13. Lembur

2K 209 5
                                    

Hana tiba di hotel dimana Putra berada, ia datang lebih awal sebelum keberangkatan Putra ke Indonesia. Sekarang disinilah ia duduk berhadapan dengan Putra dan menikmati kopi hangat yang sudah disediakan sebelum kedatangan Hana ke hotel.

"Langsung aja" Ucap Putra menatap Hana.

"Gue penasaran siapa (Namakamu)" Balas Hana.

"Kenapa lo penasaran dengan dia? Dia kan calon istri Iqbaal skarang bukan lo" Tutur Putra sedikit terkekeh.

"Gue calon istri yang sebenarnya tapi gue sengaja dikubur Iqbaal dari dulu sampai skarang. Apa lo tahu dimana gue bisa ketemu (Namakamu)? Gue sempat tanya ke Jeni dan dia bilang gue datang ke rumah Iqbaal karena Billa bakal ulang tahun dan tentu tetap di rayain, tapi gue mau ketemu secara diam-diam tanpa Iqbaal tahu" Ungkap Hana sembari menikmati kopi hangat itu.

Putra memijit keningnya menatap Hana yang terlihat begitu ingin bertemu (Namakamu). Dirinya saja belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi diantara adiknya dan (Namakamu) itu dan sekarang Hana ikut mencari tahu siapa gadis itu.

"Hei, gue bukan orang yang serba tahu dimana keberadaan orang lain. Itu urusan lo bukan urusan gue, lo kesini cuma mau bahas dimana cewek itu ? Astaga, kalau gue tahu bakal ngebahas ini gue pergi aja" Balas Putra bangkit berdiri.

"Ini penting karna udah nggak lama lagi gue bakal ketemu dengan keluarga Iqbaal, gue calon istrinya dan gue punya hak buat lurusin semuanya" Jawab Hana ikut bangkit berdiri.

"Hana, lo bukan cinta sama Iqbaal. Tapi lo masih belum bisa move on dari gue, lo buat adik kesayangan gue itu jadi pelampiasan. Gue tahu itu, lo cuma mau rebut hartanya dibanding mencintai" Balas Putra mendekat ke Hana.

"Lebih baik lo sama gue, Iqbaal bukan target yang pas buat lo. Untuk apa lo pertahanin itu kalau Iqbaal sendiri tetap dingin dan nggak luluh sama cewek secantik lo ini, kita bangun dari nol lagi" Lanjut Putra menyentuh pundak Hana.

Hana menepis tangan Putra kasar dengan tatapan yang tajam.

"Gue nggak akan menyerah, apapun yang terjadi! Masa lalu tetap masa lalu, dan lo jadi masa lalu gue skarang. Tolong mengerti itu" Balas Hana lalu pergi.

***
Iqbaal menutup laptopnya dan membereskan beberapa berkas yang sedikit berantakan. Ia bangkit berdiri berjalan kearah pintu dan keluar dari ruangannya.
Ruangan yang tadinya penuh kini sepi hanya beberapa orang saja, karena ini sudah bukan jam untuk masuk bekerja. Namun, gadis bernama (Namakamu) itu masih tetap di meja kerjanya karena kerjaan dalam arti ia lembur.

Iqbaal melangkah menuju tempat kerja (Namakamu) tepatnya tidak terlalu dekat, terlihat gadis itu sudah mulai mengantuk. Iqbaal juga melihat gadis itu yang berusaha agar jangan sampai tertidur di jam lembur seperti ini.
Sedangkan diposisi (Namakamu), ia merasa sangat lelah dan mengantuk. Jangan sampai dirinya tidur dan membiarkan pekerjaannya semakin menumpuk karena dirinya yang sering menunda.

"Semangat!" Gumam (Namakamu) tanpa sadar tengah diperhatikan Iqbaal tak jauh darinya.

Iqbaal yang melihat itu tertawa kecil, namun tak lama Iqbaal tiba-tiba berlari kecil dan langsung mengulurkan tangannya tepat disaat kepala (Namakamu) mulai jatuh, daripada menyentuh meja lebih baik mendarat ditempat yang empuk.

(Namakamu) benar-benar sudah tertidur, lelah tentu saja! Ini bukan suatu pekerjaan yang mudah. Iqbaal menatap gadis itu dalam diamnya bahkan lupa ada beberapa sepasang mata melihat mereka.

"Kamu sudah bekerja keras hari ini" Gumam Iqbaal terus menatap (Namakamu).

Iqbaal berusaha menarik kursi kerja yang tak jauh dimana ia masih berdiri sekarang, setelah itu dirinya duduk dan mengikut posisi yang sama dengan (Namakamu). Ia terus menatap gadis itu seakan tidak merasa bosan sama sekali, tunggu dulu apa ia benar-benar jatuh cinta sekarang?

With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang