16| Mari cari pelakunya

13 7 9
                                    

"Diam-mu memberi tahu, jika ada sesuatu yang kau sembunyikan rapat-rapat."

🎨

"Ajak ke uks dulu sana." Titah Elang kepada Aruna yang sedang sibuk mengoleskan minyak kayu putih ke tengkuk Arjuna.

"Abis ini jam pelajaran siapa?" Tanya Aruna menoleh, Elang melihat jam yang ada di pergelangan tangannya. Lalu ia kembali mendongak, "Bahasa Inggris, nanti gue izinin."

"Yaudah. Nanti bilangin aja kalo Arjun sakit, dan gue nemenin dia di uks." Kata Aruna, membuat Elang mengangguk.

"Gue aja Na yang temenin Arjun ke uks." Tawar Zafa yang sedari tadi menopang dagunya dimeja Arjuna, yang posisinya tepat didepan Arjuna yang sedang menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan.

"Iya Na, kita berdua aja yang nemenin dia. Lo ikut jam Bahasa Inggris aja." Timpal Astha, membuat Aruna menggeleng, "Gue nggak bisa diem aja kalo keadaan Arjuna kayak gini. Ayo Jun, ke uks."

Merasa tangannya ditarik, Arjun amemaksakan tubuhnya untuk bergerak. Ia mengikuti langkah Aruna.

"Hati-hati." Kata Zafa, diikuti oleh anggukan oleh Aruna.

Elang yang melihat mereka sdah menjauh dari kelas. Berdiri di dekat papan tulis.

"Semuanya! Mari kita cari pelakunya."

Semua anak yang tadinya ikut cemas dengan ancaman yang ditunjukkan ke Arjuna, kini mengangguk. Memberikan pendapat dan saran masing-masing. Elang tampak serius didepan sana.

Lalu mereka menghentikan semuanya karena Maam Disa sudah masuk ke kelas.

***
11 Ipa 1.

Kelas yang jarang sekali dirumorkan ada masalah. Kelas yang punya sejuta prestasi dan segudang bakat yang dimiliki oleh setiap anggota yang ada. Diketuai oleh Elang Azero, kelas ini selalu saling merangkul dan saling mendukung. Hal itu tentunya membuat kelas ini menjadi favorit para guru. Walau sesekali harus dinasehati, karena kelas ini beberapa kali ditemukan ribut dan tidak kondusif.

"Gue ngecek mereka dulu di uks." Itu adalah ucapan Elang yang sedang membenarkan tali sepatunya. Dia akan segera menuju uks.

Tak membuat Zafa dan Astha diam saja, mereka berdua berteriak kompak. "Kami ikut!"

Elang mengangguk saja. Memberi komando pada sang wakil ketua kelas agar sebisa mungkin membuat suasana kondusif agar tidak menganggu siswa kelas lain yang sedang belajar.

Elang, Zafa, dan Astha mengintip kedalam uks. Takut-takut jika saja kedatangan mereka menganggu aktivitas mereka berdua.

Didalam sana, tampak Arjuna yang sedang tidur berbaring dengan kondisi tangan di pelipis. Serta, Aruna yang duduk disebelah ranjang, tertidur di lengan Arjuna.

"Wah." Celetuk Astha, membuat Zafa menoleh. "Jomblo diem dulu." Katanya.

"Gue udah otw nggak jomblo. Lo noh yang jomblo."

"Diem dulu."

Zafa dan Astha menoleh, "Iya Lang."

Mereka menunggu Arjuna dan Aruna didepan uks. Lalu Elang sadar, sudah masuk jam selanjutnya. Dan sepertinya sudah ada guru yang masuk kedalam kelas.

ProditorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang