Dalang di balik obat perangsang yang diminum Soobin :
Oh Sehun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Catatan : Karena di chapter-chapter sebelumnya tidak disebutkan nama orang tua SeokJin, Namjoon, Soobin dan Kai, baca part ini pelan-pelan biar engga bingung. Eugene dibaca Yujin.
.
.
.
"Ayahanda, Count dan Countess Huening, saya permisi. Silahkan nikmati waktu Anda semua untuk mengobrol. Bukankah kehadiran anak kecil hanya akan mengganggu pertemuan orang dewasa?"
Soobin kecil membungkukkan tubuhnya, bersikap sangat elegan untuk permisi keluar dari ruangan. Wan Soo—Duke The Royal Arms—tersenyum bangga melihat anaknya. Setelah Soobin menghilang di balik pintu, Eugene tertawa.
"Pasti kau bangga sekali punya anak seperti Soobin, ya."
Wan Soo mengangguk. "Sikapnya yang anggun itu pasti menurun dari ibunya. Berbeda dengan dua orang kakaknya yang ugal-ugalan."
"Ah, pasti menurun darimu, ya 'kan Miya?" Eugene menyerigai. Tiga orang di dalam ruangan itu tergelak.
"Sayang sekali kami tidak punya anak perempuan. Akan lebih baik kalau keluarga kita mengikat tali keluarga, bukan?" Miya menimpali sambil tersenyum.
Waktu itu mereka hanya tidak tahu, jauh bertahun-tahun kemudian, Kai benar-benar menjadi pengantin Soobin.
Wan Soo berdehem. "Bagaimana perkembangan politik di Ibukota? Karena terlalu lama tingal di perbatasan aku mungkin ketinggalan beberapa info."
Wilayan kekuasaan Duke The Royal Arms terletak di bagian selatan kerajaan, cukup jauh dari ibukota. Akses informasi dari ibukota ke wilayan Duke juga sangat terbatas, hanya datang sebulan sekali. Ia juga sangat jarang keluar dari wilayahnya sendiri untuk menjaga perbatasan. Pergi ke ibukota pun, hanya jika Raja memerlukan kehadirannya.
Eugene menjelaskan, "Setelah raja wafat, Seok Han yang mengambil alih tahta. Meski banyak dari kalangan bangsawan yang tidak setuju, tapi karena dia adalah satu-satunya pewaris yang tersisa, mereka semua akhirnya bungkam."
Seok Han adalah pengeran ke-dua, adik dari putra Mahkota terdahulu yang telah tewas, Jun Won.
Wan Soo menghela napas, "Siapa sangka kalau Jun Woon akan mati di medan perang. Seharusnya waktu itu aku ikut menemaninya menghadapi pemberontak."
Miya tersenyum sedih. "Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri Wan Soo. Tugasmu menjaga perbatasan tidak kalah penting." Lalu ibu Kai tersebut kembali melanjutkan, "Ada rumor yang tersebar di antara kalangan bangsawan, bahwa Seok Han sudah lama mengincar tahta. Rumor mengatakan bahwa kematian Jun Won benar-benar menguntungkannya."
