#Senandung part 3

1.7K 118 5
                                    

___Part 3___

Menyadari kekeliruan sikapnya, Senandung hanya bisa menunduk. Namun, hatinya tidak tergerak untuk meminta maaf. Maka dengan sedikit geregetan, Adam mengisyaratkan Senandung untuk minta maaf dengan lirikan.

Senandung mendesah perlahan, lalu dia mengangguk.

"Maaf. Bisa kita kembali ke room?" tanya Senandung pada Kian sedikit melunak.

"Sepertinya moodku untuk menyanyi sudah hilang. Sudah malam, aku musti balik." Kian melirik jam di pergelangan tangan.

Tanpa sepatah kata, Kian bergegas menuju pintu. Meninggalkan Senandung dan Adam yang menatapnya gusar.

"Sudah berapa kali aku bilang, jangan terlalu angkuh, Sena!" Adam memperingatkan.

"Kak, aku sudah bosan dengan pekerjaan ini."

Senandung setengah merajuk. Dengan santainya dia duduk di meja kerja Adam sambil mengeluh.

"Sabar. Tunggu sampai tabunganku cukup," ujar Adam seraya meremas jemari Senandung.

"Lalu bagaimana dengan Mbak Ratna nanti?" tanya Senandung.

Wanita itu menatap lekat Adam. Mencoba mencari jawaban pada manik hitam teduh itu. Adam terdiam, dia menghela napas perlahan.

EHEMM EMM

Suara dehaman seseorang membuat kedua sejoli itu menoleh. Reflek Adam melepas genggaman tangan pada Senandung, sedangkan sang wanita segera turun dari meja.

"Kunci mobilku ketinggalan," ujar Kian mendekat.

Pemuda itu meraih kunci mobil yang tak sengaja tergeletak di meja. Kemudian dia memandang Senandung yang berdiri, dengan wajah tertunduk memandangi lantai.

"Sudah larut malam. Kau bisa ikut pulang denganku," ajak Kian pada Senandung.

"Tapi, belum waktunya aku pulang. Masih tiga jam'an lagi," tolak Senandung halus.

"Sudahlah. Kau tak usah memikirkan itu!" desak Kian setengah memaksa.

Senandung melirik ke Adam. Seolah meminta saran dari lelaki itu. Dengan kerlingan matanya, Adam menyuruh Senandung untuk mematuhi permintaan Kian.

Akhirnya dengan berat hati, Senandung mengejar Kian yang sudah terlebih dulu berjalan menuju parkiran mobil.

Dengan kikuk, Senandung duduk di samping Kian yang mulai melajukan mobil dengan tenang.

"Sepertinya, kau sangat dekat dengan Adam," ujar Kian sambil terus mengemudi. Matanya fokus memandang ke depan.

"Iya."

Kian menoleh sekilas wajah Senandung. Sahutan pendek wanita itu, sungguh membuat hatinya semakin penasaran. Atas apa yang telah dilihatnya tadi di ruang kerja Adam.

"Kau tau, Adam sudah beristri?"

"Ya. Bahkan, aku sangat mengenal Mbak Ratna," jawab Senandung tenang.

Kembali Kian menatap Senandung, yang tengah menunduk sambil memainkan anak kunci tasnya.

"Sena. Tidak bisakah kita dekat seperti dulu lagi? Saat aku, kau, dan Ale saling bersahabat?"

Mendadak muka Senandung berubah pias mendengar omongan Kian. Wanita itu menelan ludah dengan susah payah.

"Hei, ada yang salah dengan ucapanku?" tanya Kian heran melihat perubahan pada wajah Senandung.

Senandung menggeleng dengan cepat, Kian tersenyum lega.

"Omong-omong, kau masih ingat Aleandra kan? Teman badungku yang suka meledekmu dulu. Sebulan yang lalu dia baru saja ...."

Cinta Lama Bersemi Kembali (Senandung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang