DIHARAPKAN UNTUK VOTE TERLEBIH DAHULU.
TERIMAKASIH BAGI YANG SUDAH VOTE ❤
-Selamat membaca-
"Ngapain sih lo bawa gue ke sini?" ketus Clara sembari melihat sekeliling kantin yang berada di rumah sakit ini.Ya, Clara dan Rafa sekarang sedang berada di kantin rumah sakit. Tadi Rafa langsung menyeret Clara dan memaksanya untuk pergi ke kantin rumah sakit bersama dirinya. Entah untuk apa Rafa mengajak Clara ke sini.
Rafa memutar bola matanya malas karena sedari tadi Clara terus bertanya hal yang sama berulang kali. "Lo mau pesan apa?" tanya Rafa dengan nada yang terdengar malas.
Clara beralih menatap Rafa setelah mendengar pertanyaan darinya. "Gue nggak mau pesan apa-apa," kata Clara yang masih dengan nada ketusnya.
Rafa menghembuskan nafas pelan. "Lo belum makan malam, Clara. Pesan aja apa yang lo mau, nggak usah jual mahal."
Clara mengerutkan keningnya saat Rafa selesai berkata. "Apa urusan lo kalau gue belum makan malam? Terserah guelah, mau makan apa nggak."
"Ck." Rafa berdecih pelan. Ia beranjak dari duduknya lalu melangkah menuju stand penjual makanan yang berada di kantin ini.
Clara mengeluarkan ponselnya dari saku celana lalu mulai memainkan ponselnya. Tidak mempedulikan Rafa yang sedang memesan makanan.
Tak lama kemudian, Rafa datang ke meja yang sudah diduduki oleh Clara. Ia datang dengan membawa sebuah nampan besar yang di atasnya terdapat dua mangkuk bakso dan dua gelas es teh manis. Ia menyimpan makanan itu di atas meja yang membuat Clara mengalihkan pandangannya ke atas meja.
Clara melongo saat melihat dua mangkuk bakso dan dua gelas es teh di atas meja. "Ternyata porsi makan lo banyak juga yah." Clara kembali melihat Rafa yang berada di hadapannya setelah ia berkata seperti itu.
"Makanan itu bukan buat gue aja, tapi buat lo juga." Rafa mulai mengaduk baksonya lalu kemudian melahap sesendok bakso.
"Gue kan udah bilang gue nggak mau makan."
"Makan aja deh, nggak usah nolak." Rafa kembali melahap baksonya tanpa memedulikan wajah Clara yang tengah kesal.
Clara mulai memakan baksonya dengan wajah yang ditekuk. Jujur Clara memang sangat lapar, tetapi mana mau ia mengakui bahwa ia lapar di depan Rafa. Rafa tersenyum tipis saat ia melirik ke arah Clara yang sudah mulai memakan baksonya.
***
Kai menyodorkan semangkuk bubur di hadapan Jennie. "Makan dulu ya, Jen." Kai menyuapi Jennie sesendok bubur tetapi Jennie malah tak membuka mulutnya.
"Buka dong mulutnya. Aaaaaa." Kai berkata seperti sedang menyuapi anak kecil.
Jennie mendengus kesal karena Kai memperlakukannya seperti anak kecil. "Gue bukan anak kecil," ketus Jennie. Noel, Valdo, dan Ken yang sedang duduk di sofa terkekeh saat melihat Jennie bersikap ketus kepada Kai.
Kai menoleh ke belakang lalu menatap tajam ke arah Noel, Valdo, dan Ken yang seakan sedang mentertawakannya. "Diam." Kai berkata dengan gerakan mulut saja tanpa mengeluarkan suara.
Kai kembali menatap ke arah Jennie. "Makan dulu ya Jen, kalau lo sakit gimana? Ini udah malam loh." Kai berusaha untuk membujuk Jennie.
"Gue nggak mau makan, Kai. Gue maunya bisa kembali melihat," lirih Jennie dan bersamaan dengan itu air matanya menetes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless (ON GOING)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA "Lo percaya nggak kalau gue bisa ngelilingin dunia ini? " tanya Kai. "Ck, ya nggak percaya lah." "Gue bu...