8. Bukan nembak

35 5 2
                                    

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

HAPPY READING
_______________________________________

"Ihhh kok ketawa sih? Lipstick aku blepotan ya? " Tanya Dinda panik.

Rey terkekeh, "Enggak, yaudah yuk masuk" Rey membukakan pintu mobil untuk Dinda,seperti seorang putri bukan?

"Mobil siapa?" Dinda bingung,biasanya vespa itu yang selalu menemani Rey. Tapi kali ini hanya ada mobil yang terparkir di depan rumahnya.

"Iyalah, punya siapa lagi emang. Udah buruan masuk"

Rey menutup pintu setelah Dinda masuk.

"Kenapa nggak pakai motor?" Tanya Dinda saat mobil sudah melaju.

"Enggak, Nantikan bakal pulang malam. Pasti dingin banget kalau pakai motor."
Jawab Rey dengan pandangan tetap fokus pada jalanan.

"Ohhh tapi gue suka motor, bisa menikmati angin malam tanpa hambatan. Gue suka"

"Dasar cewek aneh" Cibir Rey

Dinda menautkan alisnya, "Kok aneh?"

"Ya aneh aja. Lo beda dari yang lain, setelah banyak gue temui ternyata cewek lebih suka naik mobil dibanding motor. Tapi lo sebaliknya. Dan, gue suka sih"

Dinda semakin dibuat bingung, "Ini suka apa sih maksudnya? Suka gue? Ah nggak mungkin,nggak mungkin" Suara batin Dinda.

"Gue emang beda dari yang lain" Jawab Dinda PD (Percaya Diri)

                               ******
Setelah beberapa menit diperjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah Rey. Rumah besar yang mempunyai 2 lantai, dengan nuansa putih bersihnya, dan taman luas menggelilingi sekitaran rumah.

Rey memberhentikan mobil dihalaman rumahnya, lalu turun dan kembali membukakan pintu untuk Dinda.

Suasana sudah sangat ramai, tamu undangan berdatangan memenuhi rumah Rey. Memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk Rafiqa yang ke 21 tahun.

"Gue malu Rey" Dinda berhenti melangkah dibelakang Rey.

"Nggak usah malu,ada gue" Rey menggenggam tangan dingin Dinda , berjalan beriringan memasuki Rumah.

Banyak balon,gemerlap lamu warna-warni menghiasi acara ulang tahun Rafiqa yang bertemakan pastel.

Rey dan Dinda berjalan kearah panggung, setelah suasana panggung mulai sepi. Karena tamu undangan sudah menikmati makanan yang dihidangkan disana.

"Happy birthday my sistaaah" Rey memeluk kakaknya erat, sampai susah untuk bernafas.

"uuuuu tancuuu adekkk" Rafiqa berusaha melepas pelukan adiknya yang membuatnya hampir kehabisan oksigen.

Tini Mamanya yang berada disebelah Rafiqa hanya tersenyum melihat kelakuan kedua anaknya itu.

"Oh iya kenalin kak, dia Dinda. Teman sekolah gue" Rey memperkenalkan Dinda.

"Ohh haii Dindaa" Rafiqa menyapa Dinda dengan ramah.

"Kak Rafiqa Happy birthday yaa, seneng bisa ketemu sama kakak" Dinda cipika cipiki dengan Rafiqa.

"Kamu cantik bangettt Dinda" Ucapan Rafiqa membuat Dinda tersenyum malu-malu.

"Oh iya, kenalin ini mama gue " Tini yang berada disebelahnya lalu menyapa Dinda

"Hallo cantik, temannya Rey ya? Siapa namanya Diii... Dinda kan?" Tini menebak nebak, tapi memang benar.

"Iya tante, kok tante tau?" Tanya Dinda polos

PROMISE AT VESPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang