Perihal kamu yang menjauh.
Aku, masih saja memikirkanmu tanpa merasa bingung.
Tangisan tanpa suara menghiasi malam-malamku.
Menyedihkan.
Tidak ada tempat bagiku untuk bersuara.
Mengenai kendala yang terus menimpa.
Ingin kulupakan, tetapi apa daya?
Hati, bersikeras untuk bertahan.
Dan pada akhirnya, hanya diriku yang terjebak dalam labirin penuh cerita yang sudah lalu.
Terus ku ucapkan namamu dalam diam, hingga lidah ini keluh.
Perihal kamu yang telah berbahagia, bagaimana harimu?
Aku yakin, waktu-waktu yang kau lalui kini diwarnai oleh canda tawa.
Perihal kamu, yang pernah menjadi tempatku berlabuh.
Sungguh, aku berterima kasih atas segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaanku
Teen FictionTunggu sebentar! Jangan dibaca dulu. Ada yang ingin ku pertanyakan padamu. Apakah, setelah kau mengetahui seluruh perasaanku padamu, kau akan membalasnya? Jika iya, kupersilahkan kau membacanya agar kau tau tentang seluruh perasaanku padamu. Tapi...