Chapter 26

143 24 7
                                    

SEBELUM MEMBACA CHAPTER INI, DIHARAPKAN UNTUK VOTE TERLEBIH DAHULU.

TERIMAKASIH BAGI YANG SUDAH VOTE ❤


-Selamat membaca-


Kai mengendarai mobilnya membelah jalanan yang tampak ramai dipagi hari ini. Banyak mobil dan motor yang berlalu lalang yang tampak ingin melaksanakan aktivitas dipagi harinya seperti bekerja ataupun bersekolah. Kai sudah tampak rapi dengan pakaian sekolahnya. Satu tujuannya yaitu pergi ke rumah Jennie dan menjemputnya untuk berangkat sekolah bersama.

Kai memberhentikan mobilnya tepat di perkarangan rumah Jennie setelah sebelumnya ia membuka pagar rumah. Seperti biasanya, Jennie tak mengunci pagar. Kai keluar dari mobil dan melangkah menuju pintu utama. Ia hendak memencet bel, tetapi terhenti ketika pandangannya beralih melihat sebuah mobil putih yang berhenti di perkarangan rumah Jennie, lebih tepatnya berhenti di belakang mobil Kai.

Kai mengerutkan keningnya saat melihat mobil itu. Setahu Kai itu bukan mobil Valdo, Ken, Noel, ataupun Rafa. Mobil siapa itu?
Seorang lelaki tampan dengan menggunakan seragam sma yang sama dengan Kai keluar dari mobil putih itu dan rasa penasaran Kai terbayarkan setelah ia melihat sang pemilik mobil putih keluar dari mobilnya. Dia adalah Erson, ya pemilik mobil putih itu adalah Erson. Erson melangkah mendekati pintu utama yang di sana sudah ada Kai.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Kai dengan nada yang tidak bersahabat saat Erson sudah berada dihadapannya.

"Seharusnya gue yang tanya sama lo. Ngapain lo ke sini?" tanya Erson mengulang pertanyaan Kai.

"Ya gue mau jemput Jennie lah," kata Kai santai.

"Ck! Emang lo siapanya Jennie?" sungut Erson.

"Gue temannya, mau apa lo hah?" kata Kai menaikan oktaf suaranya.

"Temanan doang kan. Jennie aja nggak anggap lo sebagai teman. Mending lo pergi dan gue yang bakal antar Jennie ke sekolah," kata Erson seenaknya.

"Gue yang diluan sampai di sini dan gue yang bakal berangkat bareng Jennie ke sekolah," kekeh Kai yang tetap pada pendiriannnya.

"Gue bilang pergi ya pergi. Jennie pacar gue dan gue yang harus berangkat sekolah sama dia," kata Erson yang sudah kesal pada Kai.

"Ralat, pacar taruhan doang," kata Kai penuh penekanan membuat Erson menggeram kesal.

Ceklek...

"Loh Erson, Kai. Lo berdua ngapain ke sini?" kata Jennie tiba-tiba saat ia baru saja membuka pintu rumah. Terlihat Jennie yang sudah tampak rapi dengan baju sekolahnya, dan jangan lupakan gaya andalannya yang terkesan bad girl.

"Jemput lo," kata Kai bersamaan dengan Erson yang mengatakan, "jemput kamu."

"Tunggu. Lo berdua datang ke sini karena mau jemput gue?" tanya Jennie yang diangguki oleh Erson dan Kai.

"Gue berangkat sendiri," tolak Jennie padahal Kai dan Erson belum menawarkan untuk berangkat bersama mereka.

"Berangkat sama gue aja Jen," kata Kai.

"Berangkat sama aku aja. Ingat yah Jen, kamu itu pacar aku sekarang," kata Erson.

"Lo itu hanya pacar taruhannya doang," kata Kai karena merasa kesal pada Erson yang membawa-bawa satatus pacar.

"Emang kita hanya pacar taruhan doang, tapi kita tetap berstatus sebagi pacar. Jadi Jen, lo pilih berangkat sama aku atau sama si brengsek ini?" tanya Erson sembari menunjuk Kai dengan jari telunjuknya.

Heartless (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang