28. Sunrise

1.8K 231 10
                                    

Pagi-pagi sekali Iqbaal datang bertamu di rumah (Namakamu), bukan gadis itu yang menyambutnya tapi ayah dari gadis itu.

"Pagi om" Sapa Iqbaal tersenyum.

"Pagi, tumben skali kamu kesini pagi-pagi" Balas ayah gadis itu.

"Iya om. Saya izin mau ajak (Namakamu) boleh tidak om?" Lanjut Iqbaal.

"Pagi-pagi buta begini? Untuk apa? Mau kemana kalian?"

"Kemarin saya udah ajak (Namakamu) untuk lihat sunset dan sekarang saya mau buat dia lihat sunrise lagi om" Jawab Iqbaal tersenyum.

"Ah begitu. Yasudah masuk-masuk kalau begitu, biar ibu (Namakamu) yang bangunin dia"

"Makasih om"

Iqbaal masuk kedalam rumah sembari menunggu (Namakamu) yang masih tertidur itu.
Ibu (Namakamu) segera ke kamar untuk menbangunkan anak gadisnya itu.

"(Namakamu) bangun, ada Iqbaal tuh datang" Sahut Ibu membangunkan (Namakamu).

"Ngantuk ma, lima menit lagi" Jawab (Namakamu) malas.

"Masa Iqbaal udah datang kamu nggak mau ketemu? Kasihan dia pagi-pagi gini datang buat kamu"

"Ha!?" (Namakamu) langsung bangun seketika.

"Iqbaal datang ma?" Lanjut (Namakamu) lagi menatap ibunya.

"Iya sayang, udah sana kamu cepetan mandi. Iqbaal lagi tungguin kamu tuh"

"Ngapain coba ma?" Tanya (Namakamu).

"Mana mama tahu, udah sana cepetan!" Titah ibu (Namakamu) lalu pergi.

(Namakamu) mengambil ponselnya melihat jam yang tertera di sana, ini bahkan masih pagi buta! Ia segera bergegas pergi ke kamar mandi dan intinya ia harus kelihatan cantik didepan Iqbaal.

Sementara Iqbaal berbincang dengan ayah serta ibu (Namakamu) dengan ramah.

"Lalu pekerjaan apa yang sedang kamu lakukan skarang?" Tanya ayah (Namakamu).

"Untuk saat ini hanya bisnis yang sedang saya kerjakan om, tante" Jawab Iqbaal tersenyum.

"Wah, selain jadi bos (Namakamu) kamu ternyata ada bisnis juga" puji ibu (Namakamu).

"Kalau soal bos di kantor, saya sudah mengundurkan diri untuk itu. Karena saya lebih memilih berbisnis sesuai apa yang saya mau dan bisa hidup lebih santai sedikit" Jawab Iqbaal menatap ibu (Namakamu).

"Tidak apa nak. Asalkan (Namakamu) benar-benar bahagia dengan kamu, itu tidak jadi masalah buat kami sebagai orangtua (Namakamu)" Ungkap ayah gadis itu.

Iqbaal tersenyum sumringah mendengarnya.

"Om, tante. Saya berencana untuk melamar (Namakamu) tapi waktunya belum sekarang, saya harap om dengan tante bisa merestui dan--"

"Kenapa kamu bilang belum waktunya? Apa ada hal lain?" Potong ayah (Namakamu).

"Iya om. Saya mau melamar (Namakamu) di waktu yang pas, untuk hari ini saya mau ajak dia buat lihat sunrise berdua" Jawab Iqbaal lagi.

"Pagi!!!" Ujar (Namakamu) yang baru datang mendekati mereka yang duduk diruang tamu.

Iqbaal tersenyum menatap (Namakamu) yang cerita itu.

"Yasudah daripada buang-buang waktu, kamu ajak dia keluar aja" Ujar ayah (Namakamu).

"Ha?" Heran (Namakamu).

Iqbaal bangkit berdiri lalu mendekati (Namakamu).

"Ayo kita pergi" Ujar Iqbaal menatap gadis itu.

With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang