18| Gano, lagi

17 5 12
                                    

[No revisi, maaf kalo ada typo]

🎨

"Siapa nih? Wah Jujun bawa ceue kerumah." Aruna tanpa aba-aba langsung masuk kerumah Arjuna dan berdiri didepan Clarissa. "Lo siapa?" Tanya Aruna, wajahnya ramah sekali.

"Clarissa kak." Jawab Clarissa, dia mengulurkan tangan kanannya.

Aruna menyambut tangannya, "Gue Aruna. Salam kenal, lo siapa-nya Arjun?"

Oalah ini yang namanya Aruna. Batin Clarissa.

Yesha menarik lengan Aruna, membuat raut muka gadis itu bertanya-tanya. Yesha mengode Aruna agar dia mendekat, seperti ingin berbisik. Aruna tentunya menuruti.

"Gebetannya Arjuna." Bisik Yesha.

Aruna menganga, "Tuh kan! Cantik banget gewla, udah pacaran belom?"

Clarissa menggeleng, "Belom."

"Wah?! Belom? Hayolah Jun, daripada jomblo terus. Masa lo main sama gue mulu, kalo ada pacar kan bisa hangout bareng cewek." Kata Aruna, menoleh kearah Arjuna yang sedang terdiam di tangga.

Arjuna memasang raut wajah biasa saja, padahal didalam hatinya, ia sedikit merasa sakit hati.

Tidakkah seorang Aruna marah jika ia membawa perempuan lain untun diajak kerumah?

Arjuna berjalan ikut duduk di sofa, Lalu dia menarik Aruna agar ikut duduk. Dan sekarang keadaannya, Clarissa duduk di tengah-tengah Misel dan Yesha. Sedangkan Aruna, ia duduk di sebelah Arjuna. Sofa yang mereka duduki berhadapan.

Aruna menyikut perut Arjuna, "Jangan asal main tarik-tarik."

Arjuna terkekeh. "Kita ngobrol diluar aja kuy."

"Hah?" Kata Misel menyela. Kenapa keadaannya jadi begini sih?

"Aruna dan Clarissa maksudnya. Mukanya biasa aja dong." Kata Arjuna, lalu ia mengedipkan mata kearah Misel.

Misel yang mengerti maksud adiknya itu tersenyum kecil. Ia membentuk tangannya dengan keadaan jari telunjuk dan jempol yang menyatu. "Ok." Katanya.

Misel tiba-tiba mengajak Bunda kedapur, "Bun, kita bikin kukis aja yok. Katanya tafi mau bikin kukis?"

"Ih Bunda mau ikut mereka ngobrol." Balas Yesha.

"Ih Bunda, biarkan remaja-remaja berkumpul." Kata Misel, "Tadi Ayah minta dibikinin kukis loh Bun. Bunda mau ayah kecewa nanti waktu pulang karena kukisnya belum dibuat?"

Yesha segera menggeleng. Ia akhirnya berdiri, "Yaudah ayo kedapur. Kalian mau ngobrol diluar?" Tanya Yesha ke Arjuna.

Arjuna mengangguk. "Iya Bun, ngobrol dikit. Mau potret-potret sekalian hehe. Clarissa ini kan anak jurnalistik divisi fhotografi Bun." Balas Arjuna.

Yesha mengangguk, "Yaudah nanti Bunda bawain cemilan."

Arjuna mengangguk, ia menarik tangan Aruna dan Clarissa bersamaan. "Ayo keluar aja. Katanya mau potret."

Aruna mengangguk antusias, "Ayo Jun."

Clarissa hanya diam. Ia mengikuti langkah kaki Arjuna dan Aruna menuju keluar.

ProditorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang