SEBELUM MEMBACA CHAPTER INI, DIHARAPKAN UNTUK VOTE TERLEBIH DAHULU.
TERIMAKASIH BAGI YANG SUDAH VOTE ❤
-Selamat membaca-
"Maksud lo apa?" bentak Jennie sembari menggebrak meja yang kursinya sedang diduduki oleh Clara dan juga teman barunya.Setelah melihat gosip receh di mading, Jennie langsung bergegas untuk menuju ke kelasnya. Ia baru saja berpikir bahwa yang membuat gosip receh itu adalah kaka tirinya, Clara. Kaka tiri yang memiliki hati busuk sama seperti setan. Luarnya baik bagai malaikat, tapi dalamnya busuk bagai iblis.
"Lo kenapa Jen? Kenapa tiba-tiba lo bentak gue?" tanya Clara yang sudah beranjak dari duduknya dan kini ia dan Jennie saling berhadapan.
"Cuih." Jennie meludah ke samping karena merasa muak saat mendengar pertanyaan lembut yang keluar dari mulut Clara, sungguh memuakkan.
"Hentikan drama yang lo buat sekarang," kata Jennie dengan penuh penekanan disetiap katanya.
"Drama? Maksud lo apa sih? Gue nggak ngerti," ujar Clara dengan tampang polosnya.
"Jangan sok nggak ngerti deh, Clara. Lo pikir gue bodoh sampai-sampai gue nggak tahu siapa yang menyebarkan gosip receh itu," kata Jennie menaikan oktaf suaranya membuat para murid yang tengah memperhatikan pertengkaran itu seketika dibuat terkejut.
"Gue tau lo nggak suka sama gue, tapi please jangan nuduh gue kayak gini, Jen. Gue dan keluarga gue udah besarin lo sedari kecil, tapi kenapa balasan lo seperti ini?" ucap Clara sendu. Ucapan dari Clara itu sukses membuat Jennie, Valdo, dan Ken yang mendengarnya merasa muak dan jijik.
Hello, dengar yah Clara, yang anak pungutnya di sini itu lo, bukan Jennie. Nyadar diri kek (author)
"Mau buat drama apa lagi lo sekarang? Di sini itu lo yang anak pungut, bukan gue. Jangan bolak-balikin fakta deh lo," protes Jennie karena merasa tak terima dengan ucapan Clara barusan.
"Betul tuh kata Jennie. Di sini itu lo yang anak pungut," kata Ken yang sudah muak saat mendengar semua kebohongan Clara.
"Jen, kalau faktanya udah kebongkar ya jangan malah nyari alasan dong," sahut teman baru Clara yang bernama Melani.
"Diem lo, gue nggak ada urusan yah sama lo. Mau gue cincang tuh bibir biar nggak ikut campur urusan orang," kata Jennie sadis yang membuat Melani bungkam.
"Jen, gue harap lo diam dan nggak usah besarin masalah ini. Yang harus lo tahu, bukan gue yang nyebarin gosip itu. Gue nggak mungkin lakuin hal itu ke orang yang gue sayang," kata Clara seakan memang bukan dia yang menyebarkan gosip receh itu.
"Orang yang gue sayang? Sayang apaan? Sayang harta gue?" bentak Jennie.
"Udah cukup yah lo ngatain gue terus hal yang nggak benar. Lo itu hanya anak pungut dan lo harus tahu diri," kata Clara.
Hello Clara, dengar yah, lo yang harus tahu diri di sini (author)
Plak...
Sudah habis kesabaran seorang Jennie, ia menampar pipi kiri Clara membuat Clara meringis saat merasakan panas di pipinya karena tamparan keras dari Jennie. Para murid Sma Garuda yang sedang melihat ini pun tampak terkejut karena ulah Jennie.
"Jaga yah mulut lo, di sini itu lo yang anak pungut, bukan gue," bentak Jennie dengan amarah yang menggebu-gebu. Jennie sekarang benar-benar seperti orang kesetanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless (ON GOING)
Fiksi Remaja⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA "Lo percaya nggak kalau gue bisa ngelilingin dunia ini? " tanya Kai. "Ck, ya nggak percaya lah." "Gue bu...