SEBELUM MEMBACA CHAPTER INI, DIHARAPKAN UNTUK VOTE TERLEBIH DAHULU.
TERIMAKASIH BAGI YANG SUDAH VOTE ❤
-Selamat membaca-
Kai meminum teh hangat yang dibuatnya sendiri. Kini Kai sedang berada di balkon kamar Jennie sambil menatap air hujan yang turun. Ya, malam ini hujan turun dengan derasnya membuat Kai yang berniat pulang ke rumah tertunda hanya karena hujan. Selain itu Kai juga tak tega meninggalkan Jennie dalam keadaan Jennie yang sedang bersedih.Saat Jennie dalam pelukan Kai, Jennie langsung jatuh tertidur dalam dekapan Kai. Jennie sudah tidur dari siang sampai malam ia belum bangun juga. Sama halnya dengan hujan yang turun dari siang hingga malam dan tak kunjung berhenti.
Kai menghela nafas saat kembali mengingat kejadian siang tadi. Kai saat ini benar-benar penasaran perihal Jennie yang berkata kasar kepada keluarganya. Apa masalah keluarganya sangat besar?
"Kai," panggil Jennie membuat lamunan Kai terbuyarkan.
Kai membalikan badannya dan dilihatnya Jennie yang sedang mengucek matanya. Kai terkekeh kecil saat melihat wajah Jennie yang tampak menggemaskan saat bangun tidur. Dihampirinya Jennie lalu ia menepis tangan Jennie yang sedang mengucek mata.
"Jangan dikucek," kata Kai memperingati.
"Lo kenapa disini?" tanya Jennie heran.
"Dari siang hujan, jadi gue nggak bisa pulang," jawab Kai yang ditanggapi dengan anggukan dari Jennie.
"Tapi kan lo pake mobil," kata Jennie setelah itu.
"Mau ngusir gue nih?" kata Kai sambil memicingkan matanya curiga.
"Eh, bukan gitu maksudnya," kata Jennie membuat Kai terkekeh.
"Iya," kata Kai sambil mengacak pelan puncak kepala Jennie.
"Gue lapar," kata Jennie spontan membuat Kai terkekeh.
"Yaudah ayo kita makan," kata Kai lalu menarik lembut tangan Jennie dan berjalan ke lantai satu.
"Lo bisa masak?" tanya Jennie sambil melangkah.
"Bisa dikit-dikit," jawab Kai singkat yang ditanggapi anggukan saja dari Jennie.
***
"Masa hanya ada makanan instan sih di kulkas lo," kata Kai sambil menutup kulkas yang baru saja di bukanya.
"Ya mau gimana lagi, gue kan nggak bisa masak. Jadi gue beli yang instan aja," kata Jennie santai.
"Walaupun lo nggak bisa masak, seenggaknya jangan makan yang instan terus. Nggak sehat," kata Kai lalu menghampiri Jennie yang tengah duduk di meja makan.
"Terus makan apa dong? Gue lapar," lesu Jennie.
"Delivery aja gakpapa?" tanya Kai lalu ikut duduk di samping Jennie.
"Iya gakpapa, delivery aja," kata Jennie menyetujui karena perutnya sekarang sangat lapar.
"Yaudah," kata Kai lalu mulai mendelivery makanan lewat ponselnya.
***
Tak lama kemudian bel rumah Jennie berbunyi. Sudah dipastikan yang membunyikan bel adalah orang yang mengantarkan makanan. Kai pun melangkah menuju pintu utama dan mengambil makanan serta membayar makanan itu, lalu Kai kembali lagi ke dapur.
Kai menata makanan yang sudah ia pesan di atas meja makan. Sedangkan Jennie sedari tadi hanya melihat apa yang dilakukan Kai. Sebenarnya Jennie ingin membantu Kai tapi Kai malah melarangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless (ON GOING)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA "Lo percaya nggak kalau gue bisa ngelilingin dunia ini? " tanya Kai. "Ck, ya nggak percaya lah." "Gue bu...