Ini mungkin hanya perasaanku atau aku memang tak pernah melihat senyuman semanis senyummu sebelumnya.
Tapi bibir itu, setiap lengkungnya mirip seperti bulan sabit dengan beribu suka juga yang berhasil menjadi obat untuk luka dihatiku.
Lalu senyuman itu membuatku mematung.
Diam seribu bahasa.
Dilihat dari sudut pandang manapun akan tetap indah.
Dan semiring apapun kepalamu akan selalu melahirkan senyuman.
Bahkan keberadaanmu seperti virus kebahagiaan untuk orang-orang di sekitarmu.
Aku senang melihatmu banyak bicara.
Untukmu lelaki terindah.
Senyum yang indah.
Dan mata yang indah.
Aku memang tak pernah membanggakan diri.
Sebagai wanita yang mampu mengatakan rasa cinta dengan nyata dihadapanmu.
Tapi tahukah kamu lelaki terindahku?
Bahwa pada setiap permohonan namamu selalu terselip dalam doaku.
Aku memohon dengan sangat kepadanya.
Agar dibukakan pintu hatimu untukku.
Agar kamu melihatku.
Dan mengerti bahwa aku ingin kamu.
Untukmu lelaki dengan senyuman seindah bulan sabit.
Aku sayang.
Dan aku mencintai kamu karna Tuhan.
Sungguh.
Aku berharap bahwa kamulah jawaban dari jiwa yang merindukan cinta.
Dari bibir yang tak henti-hentinya untuk terus berdoa.
Atas nama.
Dan untuk cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaanku
Teen FictionTunggu sebentar! Jangan dibaca dulu. Ada yang ingin ku pertanyakan padamu. Apakah, setelah kau mengetahui seluruh perasaanku padamu, kau akan membalasnya? Jika iya, kupersilahkan kau membacanya agar kau tau tentang seluruh perasaanku padamu. Tapi...