SEBELUM MEMBACA CHAPTER INI, DIHARAPKAN UNTUK VOTE TERLEBIH DAHULU.
TERIMAKASIH BAGI YANG SUDAH VOTE ❤
-Selamat membaca-
Jennie membanting tas abu-abunya diatas meja samping Valdo membuat Valdo, Ken dan beberapa murid yang masih berada di kelas terlonjat kaget akibat tingkah Jennie. Setelah dari UKS, Jennie langsung ke kelas dari pada melihat wajah si ketua osis. Jennie mendaratkan bokongnya disamping Valdo dengan wajah kesal yang masih tercetak diwajahnya.
"Ya ampun Jennie. Kaget gue, untung gue nggak punya riwayat penyakit jantung. Kalau punya gue udah mati disini," kesal Ken.
"Ya bagus kalau lo mati," kata Jennie santai.
"Teman laknat lo," gerutu Ken. Jennie hanya memutar bola matanya malas ketika mendengar penuturan Ken.
"Lo kenapa sih?" tanya Valdo.
"Guru mana?" tanya Jennie tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Valdo.
"Bu Leili nggak bisa datang hari ini, anaknya sakit. Jadi kita dikasih tugas aja," jawab Valdo yang mendapat anggukan dari Jennie.
"Kenapa tadi nggak masuk?" tanya Valdo.
"Telat."
"Sampai kapan lo kayak gini Jen. Ubah sikap lo, lo udah kelas dua belas. Bentar lagi lulus," kata Valdo.
"Bodo amat." Jennie beranjak dari duduknya hendak menuju kantin.
"Woy, kemana lo," tanya Ken dengan suara mengelegar karena Jennie sudah berada diambang pintu.
"Kantin," jawab Jennie singkat.
"Ikut." Ken berlari menyusul Jennie yang sudah hilang dari pandangannya.
Valdo memutar bola mata malas, lalu melangkah menuju kantin mengikuti kedua temannya.
***
Kini Jennie, Valdo dan Ken sudah berada di kantin. Mereka memilih untuk duduk di meja paling pojok yang ada di kantin.
"Lo pada pesan apa?" tanya Ken.
"Gue bakso sama jus alpukat," kata Jennie.
"Kalau lo Val?"
"Samain," jawab Valdo.
"Gue pesan dulu. Jan lupa yah Jen, lo yang bayar makanan kita semua," kata Ken.
"Hm," jawab Jennie dengan deheman.
Ken pun mulai melangkah menuju penjual makanan yang berada di kantin. Kini Jennie dan Valdo sedang duduk sambil menunggu Ken membawakan makanan pesanan mereka.
"Jen," panggil Valdo.
"Hm," jawab Jennie dengan deheman.
"Bunda sama Risa katanya kangen sama lo," ujar Valdo.
"Yaudah, nanti gue ke rumah lo."
"Gue jemput," tawar Valdo.
"Nggak, gue bisa pergi sendiri," tolak Jennie.
"Yaudah," pasrah Valdo, karena percuma saja jika ia tetap memaksa Jennie, pasti jawabannya akan tetap tidak.
Tak lama Ken datang dengan membawa nampan yang cukup besar. Diatas nampan itu sudah tersedia tiga mangkuk bakso, satu piring ketoprak, dua piring somay serta jus alpukat lima gelas. Ken menyimpan semua makanan yang ia pesan diatas meja. Jennie dan Valdo yang melihat pesanan Ken hanya bisa menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless (ON GOING)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA "Lo percaya nggak kalau gue bisa ngelilingin dunia ini? " tanya Kai. "Ck, ya nggak percaya lah." "Gue bu...