20. Mau bertemu?

2.2K 269 3
                                    

(Namakamu) menutup pintu kamar Billa karena gadis itu memilih untuk istirahat. Baru saja ingin melangkah, (Namakamu) sudah dihadang Iqbaal.
Pria itu menatapnya namun dirinya sendiri tidak tahu apa maksud dari tatapan itu.

"Gimana dengan Billa?" Tutur Iqbaal.

"Dia udah tidur" Jawab (Namakamu) tersenyum tipis.

"Kamu kenapa bisa ada disini?"

"Aku cuma mau check Billa aja dan sekalian buat temenin dia karena aku tahu kalau hari ini kamu tunangan" Balas (Namakamu) lagi.

Iqbaal menarik tangan (Namakamu) membawanya pergi menjauh dari kamar Billa.

"Kalau ngebahas itu jangan didepan kamar Billa. Dia nggak tahu soal tunangan itu" Ujar Iqbaal lagi.

"Sorry kalau gitu. Jadi gimana?" (Namakamu).

"Kan aku udah bilang, kita berjuang bareng-bareng. Ada sesuatu yang buat tunangan itu batal karena Hana dan Putra ada di kantor polisi"

"Kenapa bisa!?" Kaget (Namakamu).

"Mereka yang buat Billa jadi buta. Mereka sengaja ngelakuin itu, biarin aja mereka. Ada anak buah aku yang bakal urus itu, bahkan orang yang nyebar foto ciuman nggak sengaja itu Putra pelakunya" Balas Iqbaal serius.

(Namakamu) menggeleng tak percaya, suasana jadi hening diantara mereka.
Iqbaal menghela napas panjang serta kepalanya yang sedikit menunduk, (Namakamu) yakin Iqbaal sedang mencoba tenang karena hari-harinya yang begitu berat ia lalui.

Karena dirinya tipe orang yang peka, (Namakamu) memeluk Iqbaal dengan tujuan supaya pria itu bisa sedikit tenang.
Iqbaal yang sadar akan hal tersebut membalas pelukan (Namakamu).

"Kamu udah lakuin yang terbaik, kamu kuat kok" Sahut (Namakamu) tersenyum di balik pelukan itu.

"Kenapa nggak dari dulu kita kayak gini aja?" Balas Iqbaal terkekeh pelan.
"Siapa yang tahu bakal kayak gini" Lanjut (Namakamu).

***
Keesokan harinya. Jeni menghampiri Hana yang kini berada di sel, menatap Hana penuh kebencian karena telah berbohong padanya.

"Jen, plis gue nggak mau ada disini! Masih ada kerjaan lain yang harus gue selesain!" Sahut Hana menatap Jeni.

"Lo sadar diri dong, lo buat Billa buta. Kejadian itu udah lama dan lo baru  masuk penjara sekarang. Itu udah jadi tanggung jawab lo sendiri! Lo udah bohongin gue dan bodohnya gue percaya bahkan ngedukung lo!" Jawab Jeni menggeleng kepala.

Hana menghela napas kasar, harapannya hanyalah Jeni. Jeni yang bisa buat dirinya keluar dari jeruji besi ini, Hana tidak menyerah untuk tetap membujuk Jeni.

"Jen, gue minta tolong buat gue keluar dari sini. Gue janji, gue nggak bakal ganggu Iqbaal lagi bahkan perempuan itu! Plis Jeni" Ujar Hana memohon.

Jeni terkekeh pelan melihat tingkah Hana yang memohon itu. Baru juga kemarin tinggal disini sudah mau keluar? Tidak semudah itu.

"Karma itu berlaku, sejauh apapun lo sembunyiin bangkai tetap aja bakal kecium. Gue nggak habis pikir sama lo, cewek pinter kayak lo dan skill ternyata bisa di jeruji besi ini. Tapi sorry gue nggak perduli dengan ocehan lo itu" Balas Jeni tersenyum miring.

"Jeni!! Gue jamin lo bakal nyesel karna nggak bantuin gue! Gue bakal bikin lo tunduk sama gue!" Teriak Hana saat Jeni melangkah pergi.

"Lo teriak pun. Itu nggak bakal buat lo keluar dari sini, bye. Gue mau ketemu Putra dulu" Balas Jeni untuk terakhir kali sebelum benar-benar pergi.

Hana berdecak kesal, rambutnya teracak frustasi serta berteriak karena dirinya berada disini.

"Berisik!" Ucap salah satu perempuan yang berada didalam satu sel dengan Hana.

"Terserah gue dong!" Jawab Hana lantang.

Perempuan itu menghela napas pelan lalu bangkit berdiri, ia melempar kain kearah Hana yang membuat gadis itu tidak melihat apapun dan perempuan tersebut langsung menendang Hana serta memukul keras pada Hana.

"Lo anak baru disini jangan sok jadi pemimpin! Di penjara ya penjara, terima karma!" Bentak perempuan itu kemudian menghentikan aktivitasnya.

Hana melepaskan kain yang menghalangi pandangannya, ia menatap perempuan tadi dengan mata yang berkaca-kaca. Serta umpatan didalam hatinya yang benar-benar marah.
***
Suasana di ruang makan keluarga begitu hening, (Namakamu) sesekali melihat ayah dan ibunya secara bergantian yang begitu asyik menikmati makan malam.

"Kenapa kamu?" Tutur ayah (Namakamu) menyadari anak gadisnya ini seakan ingin menyampaikan sesuatu.

"Nggakpapa" Jawab (Namakamu).

"Si kakak paling mau ngomong cuma tunggu habis makan" Ucap Fajar melihat kakaknya dari samping.

"Bisa aja lu" Balas (Namakamu).

Setelah makan malam selesai barulah (Namakamu) menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan.

"Ee, jadi aku mau bilang kalau aku--"

"Kakak pacaran sama bosnya itu" Potong Fajar yang sudah tahu.

"Jadi kamu beneran pacaran sama bos kamu?" Tanya ayah menatap (Namakamu) intens.

(Namakamu) menatap jengkel kearah Fajar lalu tersenyum tipis namun bercampur takut karena di lihat ayahnya.

"Ee, iya. Makanya aku mau bilang kalau besok dia bakal kesini untuk pertama kali" Jawab (Namakamu) menggigit jarinya.

"Kenapa baru sekarang ngomongnya? Kasihan loh bos kamu nggak pernah datang kesini, besok mama masak masakan yang enak spesial buat bos kamu" Sahut ibu (Namakamu).

"Papa besok sibuk, jadi nggak bisa buat ketemu dia" Ucap ayah datar.

"Nggakpapa kalo emang nggak bisa" Ucap (Namakamu) sedikit kecewa.

Setelah itu ayah (Namakamu) langsung bangkit berdiri meninggalkan meja makan.

"Papa mungkin memang sibuk besok, biarin aja kan ada mama" Sahut ibu (Namakamu) tersenyum.

(Namakamu) ikut tersenyum menatap ibunya. Ayahnya memang orang yang sangat sibuk dan ia paham itu, kalau sudah dibilang sibuk dirinya tidak akan memaksa lagi.

"Kamu tuh kalo yang tua lagi mau ngomong jangan di potong dong! Emang ini es potong apa" Ujar (Namakamu) menghampiri Fajar yang duduk disofa.

"Ya daripada banyak basa-basi, yaudah aku sebagai adik membantu. Bukannya bilang terimakasih malah marah" Balas Fajar sedikit kesal.

"Awas kalau besok buat ulah lagi! Hp gue sita" Lanjut (Namakamu) kemudian pergi.

***
Oke segini aja dlu yah, kali ini pendek nggakpapa yah...
Kan yg penting di next hehe .

Vote dan komennya jangan di lupa yah, terimakasih untuk kalian yg udh komen di part sebelumnya, aku sangat senang sekalii...

Besok Senin, upacara jangan lupa 😅

With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang