15. UN

39 3 2
                                    

HAPPY READING

_______________________________________

"Kamu masih belum mau temen-temen tau soal hubungan kita?"

Dinda menghentikan langkahnya,menatap Rey sekilas. Lalu duduk di kursi tepian taman bunga .

"Jangan sekarang Rey"

Rey menghembuskan nafas, kecewa. Kenapa sih hubungannya harus di sembunyiin seperti ini? apa Dinda ngga sayang sama Gue? apa Dinda punya lelaki lain? apa Dinda malu? Banyak pertanyaan muncul memenuhi pikiran Rey.  Tapi tak bisa diungkapkan secara langsung, biarlah menjadi pertanyaan tanpa sebuah jawaban. Memang kadang sebuah pertanyaan tidak harus langsung ada jawabannya. Kita hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk sebuah jawaban.

"Kenapa? Kayaknya mereka bakal seneng deh kalau tau kita beneran pacaran."

"Rey..." Dinda menatapnya serius, lalu melanjutkan "Sebuah hubungan nggak harus selalu diumbar ke semua orang. Cukup kita, aku dan kamu aja yang tau. Ribet nanti kalau ada yang ngegosip tentang hubungan kita."

"Percaya deh, nggak akan jadi ribet kok" Rey menggenggam tangan Dinda

"Nggak, jangan sekarang. Kenapa sih kok jadi ngebet biar orang-orang  tau?"

"Aku cuma takut ada cowok lain yang ngedeketin kamu"

"Rey, dengerin aku. Aku bisa kok jaga diri aku, asal kita sama sama percaya. Kamu sayang sama aku, begitu juga sebaliknya. Aku bakal jaga hati aku buat kamu." Mereka bertatapan, Dinda mencoba meyakinkan Rey. Membangun tembok kepercayaan dalam sebuah hubungan mereka.

"Makasih ya" Rey merangkul pundak Dinda, membawanya bersandar di bahu miliknya.

Memang benar, sebuah hubungan tidak harus selalu menjadi konsumsi publik. Tidak penting, yang terpenting adalah pemeran utama yang menjalankan peran dalam hubungan tersebut. Kepercayaan,cinta dan kasih sayang menjadi komponen penting didalamnya.

"Ntar tau-tau kita nikah yak" Ucap Rey sambil cengengesan.

Dinda memincingkan matanya, "Lulus duluuuu"

"Yaudah ntar abis lulus ya"

"Apa deh, ngga jelas kamu" Dinda mendorong badan Rey pelan. Mereka tertawa bersama.

"Fokus dulu, 2 minggu lagi kita udah Ujian Nasional. Pokoknya harus lulus nilainya baik, ntar kita jgn ketemu dulu."

"Hmm nanti aku kangen dong" Rey mencebikan bibirnya

"Kan bisa telpon atau video call"

"hmmm" 

"Pulang yuk, udah sore" Dinda bangkit, meraih tangan Rey, mereka berjalan bergandengan.

Matahari semakin menenggelamkan diri, mengubah warna langit menjadi orange pekat. Mengiringi perjalanan pulang pasangan muda itu, siluet hitam dari keduanya tercetak jelas di jalanan, mendampingi mereka hingga sampai rumah Dinda.

"Nih helm nya, udah pulang sana. Asem tau baunya" Dinda menutup indra penciumannya dengan tangan.

Rey mencium dirinya sendiri yang masih mengenakan sergam SMA-nya.  "Mana ada, wangi terus nihh" Dinda ditarik kedalam dekapannya.

"Ihh asem tau, udahdeh sana pulang mandi" Dinda masih berpura pura menutup hidungnya, padahal sebenarnya wanginya masyaallah ngga ada tandingannya. Entahlah harumnya bikin candu, wanginya seger meskipun udah aktivitas seharian. Rey memang paling bisa bikin Dinda betah dekat-dekat dengannya.

"Mandiin dong" Ucap Rey cengengesan

"Waaaah udah nakal nih, yang ngajarin siapa coba" Dinda mencubit perut Rey

Rey terkekeh diatas motor vespanya, mengacak rambut Dinda pelan "Yaudah, pulang dulu ya. Salam buat camer"

"Iyain aja deh biar seneng,hati hati ya"

"Besok aku jemput" Rey berteriak , dari atas motor vespa yang mulai berjalan menjauhi Dinda.

Dinda hanya terkekeh melihat tingkah Rey, selalu saja membuatnya tersenyum sendiri.

2 Minggu kemudian...

Hari ini Dinda tidak berangkat sekolah bersama Rey, bukan karena apa-apa. Hari ini mereka sudah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer. Karena murid di sekolah sangat banyak, sehingga pelaksanaan Ujian Nasional dibagi menjadi 3 kloter. Dinda mendapat sesi pertama, sedangkan Rey mendapat sesi ke 3.

Sebelum melaksanakan Ujian Nasional tak lupa mereka saling bertukar pesan

Dinda :
Semangat UNBK! semoga nilainya bagus,kita lulus sama sama:)

Dinda :

Reynaldi :
Kamu juga smngt! Nanti abis selesai UN kita liburan, kan libur panjangggggg

Reynaldi :
Makasih ya❤

Selama UN mereka tidak bertemu sama sekali, seperti kesepakatan yang pernah mereka buat . Keduanya fokus mengejar target untuk nilai yang baik, demi universitas impian masing-masing.
Reynaldi, rencananya akan kuliah ke luar negeri, tapi sepertinya meninggalkan Indonesia dalam jangka waktu lama tidak akan semudah itu, apalagi ninggalin pacar.
Dinda, ber rencana kuliah di bidang kedokteran, ia ingin sekali bisa menjadi dokter spesialis persalinan.  Menurutnya, dokter yang membantu ibu ibu melahirkan itu sangat berjasa, dirinya bisa lahir di dunia dengan selamat juga berkat bantuan juga usaha mereka.

******

Selesai Ujian Nasional seluruh siswa kelas 12 tidak ada kegiatan belajar mengajar. Jadi mereka dibebaskan oleh pihak sekolah, boleh libur dirumah, boleh juga tetap berangkat sekolah. Meskipun disekolah hanya sekedar nongkrong di kantin, di gazebo dekat lapangan , bahkan ada juga yang di sepanjang koridor menuhin jalan, isengin adek kelas kalau lagi lewat disitu.

Reynaldi :
Ke sekolah ngga?

Satu pesan masuk ke whatsapp milik Dinda. Sudah terhitung 4 hari setelah Ujian Nasional mereka berada dirumah. Sejenak mengistirahatkan badan sekaligus fikiran. Usai bekerja keras untuk Ujian Nasional.

Dinda :
Engga, kenapa?

Reynaldi :
Keluar aja yuk

Dinda :
Kemana?

Reynaldi :
Maunya kemana ? Ke pelaminan ? Boleh boleh

Dinda :
Seriussssss ogeb!

Reynaldi :
Ngikut vespa aku aja mau kemananya

Dinda :
Yaudah

Reynaldi :
Baik, nanti aku jemput jam 3 tuan putri. See u❤

Dinda :
Hm

Sering sekali mereka pergi keluar berdua tanpa ada planning mau kemana.
Yahhh itulah Rey, weird memang.

_______________________________________
THX U FOR READING
^.^

PROMISE AT VESPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang