.

"Kenapa gue gini ya sama Rey? Apa gue" Tanya Dinda dalam hati.

"Nggak nggak nggak, nggak mungkin secepat ini"
Dinda menggeleng gelengkan kepalanya, berharap fikiran bisa itu hilang.

                             ******
Dirumah Rey, waktu menunjukkan pukul
7.30 malam.

"Darimana aja Rey baru pulang jam segini?" Ucap Tini, Ibunda Rey.

"Dari bengkel ma" Rey menghampiri Tini yang sedang duduk di sofa depan televisi. Memberikan waktu untuk mamanya mengintrogasi.

"Kenapa? motor kamu rusak? ganti aja pakai motor kamu yang satunya lagi, daripada bolak balik bengkel terus. Kasian kamunya dong"

"Bukan motor Rey ma, tadi Rey nolongin temen. Srempetan, terus jatuh dan sepedanya rusak. Yaudah Rey bawa ke bengkel kasihan"

"Aduhhh anak mama baik banget siiih" Tini ngacak rambut anaknya yang sudah mulai gondrong itu.

"Ya iya lah Rey" Kata Rey dengan bangganya.

"Yaudah Rey keatas dulu" Lalu ia berlalu segera naik ke atas.

Rey segera mandi,dan mengistirahatkan badannya yang lelah. Merebahkan tubuhnya di ranjang , tempat ternyaman setelah beraktivitas seharian.

_______________________________________
              THX U FOR READING

Maaf ya update kali ini cuma sedikit, imajinasinya lagi seret nih wkwk😂😂
OH IYA HAPPY NEW YEAR SEMUANYAAAA💞
Dunia semakin menua, begitu juga usia kita. Gunakan kesempatan di dunia untuk hal-hal bermanfaat dan bermakna❤🌹

PROMISE AT VESPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang