25

4.3K 317 110
                                    

M RATED! 18+

Beware and be wise.

.

.

.

"Aku? Bagaimana denganku?"

Hoseok memasang wajah paling menyedihkan yang ia punya. Pasalnya, setelah Kai dan Soobin resmi pindah ke Arkas, yang dipilih oleh Kai untuk menjadi Kepala Pelayan mansion Duke Choi adalah Han Woo. Kai sudah menjelaskan dengan sangat lembut dan hati-hati—takut menyinggung perasaan Hoseok—kalau ia lebih nyaman berkomunikasi dengan Han Woo yang sudah Kai kenal lebih lama daripada Hoseok. 

Hoseok tidak marah, sungguh. Hanya saja setelah 'pemecatan sepihak' ini, ia seolah terombang-ambing, merasa menjadi seorang pengangguran yang tidak berguna.

Soobin merotasikan bola mata sambil menggeleng kecil. Saat ini Hoseok ada di ruangannya, mengadu pasca Kai berbicara empat mata dengannya.

Soobin tahu Kai pasti sudah memikirkan matang-matang keputusan yang ia ambil. Hoseok memang salah satu orang kepercayaan Soobin, dan juga sudah bersama Soobin sejak lama. Walau Soobin punya kuasa lebih atas Kai untuk tidak menyingkirkan Hoseok, tapi ia ingin Kai bekerja dengan orang yang benar-benar memahaminya. Lagi pula segala macam urusan mansion—termasuk Kepala Pelayan di dalamnya—adalah wewenang dari orang Nyonya Rumah—Kai paling benci disebut Nyonya. Jadi intinya, Soobin tidak bisa membantu Hoseok.

"Bagaimana kalau bergabung kembali dengan Arkas? Kau kan dulu partner Jackson yang paling setia."

Hoseok melotot mendengar kalimat super horor yang ia dengar dari mulut Soobin. "Kau gila? Jackson si gila bertarung itu memaksaku untuk selalu berduel dengannya! Karena itu aku memutuskan untuk mengikutimu ke ibukota dan membangun Hexagon daripada harus berduel dengannya seumur hidup."

Soobin tidak bisa menahan tawanya, begitu pula Jeon yang berdiri di dekat jendela. Semua orang tahu bagaimana dulu Jackson akan menyeret Hoseok untuk berduel dengannya setiap hari. Begitu Soobin mengutarakan keinginannya untuk pergi ke ibukota, Hoseok-lah orang yang paling bersemangat untuk ikut—alibi untuk melepaskan diri dari Jackson.

"Untunglah sekarang dia bertemu dengan Tuan Muda Kai."

Ya, kehadiran Kai adalah tameng terbaik bagi semua kesatria Arkas yang was-was kalau diajak berduel dengan Jackson. Dan selama Kai mau meladeni Jackson, dam-diam kesatria Arkas mengelus dada—senang akhirnya ada tumbal untuk Jackson.

Wajah Hoseok berubah menjadi murung kembali. Ia sudah sangat nyaman dengan pekerjaannya sebagai Kepala Pelayan, dan tidak memikirkan bahwa ada ribuan jenis pekerjaan lainnya di luar sana.

"Ah, bagaimana kalau menjadi Kepala Pelayan untuk Jeon?"

Hoseok dengan cepat mengalihkan matanya ke arah Jeon. Jeon juga tampak terkejut dengan usulan Soobin. Telunjuk Jeon menunjuk dirinya sendiri, "Aku?"

Soobin mengangguk, "Ya. Bukankah dalam waktu dekat ini kau akan pindah ke daerah kekuasaanmu? Pasti kau akan membutuhkan Kepala Pelayan bukan?"

Wajah Hoseok langsung berbinar-binar menatap Jeon. Seperti anak anjing. Jeon melipat bibirnya ke dalam, "Aku tidak yakin. Aku bahkan belum tahu daerah itu seperti apa."

Bahu Hoseok  menjadi lesu. Ia seolah kehilangan harapan.

"Tapi mungkin aku memang membutuhkan bantuan Hoseok hyung."

"Nah, nah, itu dia!" Hoseok menepuk tangannya di udara. Langsung menjadi ceria. Ekspresinya yang berubah cepat dari satu suasana ke suasana lain patut dipertanyakan. Dengan wajah cerah, Hoseok meninggalkan sofa empuk Soobin dan menghampiri Jeon, menepuk punggungnya bangga.

MIDDLEMIST | SooKaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang