9. Body Shaming

43 3 2
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

HAPPY READING
_______________________________________


"Udah nggak usah cemberut gitu, makan aja yuk?" Ajak Rey

"Ambilin donggg" Dinda merengek manja.

"Yaudah gue ambilin,mau apa? Bakso,siomay,batagor,burger,pizza,spageti,kue,atau.... apa?"

Dinda tertawa mendengar kelincahan Rey menyebutkan nama-nama makanan,
"Gue mau hmm apa yaa? Siomay aja deh"

"Baik, mohon ditunggu sebentar nona" Rey menirukan gaya ala-ala pelayan restoran.

Dinda diam menunggu Rey, masih tidak percaya dengan apa yang diucapkan Rey tadi. Namun, sebisa mungkin Dinda menepis semua itu
"Inget Dinda, dia cuma bilang suka. Hanya sekedar suka bukan cinta. Nggak usah kegeeran, dia juga nggak nembak lo!" (Batin Dinda)

"Silahkan nona" Rey memberikan sepring kecil berisi siomay pesanan Dinda.

"Trimakasih mas"

Rey tertawa mendengar dirinya dipanggil Mas.

"Kok cuma ambil satu sih? nggak makan apa? Diet lo?" Dinda heran

"Sepiring berdua, biar romantis" Rey menaik turunkan alisnya, dasar cowok genit.

"Haaaah" Dinda melongo,menautkan alisnya. Tak tau lagi dengan tingkah aneh Rey.

"Udaaah sini,biar gue suapin" Rey mengambil alih piring berisi siomay dari tangan Dinda.

"Gue bisa makan sendiri Reyyyy" Bantah Dinda saat Rey sudah menusuk siomay itu, dan siap meluncur ke mulutnya.

"Udahhh ayok makan aaaaa" Rey menyodorkan siomay di depan mulut Dinda.

"Malu tau diliatin"
"Gapapa, ayo dong aaaaa"
"Mmmmm" Ucap Rey setelah akhirnya Dinda membuka mulutnya.

"Tuhh diliatin kan" Dinda menunjuk seseorang dengan lirikan matanya, seorang wanita muda sedang memperhatikan aktivitas Rey dan Dinda.
Reypun mengikuti arah lirikan mata Dinda.

"Alaaah dasar cewek gendut, pendek liat-liat orang lagi romantis aja. Pengen kali tu orang liat-liat" Ucap Rey sinis.

"Ehhhh lo nggak boleh gitu Rey, itu namanya body shaming. Lo nggak boleh bicara seenaknya sama orang lain, nggak tau kan seberapa besar perjuangan orang itu untuk jadi lebih baik. Dan asal lo tau aja, dampak dari body shaming berpengaruh besar buat korbannya. Bisa aja orang itu jadi insecure, stress, bahkan sampai depresi, ujungnya bunuh diri. Gue heran deh sama orang-orang yang asal ngejudge, padahal belum tentu dirinya lebih baik. Makanya kalo ngomong dipikir dulu, gimana dampaknya. Mulutmu harimaumu"

Rey memperhatikan Dinda saat bicara, Rey suka saat melihat Dinda bicara panjang seperti itu. Semakin cantik. Apalagi pemikiran-pemikiran yang semakin membuat Rey berfikir lebih jauh lagi sebelum melakukan sesuatu.

"Baik bu guru" Rey menganggukkan kepalanya berkali-kali, seperti anak TK yang diberi penjelasan dengan gurunya.

"Gue beneran, malah becanda sih" Dinda memutar badannya membelakangi Rey.

"Lo cantik,mancung,manis lagi" Goda Rey.

Dinda terlihat menahan senyumnya, "Kok lo nggak marah? Guekan udah ngomongin fisik lo. Namanya body shaming juga kan?" Ucap Rey berlagak bodoh.

"Terserahh"

"Guekan cuma bercanda, maafin yaaa" bisik Rey ditelinga Dinda, membuat Dinda geli sendiri.

PROMISE AT VESPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang