30

453 59 18
                                    

Suasana diruangan itu menjadi tegang disaat Sanha ingin menceritakan yang sebenarnya terjadi.

"Awalnya gue emang mau bilang. Tapi, berhubung lo bakal pergi, gue urungin niat itu." Aisha menatap was-was pada mereka berdua, terutama Sanha yang kondisinya belum sepenuhnya pulih.

"Terus, kalo Soobin gak pergi. Kakak bakalan bilang?" tanya Soobin semakin gencar.

"Sejak kapan ini terjadi kak? Dan, kakak sakit apa?"

"Kalo gak salah, awalnya pas masuk SMA. Disitu, kakak udah ngerasa sering sakit di area dada sebelah kiri, sampe bernapas pun berat saking sakitnya. Setelah itu, kakak sering serangan jantung tanpa disadari, karena memang belum pernah berobat ke dokter, jadi belum tau apa-apa. Tapi, sejak Mama sama Papa tau, mereka langsung periksa kakak ke dokter. Dan itulah, kakak punya penyakit jantung. Makin lama makin parah sampe kayak sekarang ini." Soobin tercengang, itu kan penyakit yang sangat berbahaya bagi keselamatan hidup Sanha.

Mereka melanjutkan perbincangan mengenai hal-hal yang belum pernah mereka ketahui satu sama lain. Aisha hanya menyimak tanpa menyela.

...

Minhyuk dan Moonbyul akhirnya sudah sampai di rumah sakit. Mereka ingin segera melihat keadaan anaknya. Betapa terkejutnya Moonbyul saat Sanha sudah sadar, dan kedua anaknya itu rupanya tengah berbincang cukup serius. Sedangkan di sofa, terlihat Aisha yang kembali tertidur dengan posisi yang cukup aneh, sebelah kakinya diangkat ke atas sofa.

Moonbyul dan Minhyuk menghampiri anaknya.

"Sanha, kamu udah bangun nak?" Mata Moonbyul kembali berkaca-kaca melihat Sanha sudah bangun dan keadaannya cukup melegakan.

"Gimana keadaannya sekarang?"

"Baik, Mah.."

Moonbyul duduk disamping Soobin duduk, mereka bertiga sedang menyalurkan rasa rindu bersama. Sedangkan Minhyuk, ia tampak mendekat ke arah Aisha, Minhyuk menyelimuti Aisha.

"Soobin,"

"Kamu udah ngobrol sama kakak?" tanya Moonbyul. Soobin mengangguk.

"Maafin Mama sama Papa ya, nak." Minhyuk mendekat ke samping istrinya, sepertinya Moonbyul akan menceritakan semuanya sekarang.

"Maafin kami karena kalian dipisahkan."

"Kami punya alasan dibalik itu semua.."

Soobin dan Sanha menyimak, mereka tidak menyela satu kata pun saat ibu mereka bicara.

Moonbyul menceritakan alasan, mengapa mereka memisahkan Sanha-Soobin.

Orangtua Sanha-Soobin sengaja menyuruh Soobin masuk perusahaan Ilhoon karena mereka butuh biaya pengobatan Sanha. Mengingat mereka berdua yang sudah tidak lagi bekerja sebagai seorang idola, maka mereka juga tidak lagi memiliki uang banyak sekarang. Mungkin untuk hidup sehari-hari dan menyekolahkan kedua anaknya masih cukup, tapi tidak untuk biaya pengobatan, terapi, bahkan operasi untuk Sanha. Maka itulah salah satu jalan mereka sewaktu dulu, menyuruh Soobin mengikuti pelatihan trainee untuk dijadikan sebagai seorang idol. Karena, Minhyuk dan Moonbyul sudah menandatangani kontrak Soobin dan sudah mendapatkan uang itu, jika Soobin menolak, maka uangnya harus dikembalikan pada Ilhoon.

Soobin maupun Sanha merasa tidak percaya mengenai cerita ibunya itu. Mereka berdua sama-sama sedih mendengar cerita itu.

Sanha merasa sedih dan bersalah, karena dirinya sudah menyebabkan orang-orang disekitarnya kesusahan, menderita karenanya. Sedangkan Soobin, ia sedih karena orangtuanya tidak memberitahu dari awal, mungkin saja Soobin sudah menyerahkan dirinya tanpa harus dipaksa.

"Maafin Sanha.." Sanha meneteskan air matanya. Ia benar-benar merasa bersalah.

"Enggak, sayang. Kamu gak salah."

"Tapi gara-gara Sanha. Mama, Papa dan Soobin yang harus nanggung semuanya."

"Gapapa sayang. Kita kan keluarga."

"Soobin gak masalah, kak. Selama itu demi kebaikan kakak, Soobin mau ngelakuin apa aja."

"Soobin, Sanha. Yang pasti ini salah kami, kalian gak usah merasa bersalah." Oke, semua orang saling menyalahkan, disini Author yang salah 🤣

"Sanha, untuk kedepannya. Jaga kesehatan jantung kamu, dan tentunya kesehatan seluruh tubuh kamu. Mulai hari ini, kamu harus nurut sama Mama dan Papa." Final Moonbyul, Sanha mengangguk.

-Gone-

Seminggu kemudian, Sanha dinyatakan bisa pulang ke rumah. Ia sudah keluar dari rumah sakit.

Mungkin, saatnya sudah tepat, Sanha harus mengetahui hal itu. Hal bahwa Sanha mendapatkan donor jantung dari seseorang. Betapa terkejutnya Sanha ketika ia tahu jantung yang didapatkannya adalah jantung milik Jiwoo, perempuan yang disukainya. Sanha menangis, dan ingin segera menemui kuburan Jiwoo.

"Mah.. Sanha mau ketemu Jiwoo!" Sanha menangis sambil memohon pada ibunya. Moonbyul ikut menangis, karena ia bersalah sekaligus sedih melihat anaknya sedih.

Sanha diantar oleh Moonbyul dan Minhyuk ke tempat peristirahatan terakhir Jiwoo. Terlihat gundukan tanah yang masih baru, dengan batu nisan yang terukir nama Jiwoo beserta sebuah pigura yang menunjukkan foto Jiwoo, disana juga masih banyak bunga-bunga bertebaran. Sanha menambahkan sebuah bunga mawar merah dan mawar putih. Serta air yang sudah disiramkan pada gundukan tanah itu.

"Jiwoo, maafin aku. Maaf karena aku gak sempat liat kamu di kali terakhir.." Sanha kembali menangis sambil memeluk batu nisan didepannya.

"Dan, Jiwoo. Terimakasih untuk jantung ini." Sanha meraba dadanya.

"Aku akan menjaga jantung ini, aku akan menyayangi jantung ini seperti aku menyayangimu." Mungkin terdengar melankolis, namun itulah yang bisa Sanha katakan, meskipun ia tak tahu pasti kalau Jiwoo akan mendengar kata-katanya itu.

Setelah cukup berlama-lama di pemakaman. Sanha diajak Moonbyul untuk pergi ke suatu tempat, yaitu rumah orangtua Jiwoo.

Sanha menekan bell dengan ragu, sambil sesekali melihat ke arah ibunya yang menunggu di dalam mobil.

Seorang wanita paruh baya, mungkin lebih tua sedikit dari Moonbyul membukakan pintu rumah itu.

"Siapa, ya?" Orangtua Jiwoo memang belum pernah melihat wajah Sanha. Jadi mereka tidak tahu.

"Permisi, tante.."

"Saya Sanha." Sanha tersenyum manis diambang pintu, sedangkan ibunya Jiwoo tampak terkejut dan matanya sudah berkaca-kaca.

To be continued.

Udah mau tamat guys, serius. Gak nyangka udah mau tamat ajaaaa. Pokoknya terimakasih buat kalian yang udah baca cerita aku yang gak jelas ini, makasih udah vote, makasih udah komen🖤

GONE [Sanha-Soobin] | End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang