SEBELUM MEMBACA CHAPTER INI, DIHARAPKAN UNTUK VOTE TERLEBIH DAHULU.
TERIMAKASIH BAGI YANG SUDAH VOTE ❤
-Selamat membaca-
Clara berlari di tengah koridor rumahs sakit yang luas dengan air mata yang terus mengalir dari mata indahnya. Hatinya terasa sakit saat mengetahui fakta bahwa ibu dan ayah angkatnya sudah membohongi dirinya. Ia merasa sangat bodoh karena sudah mempercayai Feri dan Disa."Clara." Clara memgabaikan begitu saja penggilan dari Rafa yang berada di belakangnya. Ya, Rafa sekarang sedang mengejar Clara.
Saat berada di tengah koridor rumah sakit, tiba-tiba saja Clara terjatuh karena menabrak dada bidang seorang lelaki. "Aww." Clara meringis ketika merasakan bokongnya yang sakit akibat terbentur keras dengan lantai.
"Lo gakpapa? Gue minta maaf." Lelaki yang tadinya Clara tabrak mengulurkan tangannya untuk membantu Clara.
Clara menoleh ke atas untuk melihat siapa lelaki yang ia tabrak. Ken, ya, yang ditabrak oleh Clara adalah Ken. "Gue bisa sendiri," ketus Clara lalu berusaha untuk berdiri.
"Lo gakpapa?" tanya Rafa yang baru saja datang. Nada bicaranya terdengar panik. Ia membantu Clara untuk berdiri.
Clara menepis kasar tangan Rafa yang masih berada di bahunya. "Gue gakpapa," ketus Clara. Clara hendak pergi, tetapi terhenti ketika Ken mencekal tangannya.
"Lo nangis?" tanya Ken karena melihat bekas air mata di pipi Clara.
Clara menepis kasar tangan Ken. "Nggak."
"Tunggu-tunggu. Lo berdua, bisa lihat gue sebentar." Rafa menyuruh Ken dan Clara untuk melihat ke arahnya yang membuat Ken dan Clara mengerutkan kening.
Rafa mengusap dagunya pelan seakan sedang meneliti sesuatu. Ia menatap bergantian wajah Ken dan Clara yang tengah melihat ke arahnya. "Kok, wajah lo berdua sama ya?"
Ken mengerutkan keningnya. "Sama gimana? Gue cowok dan Clara cewek, ga mungkin sama, lah."
"Gue serius, wajah lo berdua hampir mirip. Bibir lo berdua sama, mata lo berdua sama, alis juga sama, bedanya hanya tinggi badan sama panjang rambut doang."
Clara memutar bola matanya malas. "Ngaco lo." Clara menghapus pelan bekas air matanya. "Bego kok dipiara."
"Gue serius, setelah gue amati baik-baik, wajah lo berdua hampir sama." Rafa berusaha untuk meyakinkan Ken dan Clara.
Ken terkekeh kecil untuk menanggapi omong kosong temannya. "Bacot lo." Ken langsung melangkah pergi begitu saja tanpa memedulikan perkataan dari Rafa. Ken sebenarnya ingin ke ruang rawat Jennie, tetapi sialnya ia harus bertemu Rafa dengan segala omong kosongnya.
"Periksa mata sana," ketus Clara lalu melangkah pergi meninggalkan Rafa di tengah koridor rumah sakit.
Rafa masih berdiam sembari memikirkan yang ia lihat tadi. Rafa sangat yakin, bahwa apa yang ia lihat tadi tidak salah. Wajah Ken dan Clara hampir sama. Mereka seperti anak kembar, tetapi berbeda jenis kelamin.
***
"Napa lo? Masuk-masuk muka ditekuk." Kai menyambut kedatangan Ken yang baru saja masuk di dalam ruang rawat Jennie dengan sebuah pertanyaan.
Ken melangkah menghampiri brankar Jennie lalu duduk di kursi yang berada di samping brankar. "Itu si Rafa, ngomong kok ngaco, belum lagi si Clara nangis. Gue nggak tau deh tu cewek nangis gegara apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless (ON GOING)
Genç Kurgu⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA "Lo percaya nggak kalau gue bisa ngelilingin dunia ini? " tanya Kai. "Ck, ya nggak percaya lah." "Gue bu...