Ada yang ingin ku katakan padamu.
Aku tau, ini tidak penting bagimu.
Tapi, biarkan aku mengatakannya.
Sungguh, aku tak sanggup memendamnya.
Hmm sebenarnya...
Duh, aku tak berani mengatakannya.
Karna percuma.
Ku beritahupun, kau tetap sama dan tak berubah.
Sebenarnya, Aku cemburu.
Cemburu pada dia yang bisa dekat denganmu.
Cemburu pada dia yang bisa mengobrol denganmu kapanpun.
Cemburu pada dia yang bisa menatap matamu lebih lama.
Cemburu pada dia yang bisa membuatmu tertawa.
Jujur, aku bahagia saat melihatmu bisa tertawa lepas walau dialah yang menjadi penyebabnya.
Jujur, aku tak bisa menjadi seperti dia yang selalu ada untukmu.
Aku tidak tau siapa yang egois diantara kita.
Entah itu aku ataupun kau.
Aku yang egois karna terlalu cemburu, atau kau yang egois karna tidak pernah memikirkan perasaanku sedikitpun?
Memang tak ada gunanya kau memikirkan perasaanku.
Aku tidaklah penting.
Karna aku bukan siapa-siapa bagimu.
Tetapi, ada satu hal yang perlu kau ingat.Aku cemburu, karna aku sayang.
Jika suatu saat kau dekat dengan dia, dan aku biasa saja.
Tidak merasa cemburu ataupun sakit hati.
Itu tandanya rasa sayangku telah hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaanku
Teen FictionTunggu sebentar! Jangan dibaca dulu. Ada yang ingin ku pertanyakan padamu. Apakah, setelah kau mengetahui seluruh perasaanku padamu, kau akan membalasnya? Jika iya, kupersilahkan kau membacanya agar kau tau tentang seluruh perasaanku padamu. Tapi...