15| Ancaman datang lagi

21 7 9
                                    

[No revisi, maklumin kalau ada typo🙆]

🎨

"Bagi keripiknya dong Zap." Aruna yang tadinya sempat beradu mulut dengan Zafa, kini sudah berdiri didepan Zafa yang sedang mengunyah keripik singkong.

Atas dasar apa mereka beradu mulut?

Ya, Aruna merasa tidak adil karena Zafa tidak kepergok bu Yati saat ia santai mengunyah keripik singkong.

"Tadi marah-marah." Sungut Zafa.

"Kan sekarang udah nggak marah, ayolah Zap bagi dong." Rengek Aruna menarik-narik kerah seragam Zafa.

"Santuy dong mbak, nggak usah tarik-tarik kerah baju. Kek ngajak berantem aja." Sahut Zafa. Ia kini merogoh lacinya, mengambil sesuatu dari sana.

"Nih ambil." Zafa melempar sebungkus keripik singkong kearah Aruna yang segera disambut oleh gadis itu. "Makasih Zafa ganteng tapi norak!" Jeritnya.

Zafa mendengus kesal. Lalu ia menoleh kearah Nay yang sedang sibuk memainkan ponsel. Gadis itu tampak serius memainkan game cacing.

"Ih uget uget gitu. Geli ah gue." Kata Zafa menggeser bangkunya menjauh dari Nay. Tapi hal itu malah membuat bangku Nay yang semakin jauh. Hal itu karena kaki Zafa yang sebelumnya terletak di tiang bangku Nay.

Nay mendongak, "Yah! Mati cacing gue Zap." Kesalnya.

Zafa terlihat bergidik, "Ew geli banget dah sama cacing yang ada di hp lo itu."

"Lo takut cacing?" Kata Nay, menaik-naikkan alisnya.

"Geli, bukan takut."

"Oh. Kalo cacing beneran geli nggak?"

"Ih geli!" Jerit Zafa heboh. Mengundang semua makhluk yang tersisa dikelas menjadi menoleh kearahnya. Karena sebagian anak-anak di kelas sedang ke kantin.

Lalu Nay terkekeh, "Ada ya cowok takut cacing."

"Enggak takut! Cuma gelii."

"Ya sama aja takut."

"Up to you lah Nay." Kata Zafa, lalu ia menikmati keripik singkongnya lagi.

"Bagi dong Zap." Kata Nay, mengintip laci meja milik Zafa. Siapa tahu masih banyak keripik singkong didalam sana kan?

"Tuh masih empat bungkus lagi. Bagi dong satu." Kata Nay.

"Ambil aja." Timpal Zafa, memberi akses agar Nay mudah mengambil keripik singkong yang ada di lacinya.

"Makasih Zapzap."

"Sama-sama."

"Kenapa nggak ada yang ke kantin?" Seseorang masuk ke kelas 11 Ipa 1, lalu duduk di atas meja Arjuna.

Arjuna menggeleng, "Males Tha."

"Yang males cuma Arjuna atau males semua?" Tanyanya.

"Gue aja." Balas Arjuna, lalu ia mendongak, "Jangan duduk di meja gue, Astha." Kata Arjuna.

"Oh iya," Astha turun dari meja Arjuna, lalu beralih duduk di meja Aruna. "Kenapa nggak ke kantin?"

ProditorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang