3

1.2K 130 7
                                    

"Bin, kita ke tengah kota yuk!" ajak Yeonjun pada Soobin.

"Mau ngapain?"

"Itu, kita bikin pertunjukan kayak biasa," ucap Kamal yang berada di samping Beomgyu.

Soobin, dkk pergi ke tengah kota untuk melakukan pertunjukan berupa dance cover. Mereka sering latihan dance di sekolah, karena selain memiliki keterampilan bernyanyi mereka juga harus bisa dance. Ini memang peluang bagus untuk persiapan training nanti, jika mereka bermimpi untuk jadi seorang idol.

"Iya betul tuh, ayok ah!" ajak Beomgyu semangat.

Soobin sempat berfikir sebentar. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya mereka pergi ke tengah kota, tapi entah kenapa baru kali ini Soobin merasa ragu.

"Bin?!" tegur Taehyun menyadarkan lamunan Soobin.

"Kok lo malah ngelamun sih? Mau enggak?" tanya Yeonjun untuk memastikan lagi.

"I-iya ayo deh."

...

Sanha pergi ke sekolah duluan. Kini Soobin sedang sarapan pagi bersama kedua orangtua nya.

"Dek, kakak kamu kemana? Kok enggak sarapan?" tanya Moonbyul.

Soobin menggelengkan kepalanya, ia tidak tahu kakaknya itu kemana. Soalnya waktu tadi Soobin ke kamar Sanha, disana sudah tidak ada siapa-siapa.

"Kakak udah pergi ke sekolah," jawab Minhyuk santai sambil menyuapkan makanannya.

"Kok Papa tau?" tanya Moonbyul.

"Tadi Papa bangun pagi, jadi Papa tau."

Soobin yang sudah menyelesaikan sarapan nya, langsung saja meminum air putih dan bergegas pergi ke sekolah dengan tergesa, setelah pamitan kepada kedua orangtuanya.

"Mah, Pah. Soobin berangkat dulu ya."

Soobin menyalakan motornya lalu melenggang pergi meninggalkan rumah menuju sekolahnya.

"Mama sebenernya gak tega Pah.." Minhyuk hanya bisa mengusap lembut punggung istrinya itu.

-Gone-

Soobin berlarian di sepanjang koridor saat sampai di sekolahnya. Bukan karena kesiangan, tapi Soobin tergesa karena ingin menemui kakaknya yang pergi duluan tadi pagi.

Orang-orang disepanjang koridor menatap aneh pada Soobin, karena ia berlari cukup kencang, seperti dikejar setan.

Saat sudah sampai di kelas, Soobin dengan cepat menyimpan tas nya kemudian berlari lagi ke lantai dua untuk menghampiri kelas kakaknya yaitu di kelas XII-1 Musik.

"Kak, ada kak Sanha?" tanya Soobin pada teman sekelas Sanha yang berada di depan kelas.

"Ada dek, sebentar," ucap teman kelas Sanha bernama Shuhua.

Shuhua termasuk teman yang cukup dekat dengan Sanha, makanya ia kenal pada Soobin yang merupakan adik dari teman nya itu.

"Sanha! Ada yang nyariin tuh."

Sanha yang sedang membaca buku komik nya langsung menutup buku, lalu menatap Shuhua.

"Siapa?" kini Sanha bertanya pada Shuhua.

"Adikmu," jawab Shuhua.

Sanha hanya menghela napas, kemudian beranjak dari tempat duduknya untuk menemui Soobin.

Kebetulan pagi ini masih ada waktu sekitar 30 menit untuk mereka berdua mengobrol, makanya Soobin tidak ingin melewatkan kesempatan ini.

"Kenapa?" jawab Sanha datar.

Sebenarnya Sanha tidak se-tega ini pada adiknya. Biasanya ia akan sangat ramah dan asik ketika diajar berbicara oleh adiknya, tapi setelah mendengar kenyataan Soobin yang kemarin, Sanha agak berubah.

"Kak, kenapa kakak kaya gini?"

"Kenapa, apanya? Gini, gimana?" Sanha malah bertanya balik, dengan sangat tidak peka terhadap pertanyaan Soobin barusan.

"Semejak aku bicarain tentang hal kemarin, kakak kaya cuek sama aku. Apa aku salah kak?" tanya Soobin dengan raut wajah sedihnya.

Sanha bukan ingin bermaksud untuk cuek dan acuh pada adiknya ini, hanya saja ia kesal pada Soobin karena adiknya itu tak mau mendengarkan apa katanya.

"Kakak cuma pengen yang terbaik buat kamu, Bin." Setelah mengatakan itu, Sanha kembali ke kelasnya. Meninggalkan Soobin yang masih mematung di depan kelas XII-1 Musik itu.

...

Setelah 4 jam pembelajaran usai, kini para murid bergegas untuk istirahat, sebelum melanjutkan 4 jam pelajaran terakhir.

"Bin, kantin yuk!" ajak Yeonjun.

Soobin sebenarnya malas kemana-mana, ia masih memikirkan kakaknya itu. Sungguh berat jika seorang kakak atau saudara kita sendiri mengacuhkan kita seperti itu, bukan itu yang Soobin inginkan.

"Woy! Ngelamun lagi ni anak. Kesambet apaan sih?" lagi-lagi keempat teman Soobin dibuat kebingungan.

"Lo kayanya harus di ruqyah, Bin," kata Kamal.

"Mau gue anter ke tante gue?" kini Taehyun yang bertanya.

"Emang tante lo orang bisa, apa?" tanya Beomgyu ke Taehyun.

"Iya bisa, bisa sembuhin orang."

"Ah masa sih? Gak percaya gue," timpal Kamal.

"Ya udah kalo gak percaya."

"Toh gue juga enggak." Taehyun cekikikan sendiri, tadi ia hanya bergurau saja, tidak ada yang serius pada perkataan nya.

Keempat teman nya bukan ikut tertawa, mereka hanya menatap datar Taehyun didepan nya yang sedang tertawa terbahak-bahak sendirian.

"Udah kita tinggalin aja, bacot! gak jelas banget. Sayang banget kuping gue denger hal gak jelas gitu." Yeonjun pergi ke luar kelas menuju kantin, diikuti dengan Kamal, Beomgyu dan Soobin menyusul.

Mereka meninggalkan Taehyun yang sedang tertawa sambil menutup mata, makanya tanpa sadar ia ditinggalkan oleh keempat temannya itu. Saat sudah kelelahan baru Taehyun sadar dan langsung berlarian menyusul squad nya itu.

...

"Hai, kamu Soobin kan?" tanya seorang perempuan tiba-tiba menghampiri Soobin saat beristirahat di kantin.

"Iya," jawab Soobin dengan biasa saja.

"Hai, kenalin aku-"

To be continued.

GONE [Sanha-Soobin] | End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang