Chapter 4

288 67 16
                                    

SEBELUM MEMBACA CHAPTER INI, DIHARAPKAN UNTUK VOTE TERLEBIH DAHULU.

TERIMAKASIH BAGI YANG SUDAH VOTE ❤

-Selamat membaca-

Kring...

Bel pulang berbunyi nyaring, menggema diseluruh penjuru Sma Garuda membuat para murid berhamburan keluar kelas untuk menuju ke rumahnya dan melepaskan lelah akibat beraktivitas di sekolah.

Jennie memasukan buku-buku fisikanya kedalam tas abu-abu miliknya.

"Val, pinjem catatan dong," kata Jennie.

Valdo menghela nafas. "Mangkanya kalau disuruh catat tuh catat. Jangan tidur terus."

"Apaansih?" kesal Jennie.

"Lah, emang bener kan," kata Valdo.

"Ck! Udah sini, mana buku catatan lo."

"Dih malah maksa lagi, jangan kasih Val." kata Ken.

"Apaansih lo? Gue tonjok juga lo," geram Jennie.

"Eh jangan Jen." Ken mengangkat jari tengah dan telunjuknya membentuk huruf V membuat Jennie memutar bola matanya malas.

Valdo mengambil buku catatan fisikanya lalu diberikannya pada Jennie.

"Gitu dong baru teman terbaik," puji Jennie.

"Gue balik dulu yah Val, Ken." Jennie menenteng tasnya lalu melangkah keluar dari kelas.

"Jennie, jangan lupa ke rumah gue," kata Valdo setengah berteriak yang mendapat acungan jempol dari Jennie.

"Emang ngapain Jennie ke rumah lo?" tanya Ken.

"Kepo," kata Valdo lalu melangkah keluar kelas.

"Kenapa gue punya teman yang nggak setia kawan amat dah," gumam Ken lalu menenteng tasnya dan melangkah keluar dari kelas yang sudah sepi.

***

Jennie mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Menikmati semilir angin Bandung di siang hari. Tetapi sialnya, motor Jennie tiba-tiba berhenti sehingga membuat Jennie harus memberhentikan motornya di pinggir jalan. Dibukanya helm full face yang dikenakannya.

Jennie menendang ban motor miliknya. Menggeram kesal karena tiba-tiba saja motornya mogok. Belum lagi matahari terik di siang hari ini.

"Nih motor ngapain sih pake acara mogok segala," gerutu Jennie sambil berkacak pinggang.

Sebuah mobil sport berwarna hitam berhenti tepat didepan motor Jennie membuat Jennie mengeryitkan keningnya. Kaca mobil tersebut terbuka dan memperlihatkan Kai yang sedang tersenyum mengejek.

"Ngapain lo berhenti disini?" ketus Jennie.

"Wehhh woles dong Jen. Gue hanya kasian aja sama lo." kata Kai.

"Ck!" decih Jennie.

"Motor lo mogok?" tanya Kai.

"Lo nggak punya mata? Udah jelas-jelas lo lihat motor gue mogok pake nanya lagi," kata Jennie.

"Mangkannya Jen, kalau beli motor tu yang mahal jangan yang murah," ejek Kai.

"Apaan sih lo? Motor gue mahal kali. Kayak mobil lo nggak pernah mogok aja," kesal Jennie.

"Iyalah mobil gue mah mahal nggak pernah mogok," sombong Kai.

"Lo yah, malah ngejekin gue dan sombongin diri lo. Bantuin gue kek," gerutu Jennie.

Heartless (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang