🎨
"BUNDA JANGAN DISIRAM DONG KUCINGNYA!" Teriak Arjuna saat sang bunda sudah membawa segayung air sambil mengejar kucing peliharaannya yang diberi nama garong.
Dipikiran kalian pasti sudah berkelebat sebuah bayangan kucing berbulu hitam yang ganas. Tapi itu salah besar! Kucing yang diberi nama garong itu berbulu putih bersih dan bebas kutu pastinya, karena dimandikan dua hari sekali oleh sang pemilik.
"Bunda lagi flu ih!" Kesal bundanya, yang berjalan pelan menuju Arjuna.
"Kucing Jujun kan bersih bun." Sahut Arjuna menggendong kucing kesayangannya, sesekali ia mengelus bulu kucing itu.
"Ya tapi bunda lagi flu, jangan dibawa masuk dulu lah minimal." Kata bundanya, lalu Arjuna tersenyum kecil, "Iya deh, apapun buat sang ibunda ratu."
Yesha--bunda Arjuna-- yang mendengar itu berlagak seperti mau muntah, "Ibunda ratu-ibunda ratu. Mau uang berapa kamu?" Tanya bundanya galak sambil mengangkat dagunya.
Arjuna terkekeh, "Yaampun bunda, aku nggak minta uang."
"Ya kamu kalo udah panggil ibunda ratu-ibunda ratu biasanya ada maunya." Sungut Yesha, anak bungsunya ini sudah seperti teman bagi dirinya.
"Yaelah bunda, Arjuna tuh kan muji bunda, masa mau marah." Kata Arjuna yang mencomot sepotong tahu goreng di meja makan.
"ASTAGHFIRULLAH! ITU TANGAN DICUCI DULU JUJUN! ABIS PEGANG KUCING LHO." Bunda Yesha, berteriak kencang sambil berusaha mengejar Arjuna dengan centong nasi yang ada di tangannya.
(Fyi, kalo dirumah aku ngomongin sendok yang buat ngambil nasi itu centong. Gatau kalo kalian)
"Ampun ratu, maaf pangeran lupa mencuci tangan." Arjuna yang sedang kelabakan langsung berlari naik keatas dan masuk menuju kamarnya.
Sedangkan Yesha, perempuan yang umurnya sudah 45 tahun itu berdiri kesal didepan pintu kamar Arjuna.
"Bunda ngambek ah!" Katanya, sambil berjalan menuju ke bawah, tepatnya di dapur.
Didalam, Arjuna sudah terkikik sendiri. Ia segera cepat-cepat berganti baju, setelah ini ia akan membelikan bundanya cemilan biar tidak ngambek!
***
"Doritos, keripik kentang, yogurt rasa stoberi, walls feast, sama sebungkus roti roma kelapa. Masih ngambek nggak nih bun?" Arjuna menyerahkan plastik berwarna putih khas minimarket, didepan bundanya yang sedang menonton sinetron didepan televisi.Semua yang dibeli Arjuna adalah favorit bundanya, yang sekarang sudah habis stok di dalam kulkas. Sebenarnya Arjuna tidak harus membeli ke minimarket susah payah karena ayahnya pasti akan membelikan bunda sebanyak-banyak setiap seminggu sekali. Tapi karena sekarang keadaannya sang bunda dalam mode ngambek, Arjuna jadi rela menyisihkan uang tabungannya untuk membelikan cemilan sang bunda.
Bundanya masih saja mengerucutkan bibir, menghindari Arjuna yang berusaha duduk disebelahnya. Belum berhasil membujuk sang bunda yang sedak ngambek, lelaki yang usianya terpaut 2 tahun dari bunda datang dari pintu utama.
Lelaki itu melepas sepatu-nya, lantas meletakannya di rak dekat pintu. Matanya yang sedikit rabun memicing,mendapati anak bungsunya yang nampak memelas didepan istri kesayangannya.
Healah moodboster-nya udah keburu datang. Abis dah gua. Batin Arjuna.
"Ada apa sih ini?" Romeo--ayah Arjuna-- menahan tawanya melihat istrinya yang dalam mode ngambek itu. Ia pura-pura memasang wajah serius.
"Tanya aja sama anak kesayanganmu itu." Yesha menunjuk Arjuna tanpa menoleh ke pemuda itu. Lalu anak laki-laki itu berbisik, memberi kode ke sang Ayah.
"Ngambek tuh yah." Kata Arjuna, Romeo mengetahui ucapan Arjuna melalui gerak mulutnya.
"Kamu apain emang sampe kayak gitu?" Bisik Romeo, yang sebenarnya bisa Yesha dengar.
"Karena kucing yah, ceritanya dia flu." Bisik Arjuna lagi.
"Kalian kalo bisik-bisik tu jangan kekencengan, bunda bisa denger nih." Sahut Yesha, Romeo yang sedari tadi menahan tawanya kini melepas tawanya.
Bibir Yesha bertambah 5 senti.
Sepertinya Romeo akan tidur di sofa depan tv malam ini.
"Arjuna, kucingnya ditaruh diluar aja dong. Kan udah dibeliin rumahnya kemarin, kok kamu ajak masuk kedalem sih?" Romeo ikut duduk, tepatnya dihadapan Arjuna.
"Ya kucingnya yang masuk waktu bunda buka pintu belakang kok." Bela Arjuna ke dirinya sendiri.
"Kasihin orang aja kucingnya." Sahut Yesha.
"Mau dikasih ke siapa? Aruna takut sama kucing. Masa mau dikasih ke dia?" Tanya Arjuna.
"Kasih ke orang lain kek, tante mu yang di Surabaya kan pelihara kucing tuh. Kasihin aja sana."
"Kucingnya lagi bunting bun, kasihan kalo dikasih ke tante." Jawab Arjuna.
"Yaampun punya anak kok melawan terus ya!" Geram Yesha.
Mampus, perempuan yang dipanggilnya dengan sebutan bunda sepertinya sedang pms.
***
Arjuna duduk termenung di balkon. Poni rambutnya ia hempas kebelakang, matanya memejam. Masih memikirkan kejadian pagi tadi, dimana Aruna dan Gano bertatapan kasmaran.Ia mengusap kepalanya penuh frustasi, sesulit ini ternyata mencintai tanpa dicintai. Sejak usia 5 tahun, Arjuna sudah memberikan perhatian lebih ke Aruna, selalu rela menjemput Aruna bimbel dan pulang pukul 9, sampai rela bolos sekolah dan dihukum guru demi menyusul Aruna yang saat itu dibawa ke rumah sakit.
Arjuna pikir, dengan cara seperti itu bisa membuat Aruna juga peduli padanya. Tapi Arjuna salah, rasa sayang Aruna yang diberikan padanya hanya sebatas rasa sayang yang layak untuk seorang sahabat, iya hanya sahabat. Tidak bisa lebih.
Bahkan nyatanya, bulan lalu, Aruna memperkenalkan Gano. Nama lengkapnya, Sheldy Gargano Mahendra, Namanya saja sudah keren. Apalagi orangnya?
Memang sih, kalau dilihat-lihat Gano itu ramah, murah senyum, berwibawa, dan baik hati sepertinya. Tapi Arjuna tahu, sisi buruk Gano, sisi dimana semua orang tidak tahu, kecuali dia dan seorang gadis. Bukan Aruna pastinya.
Sisi buruk Gano bahkan bisa dibilang lebih brengsek dari seorang Arjuna.
"Arjuna, habisin susu coklatnya. Abis itu langsung tidur, jangan lama-lama di balkon nanti sakit!" Teriakan dari depan pintu kamar Arjuna membuat Arjuna berhenti melamun,
"Iya Bun, ini udah masuk."
***
Hallo!
Ini belum masuk ke part bagian konflik-konflik.Ini baru bagian orientasi yang bakal ngasih tau kalian seputar tokoh-tokoh utama.
Abis baca part ini, kalian jadi tau dong nama bundanya Arjuna siapa, ayahnya siapa, jadi tujuan aku buat bab-bab orientasi gini biar kalian tau beberapa fakta tentang tokoh utama.
Dari bab diatas, klean jadi tau dong kalo abang Arjuna suka kucing?
Hwhw
Bab selanjutnya tentang Gano ya!
Iyaa Gano saingannya si Arjuna , aku gak janji ngasih update cepet lho.Tapi diusahakan.
~

KAMU SEDANG MEMBACA
Proditor
Teen FictionSemua orang pasti punya masa lalu, entah itu kelam atau membuat bangga jika diingat. Setiap orang juga pernah berbuat kesalahan, entah itu kesalahan kecil atau kesalahan besar. Yang beda adalah, bagaimana cara mereka belajar dari masa lalu, dan baga...