SEBELUM MEMBACA CHAPTER INI, DIHARAPKAN UNTUK VOTE TERLEBIH DAHULU.
TERIMAKASIH BAGI YANG SUDAH VOTE ❤
-Selamat membaca-
"
Loh Noel, ngapain ke sini?" tanya Jennie sembari menghapus bekas air matanya.
"Ya biasalah, mau ketemu sama mama," jawab Noel yang mendapat anggukan dari Jennie.
Jennie berdiri dari duduknya sehingga ia dan Noel sekarang saling berhadapan.
"Kenapa nangis sih? Lo nggak sendiri, ada banyak orang yang sayang sama lo," kata Noel.
Jennie tersenyum saat mendengar penuturan dari Noel, Noel memang selalu bisa membuatnya merasa nyaman dan tenang.
"Gue ngerasa kesepian aja, lagian kenapa coba lo jarang banget datang ke rumah gue?" cemberut Jennie membuat Noel gemas sendiri.
"Gue kan anak kuliahan jadi gue sibuk banget, nggak selalu ada waktu buat lo," kata Noel mencoba memberi pengertian untuk Jennie.
Jennie memang seperti ini, jika ia sedang berada di dekat Noel ia akan berubah menjadi seorang cewek yang manja. Berbeda sekali dengan sifat asli Jennie yang sebenarnya.
"Si Rafa juga anak kuliahan tapi nggak sesibuk lo. Lo nya aja yang sok sibuk," kesal Jennie.
"Si Rafa kan anaknya malas, jadi dia nggak terlalu fokus sama kuliah. Nggak kayak gue yang anak rajin ini, apalagi gue mahasiswa kedokteran," kata Noel memuji dirinya sendiri.
"Idih, malah muji diri sendiri lagi. Udah ah gue mau pulang," kata Jennie lalu membalikan badannya hendak pergi.
"Eh tunggu dulu," kata Noel mencegat tangan Jennie.
"Kenapa?" tanya Jennie.
"Nggak sekolah?" tanya Noel yang baru tersadar bahwa Jennie tidak memakai seragam sekolah dan mengiangat ini masih pagi.
"Gue di skors," jawab Jennie santai seolah skors adalah hal biasa baginya.
"Ya ampun Jennie, ngapain coba lo di skors lagi? Nggak bosan apa lo di skors mulu," kata Noel.
"Nggak, udah ah yuk ke rumah gue," ajak Jennie.
"Males," kata Noel sambil bersedekap.
"Ayolah Noel, gue sendiri nih di rumah. Emang lo tega ya biarin adik lo sendiri di rumah?" kata Jennie.
"Adik?"
"Iya, kan lo udah gue anggap sebagai kakak gue. Ke rumah gue yah, gue tunggu lo di parkiran," kata Jennie lalu berlalu dari hadapan Noel.
Noel menatap punggung Jennie yang perlahan menjauh.
"Adik yah?" kata Noel sambil tersenyum miris.
***
"Huh capeknya," kata Jennie sambil mendaratkan bokongnya dan memejamkan matanya di sofa yang berada di ruang tengah rumahnya.
Sedangkan Noel sedang membuka jaket hitam yang dikenakannya lalu ditaruhnya di lengan sofa. Noel ikut duduk di samping Jennie.
"Masa ke pemakaman aja capek sih," kata Noel sambil menatap Jennie yang sedang memejamkan mata.
"Ya capek lah, gue kan cewek jadi mudah capek," kata Jennie yang sudah membuka matanya dan menatap kearah Noel.
"Ooohhh, cewek yah. Gue pikir selama ini lo cowok," canda Noel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartless (ON GOING)
Teen Fiction⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA ⚠FOLLOW SEBELUM MEMBACA,DEMI KENYAMANAN MEMBACA "Lo percaya nggak kalau gue bisa ngelilingin dunia ini? " tanya Kai. "Ck, ya nggak percaya lah." "Gue bu...