11. Gagal

53 4 0
                                    


🌟🌟JANGAN LUPA VOTENYA YA TEMAN-TEMAN🌟🌟

HAPPY READING
_______________________________________

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari.
Dan hari ini tepat 1 minggu setelah acara pesta ulang tahun Rafiqa. Selama satu minggu itu pula, Rey dan Dinda semakin dekat. Jalan-jalan,makan, dan bahkan disekolah,mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama saat istirahat.

Seperti saat ini, mereka sedang berdua di kantin. Banyak siswa menatap kearahnya,yang kebetulan berada di bangku indoor tengah, wajar saja menjadi pusat perhatian.

"Kenapa cuma berdua sih?" Tanya Dinda

"Kenapa emang?" Rey malah menatap Dinda,membuatnya salah tingkah.

"Yaa.. ya nggak apa-apa" Jawabnya gugup.

"Nggak ada yang marah kan?" Selidik Rey, ini salah satu pertanyaan yang di lontarkan Rey. Memastikan apakah Dinda benar-benar jomblo seperti dirinya.

"Ada deh kayaknya" Jawaban Dinda berhasil membuat Rey kaget, wajahnya berubah menjadi tidak santai lagi. Hanya terdiam dan menatap Dinda bingung, siapa yang marah? jangan-jangan sudah punya pacar ya?

"Tuhh ciwi ciwi yang tergila-gila sama lo, tatapannya aja udah sinis gitu ke gue" Seolah mengerti fikiran Rey, Dinda langsung menjawabnya.

Memang sejak Rey sering terlihat bersama dengan Dinda, banyak siswi yang mulai tidak menyukai Dinda. Menatapnya sinis, menyindir kalau lagi lewat di koridor, tapi untungnya tidak ada yang sampai melabrak sih.

"Nggak penting" Ucap Rey sadis. Yang hanya di jawab tawa kecilnya Dinda.

Rey memang tidak suka dengan model cewek-cewek seperti itu. Terkesan murahan dan centil.

"Udah lanjutin makannya, nggak usah ketawa. Keselek gue sukurin lo" Rey kesal melihat Dinda tidak berhenti tertawa dari tadi.

"Gue seneng liat wajah jutek lo kalau lagi ngomongin ciwi-ciwi fans lo itu"

"Terserah"
Rey tetap fokus dan melanjutkan menikmati bakso favoritnya di kantin sekolah, tidak menghiraukan Dinda yang sekuat tenaga menahan tawanya supaya tidak pecah.

"Karena lo udah bikin gue bete, lo harus nemenin gue ke pantai nanti sore"

"Tapi Re-"

"Tidak ada penolakan"

"Dasar cowok nyebelin" Umpat Dinda kesal.

"Yang penting ganteng" Rey memasang tampang songongnya

"PD"

"KT"

"Haaa?" Dinda bingung

"Coba gabungin jadi apa?"

"Jadi PDKT" Ucap Dinda polos

"Kenapa dengan PDKT?" sambungnya

"Status kita saat ini" Rey menyeringai jahil. Yang hanya dijawab gelengan kepala oleh Dinda, Rey emang se-random itu orangnya. Baru aja ngomongin A eh langsung pindah ke Z. Nggak nyambung sama sekali.

                               ******

Ketika langit mulai berwarna orange, bersiap menenggelamkan mataharinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika langit mulai berwarna orange, bersiap menenggelamkan mataharinya. saat itu pula angin semakin berhembus kencang. Membuat ombak pantai bergelombang tidak stabil.

Banyak orang menikmati setiap deburan ombak dari bibir pantai, ada juga yang mencoba berenang disana, membuat istana pasir yang nantinya akan dihantam ombak yang datang.

"Din"
"Ya?" Dinda  yang sedang menikmati indahnya pantai refleks beralih menatap Rey di sampingnya.

"Gue mau ngomong"
"Ngomong aja" Jawab Dinda santai

"Gue mau bilang kalau gue..."
Tangan Rey perlahan-lahan mendekati tangan Dinda, tangan yang digunakan untuk menyangga tubuhnya,terduduk ditepi pantai. Hampir saja menyentuh tangannya, Rey menahan kekesalannya, menampilkan fake smile untuk perempuan yang tiba-tiba muncul di sampingnya itu. Gagal semuanya, perempuan itu menghancurkan momen itu. Ingin sekali Rey memakinya. Rey sudah mengumpulkan keberanian,niat, dan kepecayaan dirinya tapi malah gagal total. (Ya ampun kasian banget ya😂)

"Haii" Sapa perempuan itu tanpa merasa bersalah sedikitpun

"Oh haii" Rey mendongak menatap perempuan yang berdiri si sebelahnya, memberikan senyum palsunya.

"Nggak nyangka ya kita ketemu lagi, boleh duduk?"

"Silahkan" Rey mempersilahkan.

"Pacar lo?" Tanya perempuan itu, menunjuk Dinda.

"Teman" Ucap Rey singkat, tidak berniat mengenalkannya.

Tapi, perempuan itu sendiri yang mengulurkan tangannya pada Dinda
"Haii Dinda, kenalin Gue Siska"

Dinda membalas uluran tangan Siska, perempuan yang pernah ia temui saat di pesta ulang tahun Rafiqa. Yup, perempuan itu mantan Rey. Wajahnya cantik,hidung mancung, tubuhnya tinggi,rambutnya panjang. Pokoknya body goals deh.

"Hallo, gue Dinda" Ucap Dinda, tersenyum kearah siska.

"Kalian satu sekolah ya?"

"Yaa begitulahh" Jawab Rey malas.

Sejujurnya Rey berharap agar Siska cepat pergi, tapi kenyataannya Siska malah ngobrol ngalor ngidul betah banget. Rey tidak berniat melanjutkan rencananya, mungkin lain waktu saja. Karena kedatangan Siska yang tiba-tiba membuat semuanya kacau. Merubah suasana,mood, membuang-buang waktu saja.

Sekitar 40 menit Siska duduk bersama Rey dan Dinda, Siska pergi meninggalkan mereka karena harus pulang kembali ke hotel. "Kenapa nggak daritadi?" batin Rey kesal

"Udah hampir malam, pulang yuk" Ajak Dinda

Memang, waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 . Sebentar lagi pasti suara adzan akan terdengar merdu.

"Yaudah yuk" Mereka berjalan beriringan menuju parkiran motor.

Diperjalanan pulang, tiba-tiba Dinda teringat omongan Rey menggantung tadi sewaktu di pantai "Tadi lo mau ngomong apa?"

"Emang gue mau ngomong ya tadi?" Rey pura-pura lupa

"Iyaaa, masa lupa sih"

"Gue udah lupaa, besok aja ya ngomongnya. Kalau gue udah inget" Ucap Rey diikuti tawanya. Yang hanya dijawab gumaman oleh Dinda.

                                ******

"Sampaii" Seru Rey ketika motor sudah sampai di depan rumah Dinda.

Dinda turun dari motor, mencopot helmnya lalu berbalik ingin masuk ke rumah

"Kok masih disitu?" Tanya Dinda , melihat Rey anteng diatas motornya.

"Nungguin lo masuk"

"Ini juga mau masuk, capek gue mau istirahat" Dinda berlalu masuk kerumah

"Gue lebih capek, pulang cuma zonk nggak dapet apa apa. Seharusnya gue udah dapetin lo tadi" Gumam Rey pelan sekali, takut di dengar Dinda.

Rey akan mencoba lagi dilain waktu, doakan berhasil ya teman-teman. Rey berharap tidak ada penganggu lagi nantinya. Cukup tadi saja kegagalannya.

_______________________________________
THX U FOR READING

Ya ampun kasihan Rey yaaa, hampirrr aja  mereka jadian😭 Semoga Rey diberi kesabaran dan ketabahan yaa . Hmm kira kira apa ya rencana Rey untuk yang kedua? Apakah berhasil? Atau gagal lagi?

PROMISE AT VESPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang