Kau itu sama seperti senja.
Senja yang sangat ku kagumi keindahannya.
Senja yang selalu hadir di setiap hari untuk menghiasi langit.
Namun, ia memilih tak menetap.
Ia meninggalkan langit tanpa rasa bersalah.
Sehingga langit berubah menjadi gelap tak berwarna sebagai bukti kesedihannya.
Sama sepertimu.
Kau adalah senjaku.
Kini, senjaku telah pergi.
Aku tidak mengetahui keberadaan senjaku.
Senja yang sebenarnya, akan hadir lagi dikeesokan harinya.
Untuk kembali menghiasi langit.
Dan langit dengan sepenuh hati menerima senja untuk kembali.
Tapi, tidak denganmu wahai senjaku.
Mustahil kau akan kembali.
Mungkin kau sudah menemukan langit yang baru untuk kau hiasi.
Dan kau sudah nyaman dengan langit barumu.
Namun, aku tetap sama seperti langit yang sebenarnya.
Aku adalah langitmu yang tak pernah kau anggap.
Aku yang selalu menunggumu untuk kembali hadir menghiasi hidupku.
Aku yang selalu bersedia menjadi tempatmu untuk pulang.
Apa kau tidak berniat untuk pulang wahai senjaku?
Disini, langitmu masih menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perasaanku
Teen FictionTunggu sebentar! Jangan dibaca dulu. Ada yang ingin ku pertanyakan padamu. Apakah, setelah kau mengetahui seluruh perasaanku padamu, kau akan membalasnya? Jika iya, kupersilahkan kau membacanya agar kau tau tentang seluruh perasaanku padamu. Tapi...