25. Sebuah rencana

1.7K 258 7
                                    

Seminggu lamanya (Namakamu) tidak diberi kabar sama sekali dari Iqbaal. Jujur, (Namakamu) benar-benar khawatir pada pria itu.

Saat ini (Namakamu) sedang duduk sendirian di pojok caffe dengan ponselnya yang terus ia mainkan. Berusaha tetap menelfon Iqbaal serta mengirim pesan pada pria itu, walaupun ia tahu Iqbaal tidak akan membaca pesan atau menelfon balik dirinya.

"Gimana masih belum ada kabar?"

(Namakamu) membaca pesan Nita yang baru saja ada di notifikasi.

"Belum, Nit" Balas (Namakamu).

"Hadeh, lo positif thinking aja. Dia pasti bakal balik lagi"

"Iya Nit" Singkat (Namakamu).

Layar ponsel (Namakamu) kini berubah menjadi sebuah panggilan dari Iqbaal. Pria itu akhirnya menelfon!

"Hallo" Jawab (Namakamu).

"Maaf sayang kamu nunggu lama, kamu baik-baik aja kan?"

"Nggak kasih kabar ke aku terus nanya gitu? Aku kangen tau! Kamu kemana aja? Sekarang kamu dimana coba!?"

"Aku tahu kamu khawatir, tapi aku baik-baik aja. Setelah pulang kantor kamu ke rumah yah, aku udah pulang"

"Baal aku masih mau ngomong banyak sama kamu"

"Nanti aja dirumah, aku juga mau ngomong sesuatu sama kamu. Kamu tetap semangat yah, aku tunggu dirumah"

"Baal, kok--"

(Namakamu) berdecak sebal saat panggilan itu berakhir, mendengar suara Iqbaal yang tak biasanya membuat (Namakamu) semakin tenggelam rasa penasaran.

***
Setelah pulang kerja, (Namakamu) langsung bergegas pergi ke rumah Iqbaal. disisi lain dirinya senang karena Iqbaal akhirnya kembali tapi disisi selanjutnya ia ingin bertanya banyak hal dengannya.

Selama didalam mobil (Namakamu) terus menatap kearah jendela membiarkan Nita tetap fokus menyertir. 

"Akhirnya dia kabarin lo juga yah, gue ikut seneng" Ujar Nita sempat menoleh (Namakamu).

"Fokus aja nyetir nggak usah ajak ngobrol" Balas (Namakamu).

"Lo kayak yang baru pertama kali gue anter, biasa ajalah. Lagian gue juga ikut seneng kalo Iqbaal akhirnya datang, jadi lo nggak usah curhat-curhat terus bosen gue" Ledek Nita.

"Jadi lo nggak mau dengerin gue curhat lagi nih ceritanya? Yaudah" (Namakamu) berpura-pura merajuk.

"Enggak dong, gue kan sahabat lo jadi gue bakal jadi pendengar yang baik dan ngehibur sahabat gue. Cuma becanda tadi, lo nggak bisa diajak becanda, nggak seru lo!" Jawab Nita.

(Namakamu) terkekeh pelan menoleh Nita. "Iya deh, gue juga tadi cuma becanda beb" 

Nita melambai tangan kearah (Namakamu) ketika sudah sampai ditempat tujuan.

"Kabarin gue kalau Iqbaal nggak mau anterin lo pulang" Ujar Nita.

"Apa sih, pacar gue bakal anterin. Sana-sana!"

"Yaelah, nggak tau terimakasih gini nih"

"Iya deh makasih, udah sana!" Jawab (Namakamu) terkekeh.

"Yaudah gue cabut dulu yah, bye" 

(Namakamu) mengangguk lalu melambaikan tangan membiarkan mobil yang dikendarai Nita pergi. 

"Sama siapa kesini?" Tutur Iqbaal yang datang dari arah belakang.

"Kaget tahu!" Balas (Namakamu) menatap Iqbaal.

"Oh kaget, yaudah sini-sini masuk" Ucap Iqbaal menghampiri (Namakamu).

With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang