Terlukis senyuman di wajahmu.
Bibirmu melengkung indah persis seperti bulan sabit.
Kedua bola matamu dengan manik mata yang indah, menatapku dengan tatapan penuh arti.
Namun, kedua bola mataku tak mampu membalas tatapan itu.
Maafkan aku.
Bukannya aku meniadakanmu dihadapanku.
Tetapi, keadaan sudah berbeda.
Bukan hanya keadaan, seseorang dengan manik mata yang indah itu juga berbeda.
Kau, bukan lagi yang dulu aku kenal.
Walau tatapmu masih sama seperti dulu.
Bukannya aku menyalahkan keadaan.
Hanya saja hatiku masih belajar untuk menerima semua ini.
Aku terima akan hal aku dan kamu yang mungkin tidak akan bisa lagi menjadi kita.
Aku mencoba merelakanmu walau sulit.
Aku berusaha untuk tetap tersenyum demi menutup seluruh luka ku.
Jika kau tanya siapa yang salah?
Aku juga tidak tau.
Entah aku yang salah karna sudah berharap bisa mengisi hatimu dengan rasa cinta ini.
Atau kau yang salah karna sudah mengizinkanku untuk mengisi ruang hatimu dengan rasa cinta ini.
Ah sudahlah, aku rasa tak ada yang perlu disalahkan.
Semua sudah terlanjur terjadi.
Aku yang terlanjur mencintaimu❤
Dan Kau yang terlanjur melukai hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaanku
Teen FictionTunggu sebentar! Jangan dibaca dulu. Ada yang ingin ku pertanyakan padamu. Apakah, setelah kau mengetahui seluruh perasaanku padamu, kau akan membalasnya? Jika iya, kupersilahkan kau membacanya agar kau tau tentang seluruh perasaanku padamu. Tapi...