22. Babak Baru

39 3 5
                                    

Waktu akan terus berjalan, semesta tak akan membiarkannya berhenti meski hanya sesaat. Begitu juga kehidupan Dinda,Rey dan teman teman-nya. Semua berjalan seperti semestinya, menempuh kuliah di universitas masing - masing.
Sofi, yang merupakan sahabat perempuan Dinda semasa SMA kini masuk salah satu universitas di Jogja, mengambil prodi yang berkaitan dengan seni. Tak bisa disangka, Sofi yang suka berdandan ribet nan feminim seperti itu bisa tertarik dengan dunia seni.

"Gue tuh mau beda dari yang lain. Kalau biasanya cewek kayak gue ngambil jurusan bisnis, gue lebih milih seni. Biar banyak yang tahu juga kalau anak anak seni nggak semuanya tomboy,urakan, dan awur awuran." Begitu jelas Sofi ketika ditanya kenapa memilih seni.

Memang sih "Seni" terkadang masih terasa asing di kalangan masyarakat, "Mau jadi apa kamu!?" Tanya kebanyakan orang tua ketika anaknya berkecimpung di dunia seni. Padahal sebenarnya seni itu menjanjikan jika kita mengerjakannya dengan serius,optimis dan yakin.

Reza, si pencinta wanita. Sayangnya yang dicintai lebih dari satu wanita, kan jahat yak?
Dia memilih kuliah di prodi Pariwisata.
Tapi bukan di luar kota seperti Sofi. Memilih prodi Pariwisata tentu dengan sebuah alasan,
"Ceweknya cantik cantik bro" begitu jawab Reza ketika ditanya alasannya. Selain itu, dia memang suka explore ke tempat wisata unik di berbagai daerah. Terbukti dari foto di instagramnya, penuh dengan pemandangan yang luar biasa cantik. Betapa beruntungnya kalau jadi pacar Reza, mungkin setiap hari bakalan refreshing jalan jalan bahkan sampai ke ujung dunia. Tapi, bahaya juga sih. Tau sendiri si Reza kayak gimana..

Selanjutnya Restu dan Rizal. Lagi dan lagi mereka satu kampus, satu prodi. Sepertinya mereka berdua memang sudah janjian dari awal untuk kuliah bareng lagi. Karena hobinya yang suka dengan makanan, mereka mengambil prodi "Manajemen Kuliner" . Kita lihat saja ketika reoni nanti, apakah mereka bakal tambah lebar atau nggak.

Next, Reynaldi. Kuliahnya paling jauh, di swedia. Keren nggak tuh?
Usahanya belajar siang malam membuahkan hasil yang manis. Memang benar apa yang dikatakan banyak orang "Usaha tidak akan menghianati hasil" . Semua sahabatnya ikut bahagia dengan keputusan Rey kuliah di Swedia, meski ada Dinda yang masih terasa berat ditinggal untuk waktu yang cukup lama. Tapi, semua akan baik baik saja dengan seiring berjalannya waktu.

Rey kuliah di Swedia mengambil prodi arsitektur. Pernah waktu itu Rey bilang ke Dinda "Nanti kalau aku udah jadi arsitek nih, aku bakal bikin rumah buat kita berdua. Design-nya sesuai request kamu deh " . Dan ternyata Rey benar-benar menekuni dunia arsitek itu. Rey memang tipikal orang yang serius tapi santai, apa yang diucapkan,diinginkan pasti harus terjadi. Bagaimanapun caranya, dia tidak pernah main main dengan omongannya.

Terakhir, Dinda. Ia tidak kuliah di luar kota bahkan luar negeri seperti Sofi dan Rey. Ia mengambil prodi dokter spesialis gigi, tidak jadi menekuni dunia kebidanan. Karena menurutnya risikonya lebih tinggi, walaupun memang sebenarnya semua pekerjaan nantinya bakal punya risikonya masing masing.

Semuanya sudah mulai kuliah sesuai passion nya masing masing, karena disibukkan oleh kegiatan perkuliahan, mereka tak sempat untuk sekedar nongkrong seperti dulu ketika masih SMA. Apalagi yang masih ada di satu kota yang sama hanya Rizal,Restu,Reza dan Dinda. Mereka hanya bisa saling bertegur sapa melalui grup di whatsapp.

Usai perpisahan waktu itu, Reza yang membuatkan grup untuk wadah berkomunikasi mereka ber-enam. Meskipun sering grupnya sepi seperti kuburan, tapi masing masing dari mereka bisa saling memahami. Karena semuanya juga tau bangku kuliah tidak se santai ketika masih SMA.

Karakter orangnya beda,suasana beda, semuanya berbeda. Untuk awal awal masa perkuliahan, ini semua terasa asing. Perlu waktu untuk masing masing menyesuaikan diri dan beradaptasi.

Tak di sangka sangka, Dinda satu kelas dengan teman SMA nya yang lain, bukan teman dekat tapi hanya kenal saja. Namanya Lisa, Yup mereka berdua pernah ada konflik ketika duduk di bangku SMA.

Awalnya mereka merasa canggung, namun akhirnya Lisa memilih menegur Dinda terlebih dahulu. Karena Dinda merasa bahwa Lisa adalah orang baik, ia melupakan kejadian yang tidak mengenakan beberapa bulan lalu dan memilih berdamai dengan keadaan. Hingga akhirnya mereka berteman baik, menggantikan posisi Sofi seperti semasa SMA. Diawal ketika Dinda bercerita dengan Sofi, ia seperti sedikit jealous dengan kedekatannya dengan Lisa. Padahal sebenarnya Sofi masih tetap dianggap sahabat terbaik bagi Lisa, namun karena jarak yang memisahkan mereka *azeeegh akhirnya komunikasi,kebersamaan mereka juga semakin berjarak.

Makanya, untuk kalian yang LDR dengan pacar atau sahabat. Ingat komunikasi nomor satu,karena komunikasi secara tidak langsung menjadi penyambung tali silaturahmi yang efektif. Jangan mudah jealous juga, semua orang bebas mau berteman dan melakukan apapun dengan siapapun. Di bangku kuliah ini saatnya fokus untuk tujuan masing masing,untuk masa depan. Nggak ada waktu untuk memikirkan hal hal sepele yang nggak penting. Stop jealous stay focus to our future.

PROMISE AT VESPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang