13. Prank

60 2 0
                                    


HAPPY READING
_______________________________________


"Gue mau jadi pacar lo!" Tepat setelah Dinda menyelesaikan kalimatnya, Rey membawa Dinda ke pelukannya. Riuh tepuk tangan memenuhi taman lampion itu. Raut wajah bahagia terpancar diwajah pasangan kekasih yang baru saja jadian itu.

"Thanks sayang" Rey berbisik pada Dinda yang masih berada di pelukannya.

"Baiklah Dinda,Rey semoga kalian langgeng dan berjodoh sampai kapanpun ya. Trimakasih kerjasamanya untuk semuanya yang terlibat" MC itu memberi selamat kepada Rey dan juga Dinda. Orang-orang yang berdiri melingkarpun sudah berhamburan meninggalkan area itu. Kini hanya tersisa pasangan kekasih yang sedang bahagia Rey,Dinda.

Dinda masih speechless , hanya terdiam mematung di rangkulan Rey, memandang lampion tinggi besar itu

"Lo berlebihan Rey"
Rey tersenyum dan menggeleng pelan. Menggandeng Dinda ke tempat duduk di area taman lampion.

Sekarang, mereka terduduk berdua di kursi taman. Rey merangkulkan tangannya di bahu Dinda.

"Mau ice cream nggak?" Tanya Rey
"Boleh deh"
"Sebentar yaa" Rey berjalan kearah mobil penjual ice cream yang tidak jauh dari mereka duduk.

"Iya" Dinda menunggu Rey sambil memainkan handphone nya, daripada bosan. Karena kebetulan antrian lumayan banyak, jadi agak lama.

"Sibuk banget kayaknya"
"Ehh udah datang" Dinda tak menyadari kedatangan Rey disampingnya, karena terlalu fokus dengan handphonenya.

"Pasti lagi bikin status tuhh, ditembak cowok ganteng nihh" Rey tertawa

"Dihhh gue nggak se lebay itu yaa" Dinda mengacungkan jari telunjuknya dihadapan Rey.

"Yaudah nihh ice cramnya."

Dinda menerima ice creamnya "Makasih"

Mereka menikmati Ice cream mereka masing-masing, sesekali Rey melihat Dinda, seperti anak kecil, makan ice cream aja masih blepotan

"Bayi gedee, makan ice cream aja blepotan" Rey mengulurkan tangan, mengusap ice cream yang tercecer di sekitar mulut Dinda.

"Hmm kan ngga tauuu" Dinda memajukan bibirnya, membuat Rey semakin gemas padanya.

"Seharusnya nggak harus kayak gini aja gue udah seneng kok" Ucap Dinda usai kegiatan makan ice creamnya selesai.

"Kitakan udah pacaran, masa sih masih lo gue lo gue hmm" Rey menatap Dinda jahil.

"Ya terus gimanaaa?" Dinda yang ditatap Rey hanya bisa tersenyum dan tersipu malu-malu.

"Aku-kamu dongg" Rey menaikturun kan alisnya

Rey mendekatkan wajahnya ke Dinda, "Sayang juga boleh kok"

"Dasaarr ya cowok genit" Dinda mendorong pelan wajah Rey darinya.

"Tapi kamu suka kannn?"

"Siapa bilang?" Jawab Dinda angkuh

"Tadi kamu nerima waktu aku nembak kamu" Sahut Rey tak mau kalah

"Emang, kalau diterima artinya cinta juga?" Dinda memasang wajah seriusnya.

"Iyalahh pastii"

"Tapi buat gue nggak gituu Rey"

Rey mengernyitkan dahinya "Maksudnya?"

"Sebenernya tadi itu hmm"
Rey terlihat menunggu apa yang akan diucapkan Dinda.

"Gue nerima lo karena gue kasihan sama lo, gue nggak mau lo malu di depan umum kayak tadi."

"Jadi? Tadi?" Rey terlihat paham dengan maksud Dinda.

PROMISE AT VESPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang