.
Kai memandangi halaman luas kediaman Marquess Kang.
Seorang penjaga yang bertugas di pos depan menyambut kereta kuda yang ditumpangi Kai dan Han Woo. Awalnya Kai kira mereka akan menggunakan kuda. Tapi karena Hoseok bilang jarak antara mansion Soobin dan mansion Marquess Kang cukup jauh, akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan kereta kuda milik Hexagon.
Han Woo sudah turun terlebih dahulu—memang sudah tugasnya untuk memberi tahu kedatangan kalau mereka berkunjung kemanapun. Kai menunggu di dalam kereta. Namun karena Han Woo tak kunjung kembali, Kai yang penasaran pun turun dari kereta. Ia bergabung dengan Han Woo yang sedang berbincang dengan penjaga gerbang tersebut.
"Maaf, tapi Tuan Muda tidak bisa ditemui tanpa surat pengantar atau janji terlebih dahulu."
Kai mendengar penjaga tersebut menjelaskan dengan sopan. Sebagai keluarga dengan kedudukan Marquess, tentu saja tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam mansion tanpa surat—kecuali yang sudah dikenal baik oleh penghuni mansion.
"Tolong sebut nama Huening Kai. Tuan Muda Kang pasti mengerti maksudku."
Penjaga tersebut mengalihkan pandangan dari Han Woo ke Kai.
"Mungkin dengan begitu ia akan memberikan akses masuk untukku."
Penjaga itu tampak menimbang-nimbang, kemudian memberikan kode pada rekannya yang berjaga di belakang. Setelahnya, rekannya itu berjalan masuk ke halaman utama kediaman Marquess Kang, meninggalkan mereka berempat di sana.
"Mohon tunggu sebentar, Tuan."
Hampir dua puluh menit kemudian, penjaga tadi kembali. Ia berbisik pada penjaga utama.
"Silahkan masuk, hanya Tuan Huening."
Kai mengangguk pada Han Woo yang tampak khawatir.
"Tidak apa-apa. Dia temanku."
Kai malah merasa lega saat hanya dirinya yang bisa masuk. Tujuannya ke sini memang ingin mengorek informasi mengenai Hexagon, dan akan lebih nyaman kalau Han Woo tidak tahu tentang itu.
Pada akhirnya, Kai ditemani oleh penjaga tadi memasuki mansion keluarga Marquess Kang.
___
"Kai! Sudah lama sekali!"
Saat Kai memasuki sebuah ruang tunggu yang ditunjuk oleh pelayan yang memandunya, Taehyun ada di sana. Laki-laki itu berjalan mendekati Kai dan merangkulnya erat. Kai membalas rangkulan itu dengan tepukan ringan di bahu Taehyun.
Dulu keluarga Marquess Kang tinggal di kota yang sama dengan keluarga Count Huening selama dua tahun. Setelahnya, Marquess Kang dipindahtugaskan ke ibukota dan sejak saat itu Kai hampir tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Taehyun.
"Aku turut berduka atas insiden Count dan Countess Huening."
Saat rangkulan itu terlepas, Kai tersenyum kecil. "Terima kasih."
Taehyun mempersilakan Kai duduk di sofa, sementara ia meminta pelayan untuk membawakan teh dan camilan. Setelahnya, Taehyun mengambil tempat di seberang Kai, dipisahkan oleh meja kayu berpelitur mewah.
"Kudengar untuk mengambil alih gelar Count, penerusnya harus sudah menikah. Artinya..."
Kai mengangguk, sedikit malu mengakuinya.
"Iya, Taehyun. Aku sudah menikah."
"Wah! Tidak kusangka! Selamat, Kai! Atau perlu kupanggil dengan Count Huening?"
Wajah Kai bersemu merah saat Taehyun menggodanya. Sebelum Taehyun sempat bertanya siapa pasangan Kai, ia lebih dulu bertanya untuk mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIDDLEMIST | SooKai
Fanfiction[TAMAT] Untuk mewarisi gelar Count dan menyelamatkan nasib keluarganya, Kai Kamal Huening harus menikah!