3

4.2K 468 61
                                    

Warn : BoyxBoy [SooKai]

.

Sejak saat Soobin menyentuhnya dengan sangat lembut, wajah Kai akan selalu memerah. Ia ingat betul datail apa-apa saja yang mereka lakukan, kapanpun Kai punya waktu kosong.

Karena itu, ia menghabiskan waktunya untuk bekerja lebih keras di balik tumpukan dokumen. Ia mencurahkan perhatian penuhnya pada dokumen, memeriksa baik-baik, jangan sampai ia melamun dan memikirkan hal 'itu' lagi.

Soobin memberikannya satu ruangan khusus untuk ia bisa bekerja di mansion tanpa harus bolak-balik ke mansionnya sendiri. Semua dokumen penting apapun kini sudah berpindah ke mansion Soobin. Kai resmi pindah. Ia mengosongkan mansion lamanya, memberikan upah terakhir untuk semua pelayannya, dan hanya menyisakan beberapa orang untuk tetap merawat mansionnya secara berkala—agar tetap bersih dan terawat.

Tentu saja Kai tidak memecat semuanya, seperti Kepala pelayan Han. Walau di mansion Soobin sudah ada Kepala pelayan yang mengatur semuanya, Kai tetap mempekerjakan Kepala pelayan Han sebagai asistennya, karena Kepala pelayan Han telah bekerja cukup lama di keluarga Huening, dan tentu saja ia lebih tahu seluk beluk keluarga Huening daripada harus mencari orang baru untuk bekerja dengannya.

Kai menghela napas panjang.

Ia kembali teringat Soobin, dan tentu saja wajahnya kembali memanas. Satu hal yang Kai pendam kekesalan dalam hati adalah : Sudah seminggu berlalu sejak hari 'itu' dan Soobin menghilang sampai sekarang, tanpa mengucapkan apapun padanya!

Kai menggeram. Ia meremas rambutnya, memaki Soobin dalam hati.

Pagi hari saat Kai terbangun dengan sakit di sekujur tubuh, ia tidak menemukan Soobin di sampingnya. Ia juga tidak menemukan Soobin di ruang makan, di ruang baca, di ruang kerja, bahkan di halaman belakang.

Kebingungan Kai terselesaikan saat laki-laki yang dulu pernah ia lihat bersama Soobin di markas Hexagon memberitahukannya bahwa Soobin mendapatkan misi mendadak yang mengharuskan ia pergi subuh-subuh.

Laki-laki itu memperkenalkan dirinya sebagai Jeon, tangan kanan Soobin di Hexagon. Dan seperti yang pernah Kai lihat seperti sebelumnya, ia selalu mengenakan pakaian hitam-hitam yang melekat dengan sangat pas di tubuhnya, dan selalu menutupi bagian lehernya dengan kerah tinggi.

Terkutuklah Soobin dengan segala perlakuannya malam itu yang membuat Kai menjadi uring-uringan selama seminggu ini!

___

Hari ke delapan, saat Kai membuka mata, ia melihat Soobin ada di kamar mereka, berdiri membelakanginya—menatap ke luar jendela.

Kai mendudukkan dirinya, entah kenapa dadanya terasa berdebar-debar. Soobin membalikkan tubuhnya, tersenyum kecil.

"Sudah bangun, eh?"

Sadar bahwa ia sudah dipermainkan selama seminggu, Kai mengubah raut wajahnya menjadi datar.

"Kupikir kau akan pergi selama sebulan."

Soobin terkekeh sambil mendekati ranjang. Ia mendudukkan dirinya di pinggir, menatap wajah Kai yang menurut Soobin sangat lucu, karena laki-laki cantik di hadapannya berusaha kuat untuk mempertahankan wajah datarnya.

"Ada kekasihku yang cantik sedang mengomel di rumah, menungguku pulang. Mana mungkin aku pergi lama."

Bugh!

Wajah Soobin di hantam bantal empuk yang Kai pegang. Soobin terkekeh. Saat ia menoleh ke arah Kai, laki-laki itu sudah tidak ada di sana—baru saja mencapai pintu kamar dan bergegas menghilang dibaliknya.

"Hei!"

Soobin menghela napas geli. Ia sudah sampai di rumah pagi-pagi sekali—belum memejamkan matanya dengan baik selama beberapa hari, namun saat melihat wajah Kai yang terlelap damai, ia mengurungkan niatnya untuk segera tidur dan malah memperhatikan wajah pasangannya itu sampai matahari mulai menyusup di balik jendela.

MIDDLEMIST | SooKaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang