01| Aruna Ganastha Sheira

74 17 8
                                    

🎨

"ARUNA BANGUN! UDAH JAM SETENGAH TUJUH!" suara nyaring nan melengking milik mama Aruna berhasil membuat Athan-adik Aruna- menutup telinganya. Bagaimana coba? Athan sudah rapi dengan seragam putih biru-nya, bahkan sudah menyantap nasi goreng buatan sang mama sedangkan Aruna masih setia memeluk bantal gulingnya di kamar? Sambil ngorok pula.

Merasa tidak ada pergerakan dari dalam kamar, mama Aruna kembali berteriak. "ARUNA CEPETAN! MALU IH SAMA ARJUNA, DIA UDAH DI GARASI TUH MAIN SAMA KUCING, MAU JEMPUT KAMU!"

Mata Aruna membulat! Oh My God kenapa mamanya tidak membangunkannya sejak tadi. Aish! Malu sekali pasti Aruna pagi ini. Tapi buat apa malu sama Arjuna?

Aruna cepat-cepat menyambar handuk dan setengah berteriak agar terdengar oleh mamanya, "Iya ma, ini udah mau mandi."

Hana-mama Aruna- menggeleng-gelengkan kepalanya, heran dengan tingkah anak gadisnya yang susah sekali dibangunkan. "Ckck udah dibilang pemales sama abangnya, kebo, makan terus tapi ga gendut-gendut, kenapa Arjuna masih mau ya sahabatan sama dia?" Hana mengomel sendiri sambil mencuci piring yang kotor, lalu menoleh ketika melihat Athan mengambil sepatunya di rak.

"Udah mau berangkat Than?" tanya Hana, mengelap tangannya yang basah, lantas berjalan menuju Athan.

"Iya ma, takut telat." jawab Athan sambil meraih tangan Hana untuk disalami, lalu disambut senyuman oleh Hana, "Iyaiya, sana cepetan belajar yang rajin dan jangan nakal."

Athan mengangguk sebelum membuka pintu, ia berjalan tergesa karena didepan pintu sudah berdiri pak Yadi, supir keluarga Aruna.

"Dadah ma, kak Arjun! Athan berangkat sekul dulu ya." teriak Athan yang sedang sibuk membuka pintu mobil. Arjuna yang tampak mencari-cari sesuatu menoleh, "Iya bro! Ntar pulang mabar papji yaw." teriak Arjun.

Athan menoleh lagi, "Siap broww!"

Hana hanya menggeleng saja melihat kelakuan pemuda jaman sekarang. Lalu Hana mengerutkan keningnya melihat Arjuna yang masih kebingungan mengotak-atik tak biru navy-nya.

"Cari apa kamu Jun?" tanya Hana,akhirnya. Arjuna menoleh lalu menggaruk kepalanya,"Eh, ini Ma, Arjun lagi cari jam tangan Arjun. Soalnya kemarin Arjun taruh di tas seharian." sahut Arjuna.

"Wah, wah! Tiati loh Jun, jaman sekarang banyak yang suka curi. Kamu tinggalin tas gak di sekolah kemarin?" tanggap Hana.

"Iya Ma, waktu istirahat sama ke toilet." jawab Arjuna, lantas menutup tas-nya pasrah. Karena Aruna sudah siap didepan pintu.

Hana memutar bola matanya, "Aduduh si ratu kebo dah siap sekul, tuh Arjuna jadi ikutan telat gara-gara kamu. Cepetan sana pergi." usir Hana sambil mengibaskan tangannya.

Aruna menatap kesal kearah sang mama, "Ih mama apaan sih." katanya sambil merapikan rambut dan menuju motor Arjuna. "Kuy Jun ondawe, udah telat nih cepetan."

"Dih yang telat siapa, yang disalahin siapa." sungut Hana, yang sedang menyibukkan diri untuk melihat-lihat bunga anggrek tanamannya di halaman rumah.

"Terserah aku dong wlee." Aruna menjulurkan lidahnya kearah Hana yang sudah kesal.

"Mama kutuk jadi batu nanti kamu ya!" teriak Hana, yang membuat Arjuna terkekeh pelan. Lantas membuat pemuda itu menghampirinya, "Yaudah ma, Arjuna berangkat sekolah dulu ya. Oh iya tadi bunda minta diajarin bikin roti." kata Arjuna sambil menyalami tangan Hana.

"Iya, nanti mama chat bundamu, yaudah sana pergi sekolah, jangan banyak ulah disekolah. Sekolah buat belajar ya Jun, bukan buat tidur." kata Hana, yang matanya melirik tajam kearah Aruna yang berarti sindiran untuk gadis itu.

Arjuna terkekeh, "Iya Ma, Arjun nggak banyak ulah kok. Dadah Ma."

Dimotor, Aruna sudah bersungut-sungut.

Anak mama tuh aku apa Arjuna sih!  Batinnya.

***
Satu meter lagi, gerbang SMA Adiputra akan ditutup. Arjuna mempercepat laju motor matic-nya agar tidak terlambat.

"Gile lu bawa motor Jun." Aruna meninju Arjuna dibagian helm-nya, yang tentu saja tidak membuat lelaki itu kesakitan.

"Takut telat heh." sungut Arjuna, motor matic kesayangannya itu berhasil masuk ke gerbang SMA Adiputra yang sebentar lagi akan melesat untuk ditutup.

Hampir selalu seperti ini setiap Arjuna mengajak Aruna untuk pergi ke sekolah bersama. Tentunya alasan utama Arjuna adalah agar gadis itu tidak terlambat.

"Ealah anak itu lagi. Nasib baik belum ditutup ini gerbang toh." gumam Pak Anton--Satpam SMA Adiputra-- yang mengelus dadanya berusaha sabar.

Aruna dan Arjuna yang sudah turun dari motor langsung berlari bersamaan di koridor, 15 menit lagi pelajaran akan dimulai, sedangkan kelas mereka terletak di paling ujung lantai tiga.

Aruna berhenti dengan ngos-ngosan, matanya mengerjap, melihat punggung Arjuna yang sudah jauh. Maklum saja, tenaga lelaki tak sebanding dengan tenaga gadis yang hobi tidur seperti dirinya.

Menyadari langkah Aruna tidak terdengar, Arjuna menoleh kebelakang. Mencari-cari dimana gadis itu, Arjuna berdecak kesal, "Kemana sih ntu anak, lama banget larinya.

Arjuna mengedarkan pandangannya, sampai ketika matanya berhenti di lantai dua, tepatnya didepan kantin yang ada di lantai dua. Sebuah pemandangan tepat didepan Arjuna.

Seorang gadis dan seorang pemuda sedang berhadapan, saling menatap, yang laki-laki menatap dengan binar kagum, sedangkan yang perempuan menatap penuh cinta.

Didepan kantin, Gano dan Aruna tak sengaja bertabrakan.

Arjuna tahu, sebenarnya Gano juga mencintai Aruna. Dan itu sebuah ancaman besar bagi dirinya.

***
Yang diatas ntu cuma 792 word:)
Ini kan masih bab perkenalan
Jdi gpp kan?
Nanti kalo udah masuk ke konflik-konflik aku usahain smpe 2000 word yew gengs

Oh iya, dicerita, Arjuna tuh panggil mamanya Aruna memang udah terbiasa panggil dengan sebutan "mama" emang dari kecil sih.
Tapi kalo di part-part selanjutnya kalian nemuin bagian Arjuna panggil mamanya Aruna dengan sebutan tante, komen ya, bantu-bantu aku buat ngurangin typo:l

Ayo dukung aku!
Dengan cara pencet bintang dibawah yaw.. terimakasih.

Oh iya kalo ada yang mau disampaikan silahkan di kolom komen, tpi maaf aku ga bisa bales karena akun ini belum di verifikasi

Jadi kalo mau dibales tolong via japri aja, di instagram aku (at)kakhariska_
Mau follow silahkan kalo gamau gpp langsung DM ajah

Thank you!

ProditorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang