18. Akhir?

41 4 1
                                    

[Baca sampai akhir! Ada yang penting]

HAPPY READING
_______________________________________

Keesokan harinya, Dinda memilih untuk pergi dari rumah. Ia menghindar dari Rey, karena ia tau Rey akan datang pagi ini.

Pagi pagi sekali Dinda sudah bersiap dengan outfit olahraganya. Padahal biasanya jam sepagi ini ia masih setia dengan kasur dan selimutnya. Tapi, sepertinya kali ini gaya tarik kasur tidak bisa mengalahkan keinginan Dinda untuk menghindar dari Rey.

"Mah aku pergi dulu ya, mau olahraga ke taman komplek" Pamitnya sambil berlari kecil menuruni tangga.

Mamanya yang sedang ada di meja makan, menyiapkan sarapan untuk Papa Dinda sebelum berangkat kerja, ia menatap sekilas putrinya berlari keluar rumah "nggak sarapan dulu?"

Dinda yang sudah berlari kecil, berteriak " nggak usah mah"

*******
"Permisi tante"

"Ehh nak Rey, ada apa nih pagi-pagi kesini?" Ucap Mama Dinda ramah

"Mau cari Dinda tante"

"Aduh, Dinda barusan keluar. Katanya mau ke taman komplek. Coba kamu susulin aja deh kesana"

Rey mengagguk paham, "Yaudah tante, saya kesana dulu. Makasih ya tante, permisi"

"Iya hati-hati"

Rey melajukan motornya pelan pelan menyusuri jalanan menuju taman komplek, tapi tak juga ia melihat Dinda di sepanjang jalan.

"Cepet banget ya jalannya,masa udah nggak ada" Batin Rey

Akhirnya Rey memutuskan memparkirkan motor saja, dan jalan masuk ke area taman. Suasananya ramai sekali, karena memang masih pagi. Banyak pengunjung yang berolahraga disana. Hingga ia sulit mencari keberadaan Dindanya.

Rey mencoba menelfon Dinda, hampir 10 panggilan. Tapi tak kunjung di jawab, ia juga mencoba mengirim pesan whatsapp

Reynaldi :
Kamu di taman ya? ini aku juga di taman, kamu dimana?

Reynaldi :
Aku cari cari kok nggak ada

******
Dinda yang sudah bercucuran keringat memilih untuk istirahat sejenak, duduk di kursi besi di tepian taman, sambil menikmati air mancur di tengah tengahnya.

Dinda mengambil ponselnya yang sedari tadi ia taruh di sakunya, "Astaga! kok dia tau sih gue disini. Mamah nih pasti" Dinda memasang wajah merengut

Dinda hanya membaca pesan masuk dari Rey, tapi tidak ia balas sama sekali.

Ia memilih lari-lari kecil lagi mengitari taman, daripada disini, pasti Rey bakalan mudah buat nemuin Dinda.

Sudah 2 kali putaran, ia minggir sebentar. Membeli air mineral ke penjual yang berjajar di tepi taman. Ada banyak sekali macam macam makanan,minuman yang di jual oleh para pedagang di taman komplek ini. Mau apapun tinggal pilih, langsung beli.

"Makasih pak" Usai membeli, dan meminumnya sedikit. Dinda berbalik akan berlari lagi, tapi ada seseorang yang ia tabrak hingga air mineral yang ia beli jatuh. Diambilah air mineral itu sama seseorang yang tak sengaja ia tabrak.

"Maaf mas, saya nggak lihat" Ucap Dinda hati-hati

"Dinda"

"Lo ngapain disini?" Tanya Dinda sinis

"Nyariin kamu sayang" Rey mengacak rambut Dinda gemas.

"Duduk dulu yuk disana" Ajak Rey, tapi Dinda tidak menjawab. Ia malah berjalan mendahului Rey, lalu memilih tempat duduk yang ramai lalu lalang orang. Supaya Rey nggak bisa sok sok romantis, Dinda sedang tidak mood hari ini. Setelah kemarin dari sekolah, ia benci,marah,kecewa sama Reynya itu.

PROMISE AT VESPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang