Ini sudah dua bulan semenjak junho yang seenak jidat nembak eunsang dan taukah ke lanjutannya?
"H-ha? Kita kan gak deket bangen jun"
"Bercanda sa, serius amat si"
"Apa sih? Udah ya gw ke kelas dulu"
Yaa maka dari itu junho jadi makin nempel ke eunsang, takutnya eunsang baper waktu itu.
"J-junho" panggil eunsang, junho nengok ke eunsang dengan sebelah alis yang terangkat.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Gw mau minta tolong ya?" Tanya eunsang, lalu menarik tubuh junho buat di bisiki sesuatu.
Junho melotot ke arah eunsang lalu menggeleng sejenak.
"Sa, takut gw sa" ucapnya.
"Tolong jun, tolonggg banget" eunsang mulai mengeluarkan puppy eyesnya.
Junho menghela nafas lalu akhirnya mengangguk "yauda" jawabnya.
Junho segera masuk ke dalam apotek, eunsang hanya memandangnya dari luar sambil memainkan jarinya gugup.
🌈🌈🌈🌈
"Gak ada orang lain jin?" Minkyu bertanya pada kaka kelasnya itu, siapa lagi kalau bukan ham wonjin.
Wonjin menggeleng, tangannya masih sibuk membuat teh hangat. Yaa jadi minkyu lagi main ke rumah wonjin, cuma buat mampir sekalian belajar sih bilangnya.
Wonjin memberikan secangkir teh hangan ke minkyu lalu ia juga menyesap teh yang sama.
"Jadi?" Tanya wonjin.
"Langsung ke inti aja" minkyu menarik nafas panjang lalu membuangnya. Ia mendekatkan tubuhnya ke wonjin lalu membisikan sesuatu.
Wonjin membelalakan mata lalu menatap minkyu takut takut.
"G-gimana?" Tanya minkyu, wonjin nunduk memainkan ujung kemeja sekolahnya lalu mengangguk.
"J-jangan di s-sini" wonjin berdiri dari duduknya, sementara minkyu hanya tersenyum penuh arti.
"Di kamar gw aja" wonjin menarik minkyu, sementara minkyu yang di tarik hanya mengiyakan.
Dengan sesuatu yang minkyu bawa, benda dengan kotak di dalam keresek indojuninya.
🌈🌈🌈🌈
Jinwoo hanya bisa terus memegang ujung kemeja sekolahnya, ia menyembunyikan wajahnya di balik tubuh bongsor dohyon.
Mereka sedang berada di daily, membeli beberapa camilan, susu dan popok yang di titip oleh sejin.
"Kak" panggil dohyon ke si abang kasir bernamtag 'hyunbin' si kasir pun nengok.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya.
Dohyon melirik jinwoo yang masih memainkan ujung kemeja sekolahnya, dohyon menghela nafas lalu tangan kanannya perlahan menunjuk benda di belakang si kasir.
"3 ya kak, yang ungu" ucap dohyon, si kasir terlihat membelalakan matanya dan menatap horor jinwoo dan dohyon yang dengan songongnya senyum sok polos.
"Kalian belum cukup umur untuk itu" ucapnya, jinwoo hanya bisa tersenyum kaku.
"Yaudah sih kan saya bayar" ucap dohyon, jinwoo hanya bisa menghela nafas ketika seorang remaja perempuan ada di belakangnya.
"Oke baiklah" si kasir akhirnya mengambil 3 kotak berwarna ungu itu lalu di masukan ke dalam plastik.
Begitu sampai di luar minimarket tersebut, dohyon menarik jinwoo menuju halte depan minimarket.
KAMU SEDANG MEMBACA
byeongari🐤 [pdx101]
Novela Juveniltentang orang tua muda yang harus ngerawat 3 anaknya yang udah beranjak besar warn! bxb