HAPPY READING
_______________________________________
"Woyy serius amat!!" Teriak seorang perempuan mengagetkan Rey yang sedari tadi pagi beramain games. Perempuan itu bernama Rafiqa, Kakak dari Reynaldi. Umur mereka tak jauh beda, hanya selisih 3tahun. Jadi pantas saja kalau mereka sering sekali berantem. Bisa dibilang seperti kartun Tom and Jerry ."Udah deh jangan ganggu" Rey menjawab sinis dengan tetap fokus pada games-nya.
"Kasian tuh mata lo, minus kayak gue baru tau rasaa. Ntar lo gabisa menikmati cantiknya cewek cewek dari kejauhan hahaha"
"Santai kali, gue pakai kacamata malah makin ganteng kok. Don't worry sist" Rey menimpali dengan PD-nya.
"Yashhh matiiiii! mampus lo" Rafiqa tertawa puas, ketika melihat layar tv tiba tiba mati. Yup mati listrik. Berbeda dengan Rey yang meletakkan stick games-nya kasar, kesal karena hampir saja permainannya selesai.
" Liburan terakhir kok malah dirumah, main sono" Ucap Rafiqa sambil rebahan diatas sofa panjang, sedangkan Rey duduk di bawah , menyandarkan kepalanya di sofa.
"Males udah sore, mendingan tidur" Rey berdiri lalu bergegas ke kamarnya yang berada di lantai dua.
"Bilang aja ngga ada cewek buat nemenin jalan hahahaha" Rafiqa berteriak supaya bisa terdengar oleh adiknya yang mulai menjauh menaiki tangga.
Jadi, Reynaldi Saputra ini merupakan tipikal seorang cowok yang bisa dibilang badboy. Hingga banyak badgirl juga yang berusaha mendekatinya. berharap bisa menjadi kekasihnya. Tapi, sayangnya mereka bukan termasuk tipe kekasih impian Rey.
******
Senin pagi.
Liburan sekolah telah usai, saatnya kembali menjalani rutinitas seperti biasanya.
"Kak, tolong bangunin adik kamu di kamar yaa. Hari pertama sekolah jam segini malah belum bangun" Perintah Mama pada Rafiqa yang sudah selesai sarapan.Rafiqa bergegas menuju kamar adiknya, membuka pintu dan menyipratkan air ke wajahnya. Setelah berbagai cara Rafiqa lakukan untuk membangunkan Rey, hanya itu yang paling ampuh membangunkannya.
"Eh aduh hujann, payung payung" Rey kelabakan bangun dari ranjangnya.
"Hujan,Hujan!! Udah setengah 7 nohh cepetan siap siap, sekolah. Udah kelas 3 juga, masih aja begitu. Heran gue, bilangnya aja mau kuliah di luar negeri. Tapi kelakuannya nggak berubah" Rafiqa berkacak pinggang sambil membawa gayung yang diambil dari kamar mandi milik adiknya.
"Lah elu bangunnin gue jam segini, dari tadi kek" Rey langsung masuk kamar mandi tergesa gesa.
Rafiqa menggeleng gelengkan kepala dan berjalan keluar meninggalkan kamar adiknya.
"Kak gayung guee" teriak Rey dari dalam kamar mandi.
Rafiqa yang baru saja ingin keluar, menepuk jidat dan memberikan gayung itu pada adiknya.
"Lupa gue" ucapnya sambil meringis, Lalu cepat cepat kebawah dan berangkat kuliah.
******
"Ma,berangkat ya" setelah siap, Rey berpamitan dengan Mamanya.
"Iya hati hati dijalan ya"
Rey, lalu berangkat sekolah mengendarai Vespa kesayangannya. Membelah jalanan yang ramai dengan hilir mudik kendaraan.
Jam 7 kurang 5 menit, Rey sampai di sekolah. Semua siswa sudah bersiap baris di lapangan untuk mengikuti upacara.
Rey langsung berlari menuju UKS, menaruh sementara tasnya disitu. Karena kebetulan UKSnya terletak lebih dekat dari lapangan. Sedangkan kelas Rey ada di lantai dua paling ujung sendiri, akan memakan waktu lama untuk sampai dikelasnya, keburu upacara akan dimulai.
Hari ini cuaca sangat panas sekali, dan kebetulan yang mengisi amanat upacara adalah bapak kepala sekolah. Sudah dijamin banyak yang pingsan, karena beliau terkenal senang berbicara dan akan lama ketika mengisi amanat upacara.
Banyak murid mengeluh panas dan sekali kali jongkok karena kakinya pegal.
satu,dua sudah dua orang yang pingsan. tiga, seorang cewek pingsan. kebetulan cewek itu ada di barisan belakang dan sendirian. tidak ada yang tahu kalau ada temannya yang pingsan. Lalu Rey berlari secepat kilat menghampiri cewek itu, mengangkat badannya yang mungil menuju UKS. Saat itu juga banyak cewek melongo melihat adegan itu, berharap mereka bisa ada diposisi cewek yang pingsan itu.
"Ya ampunnn gue mau Reyyy"
"Ah beruntung banget sih dia,bisa di gendong Rey"Di UKS, sudah banyak guru yg sibuk menangani. Tapi saat salah satu guru ingin menangani Cewek itu, Rey mencegahnya
"Udah bu, biar saya aja. Mendingan ibu ke lapangan. Jagain yang dibelakang, tadi banyak yang pingsan. sampai ada yang nggak ditolongin. kasihan."
Guru itu hanya menggidikkan kepala,dan keluar dari ruang UKS.Rey sudah membaringkan cewek itu, menyodorkan minyak kayu putih di dekat hidung supaya cewek itu cepat sadar.
Tak lama, cewek itu membuka matanya sedikit. setelah sadar "hehh siapa lo?"
Cewek itu kaget." gue tadi yang nolongin waktu lo pingsan. temen temen lo nggak ada yang tau. Kan lo di belakang sendiri barisnya."
Rey mengambilkan secangkir teh hangat untuknya.
"Gue Rey, lo?"
"Dinda"
"Lo kenapa nggak balik?" tanya Dinda heran
"Masih jam 7.30 , kan baliknya jam 3.00"Dinda mendengus kesal "Balik ke lapangan maksudnya"
"nggak, mendingan disini nggak panas. Udah minum dulu tehnya"
Rey, duduk di sofa UKS sambil bermain handphone nya. menunggu upacara selesai lalu kembali ke kelas.
Pukul 8.00 .
Upacara selesai, gemuruh suara siswa berhamburan menuju kelas masing-masing. Lalu Rey juga berdiri dan akan kembali ke kelas.
"Gue duluan ya, lo kalo masih lemes disini dulu aja. nggak usah dipaksain"Dinda hanya mengangguk pelan.
"Tunggu" Ucap Dinda refleks, membuat Rey membalikkan badan lagi.
"Makasih" Ucap Dinda singkat.
Rey tidak mengucapkan sepatah katapun. Ia hanya tersenyum,dan kembali berjalan keluar UKS.
******
" Bro, akal lo pinter juga ya" Ucap Reza, salah satu teman akrab Rey dikelas.
"Yoi, siapa dulu" Rey meletakkan tasnya di kursi.
Reza, memang selalu tahu jalan pikiran Rey, selalu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
"Cantik bro tadi tuh cewek"
Rey tidak menjawab, lagi lagi ia hanya tersenyum.
Teman Rey yang satu ini memang paling senang kalau berburu wanita cantik. Berbeda dengan kedua temannya yang masih di kantin, Restu dan Rizal. Mereka orang terkocak yang pernah ditemui Rey, mereka selalu membahas hal-hal lucu yang lagi viral di media sosial, dan hobinya adalah makan. apalagi makan geratis."Nah udah balik nih duo kocak" Ucap Reza yang melihat Rizal,dan Restu masuk kelas.
"Kenyang broo!!" Restu memegang perutnya yang memang agak lumayan buncit.
"Udah berapa bulan tuh?" Kali ini Rey bertanya
"Buseeeet emangnya udah kayak emak emak hamil apa" jawab Restu sewot
membuat semuanya tertawa ngakak, bahkan Rizal sampai nangis.
_______________________________________
THX U FOR READING
Trimakasih sudah membaca bab 1, next ke bab 2 nya besok yaaa!
(Kritik dan sarannya silahkan)