10. Jatuh cinta?

2.2K 233 2
                                    

Mobil mewah milik Iqbaal kini terparkir rapi diparkiran, ia keluar lebih dulu dibanding (Namakamu). Gadis itu melihat Iqbaal yang memutar dan sampai dipintu samping dimana ia duduk, pintu itu terbuka kemudian Iqbaal melakukan hal yang sama seperti sebelumnya yaitu membuat (Namakamu) merasa nyaman untuk keluar.

Cukup membuat (Namakamu) kembali merasa terkesan dengan sikap Iqbaal. Kadang laki-laki itu memperlihatkan sisi jutek, dingin tanpa senyum sama sekali kadang juga ia akan perhatian pada seseorang termasuk (Namakamu).

Setelah itu mereka masuk ke dalam gedung dimana acara itu berlangsung. Iqbaal tersenyum menyapa para kawan-kawan kantornya dan sedikit berbincang, (Namakamu) yang melihat itu sedikit menggelengkan kepalanya bagaimana tidak bos nya itu tersenyum enteng didepan semua kerabatnya dan akan berubah jika berhadapan dengan karyawan dikantornya sendiri bahkan dirinya sendiri pun termasuk.

"Ini calon istri kamu? Cantik juga" Ucap seorang lelaki salah satu kawan Iqbaal.

Iqbaal menanggapinya tersenyum serta sedikit memalingkan wajahnya ke (Namakamu) yang memang tampak cantik.

"Terus, kapan sah? Nggak sabar dong buat di undang" Lanjut lelaki itu.

"Masih perlu waktu yang cukup lama, kalau sekarang belum" Jawab Iqbaal tetap tersenyum.

"Masa gitu, kasihan (Namakamu) yang bakal nunggu lama" Balasnya.

"Yang penting dia masih ada disamping aku dan selalu sayang sama aku" Ujar Iqbaal kini merangkul pundak (Namakamu).

(Namakamu) merasa jantungnya sudah tidak biasa lagi, berdetak sangat cepat dan rasa gugup yang luar biasa. Walaupun ini cuma rekayasa semata hanya menjadi peran dalam skenario yang dibuat Iqbaal, tentu saja sebagai seorang perempuan (Namakamu) akan gugup. Apalagi diperlakukan lembut seperti ini bahkan Iqbaal sempat tersenyum kearahnya, membuat jantung (Namakamu) sedikit berolahraga sekarang.

"Romantis sekali, cium dong sekali-kali. Jangan cuma lihatin di media aja sampai viral" Goda kerabat Iqbaal yang lain.

Iqbaal tertegun mendengarnya, ia sempat terkekeh pelan meresponi candaan kerabatnya itu. Mana mungkin ia melakukan hal itu lagi? Ini benar-benar akan jadi canggung.

"Malu-malu dia bro" Ungkap yang lain.

(Namakamu) menggigit bibir bawahnya sekilas melihat Iqbaal yang tetap terlihat ceria menanggapi kerabatnya itu, padahal bos nya itu sedang berusaha agar tidak melakukan hal yang sama seperti waktu itu. (Namakamu) juga bahkan tidak mau jika hal itu terjadi, ingat ini atasan dan dirinya adalah bawahannya, karyawannya! Jangan berlaku seperti orang yang sudah diatas sederajat dengan Iqbaal.

"Takut dia, payah" Ucap kerabat Iqbaal lagi.

"Masa takut? Kita udah biasa lakuin ini jadi..." Balas Iqbaal yang kini berhadapan dengan (Namakamu).

Iqbaal menatap kedua mata yang indah milik karyawannya ini, aneh kenapa dengan perasaannya yang semakin hari semakin berdebar seperti ini? (Namakamu) juga semakin cantik jika dilihat lebih dekat seperti ini, tidak perempuan ini hanyalah karyawan biasa dan dirinya yang membuat skenario maka dari itu mari lakukan ini secara profesional!

"Jadi..." Lanjut Iqbaal lagi.

Iqbaal menarik pinggang (Namakamu) agar lebih dekat dengannya, hal itu membuat (Namakamu) tak bisa lepas dari tatapan bos nya ini. Sementara para kerabat Iqbaal tersenyum melihat adegan romantis didepan mereka. Perlahan Iqbaal mulai mendekati wajah (Namakamu) perlahan namun pasti, sementara gadis itu tiba-tiba langsung mendorong pelan dada bidang Iqbaal.

"Maaf sayang, aku mau ke toilet" Ucap (Namakamu) yang langsung diberikan tatapan tajam dari Iqbaal.

Tatapan Iqbaal berubah jadi lembut dan mengelus pundak (Namakamu). "Yaudah, kamu ke toilet aja dulu. Jangan lama-lama yah" Jawab Iqbaal.

With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang