14. Gagal Bertemu

1.8K 207 0
                                    

Suasana rumah mewah milik Iqbaal kini mulai ramai diantaranya ada Iqbaal sendiri, Roger, (Namakamu), Nita dan ada teman-teman Billa teman terbaik menurut Iqbaal.

Billa tersenyum lebar, ia bisa merasakan kebahagiaan yang baru kali ini ia rasakan.
Iqbaal pun merasakannya juga, ini kali pertama Billa sang adik tersenyum lebar bahagia seperti ini.
Pasalnya setiap ulangtahun Billa tiba gadis itu merenung diri dikamar dan Iqbaal yang memberikan kejutan kecil-kecilan bersama Roger.

Tapi kini Billa terlihat mulai terbuka, mulai tersenyum kembali. Iqbaal yang melihat itu bernapas lega bisa melihat Billa tersenyum kembali.

"Happy birthday yah Billa" Ujar (Namakamu) menggengam tangan Billa.

"Makasih" Jawabnya tersenyum senang.

"Happy birthday" Ujar Nita kini bersalaman dengan Billa

"Terimakasih, ini siapa yah?" Jawab Billa merasa asing dengan tangan itu.

"Kenalin nama saya Nita, teman (Namakamu) dan bawahan kakak kamu" Balas Nita tersenyum.

Billa membalasnya ikut tersenyum menyapa Nita begitu ramah. Kini gilirannya untuk meraba tangan (Namakamu) yang tak jauh darinya.

"Ada apa?" Ujar (Namakamu).

"Jadi teman aku yah, kalau aku mau main bareng kakak, aku bisa suruh kak Iqbaal buat panggil kak (Namakamu)" Balas Billa tersenyum merekah.

"Iya, aku sempatin untuk main bareng Billa yah nanti" Jawab (Namakamu).

Iqbaal datang tiba-tiba dan langsung menarik tangan (Namakamu), membuat Billa jadi kebingungan serta Nita yang ikut kaget melihatnya.
Hingga sampai di sudut rumah tempat yang sedikit sempit, disitulah Iqbaal mengajak (Namakamu).

"Apa sih bos!? Sakit tau!?" Protes (Namakamu).

"Sembunyi dikamar rahasia waktu itu" Tutur Iqbaal menatap (Namakamu) serius.

"Ya ada apa memangnya? Kenapa aku harus sembunyi, ini kan ulangtahun Billa jadi aku juga harus ada disana dong" Balas (Namakamu) tak terima.

"Udah sana sembunyi, ada Hana, Putra dan Jeni yang bakal datang kesini. Kamu harus sembunyi, sekarang" Jawab Iqbaal terlihat gelisah.

"Ya biarin aja, aku juga mau ketemu the real calon istri kamu. Lagian aku nggak pernah ketemu dia selama ini" (Namakamu) tetap kekeh pada pendiriannya.

Iqbaal menghela napas kasar, ia harus cepat menyembunyikan (Namakamu) masalahnya ini bukan tamu biasa. Iqbaal mendapat laporan dari Roger bahwa Jeni, Hana, Putra sudah ada didepan rumah bahkan bersama Ayahnya yang pertama kalinya datang.
Maka dari itu (Namakamu) harus cepat disembunyikan di kamar rahasia itu, karena disitu tempat paling aman dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali Iqbaal dan Roger.

"Pokoknya aku nggak mau yah, aku mau ketemu Billa" Lanjut (Namakamu).

"Kamu mau saya pecat sekarang juga?" Balas Iqbaal menatap tajam.

(Namakamu) terdiam. Ancamannya tidak main-main ini, tidak ia tidak mau dipecat ini satu-satunya pekerjaan dengan gaji yang tinggi.

"Iya-iya, aku bakal sembunyi skarang" Jawab (Namakamu) memelas.

"Kunci kamar Billa dan setelah itu kunci kamar rahasia kodenya 1521, kamu sembunyi disana sampai pesta berakhir" Balas Iqbaal memberikan kunci kamar Billa.

"Terus kalau misalkan Billa mau masuk atau--"

"Masih ada cadangan" Potong Iqbaal cepat.

(Namakamu) menghela napas pelan lalu melangkah pergi masuk kedalam rumah.
Ia melangkah menaiki anak tangga kemudian lanjut ke kamar Billa, kamar itu segera dikunci lalu (Namakamu) melangkah kearah rak buku, disana ia langsung menuruti apa yang diperintahkan Iqbaal padanya.

Disinilah ia sekarang terkurung dikamar rahasia, sedangkan yang lain berpesta ria dibawah sana.

"Ck!" Keluh (Namakamu).

***
Iqbaal menampakkan diri pada Ayahnya, Hana, Jeni serta Putra yang datang di acara ulangtahun Billa. Sang ayah tersenyum ke Iqbaal menyapanya dengan memeluk, setelah itu menyapa Billa.
Respon Billa tersenyum tipis menggenggam tangan ayahnya, ia juga merasakan tangan ayah yang mengelus pucuk rambutnya.

"Selamat ulangtahun Billa, akhirnya Ayah bisa lihat kamu lagi. Maaf karna baru kesini lihat kamu, ayah sibuk sekali dengan pekerjaan" Tutur Ayah kini memeluk Billa.

"Nggakpapa ayah, aku ngerti" Jawab Billa.

Hana mendekati Iqbaal dan langsung merangkul tangannya, Putra yang melihat itu tampak cemburu. Berbeda dengan Iqbaal yang meresponnya tidak nyaman berusaha untuk melepas rangkulan itu, sementara Jeni ia melihat sekelilingnya mencari gadis itu, siapa lagi kalau bukan (Namakamu).

"Kalian berdua memang cocok sekali jadi pasangan suami istri" Ungkap sang ayah tersenyum lebar kearah Hana dan Iqbaal.

"Iya dong om, nggak lama lagikan kita berdua bakal tunangan" Jawab Hana.

Iqbaal kembali melepas rangkulan itu dengan sikap dinginnya. Hana terlihat kesal dengan perlakuan Iqbaal barusan, Iqbaal tidak perduli dengan reaksi Putra, Jeni, Hana bahkan ayahnya sendiri.

"Silahkan nikmati acaranya, aku mau kedalam dulu" Ujar Iqbaal lalu melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah.

Roger datang dan berdiri tak jauh dari Billa mengingat ia harus menjaga Billa karena keberadaan Putra dan itu sudah jadi perintah Iqbaal.

***
Hana berjalan cepat menyusul Iqbaal yang masuk kedalam rumah. Ia menahan langkah Iqbaal membuat pria itu langsung merespon kasar padanya.

"Lo ngapain lagi disini!?" Ucap Iqbaal sedikit menekan.

"Kamu mau kemana sayang, acara Billa kan belum selesai. Bahkan tiup lilin aja belum, memangnya apa yang kamu sembunyiin?" Balas Hana santai.

"Bukan urusan lo, jangan panggil gue dengan panggilan itu. Lo nggak cocok" Balas Iqbaal kemudian masuk kedalam kamarnya.

Hana merasa kesal dengan perlakuan Iqbaal.

"Ngapain lo disini?" Jeni datang tiba-tiba menghampiri Hana.

"Gue kira Iqbaal bakal ketemu (Namakamu), tapi dia malah masuk ke kamarnya" Jawab Hana menoleh Jeni.

"Siapa tahu cewek itu ada disana" Tebak Jeni.

"Nggak mungkin, udahlah kita kebawah aja"

"Gue rasa (Namakamu) nggak datang deh. Jadi lo nggak beruntung" Balas Jeni lagi menyusul Hana yang melangkah pergi.

Setelah benar-benar pergi, Iqbaal kembali membuka pintu kamarnya. Melihat disekelilingnya, ia melangkah cepat dan langsung masuk kekamar Billa.
Didalam sana Iqbaal langsung menuju rak buku yang menjadi pintu kamar rahasianya.

(Namakamu) bangkit berdiri melihat Iqbaal yang sudah masuk kedalam kamar ini. Pria itu terlihat gelisah, entah kenapa.

"Syukur kamu nggak ribut dikamar ini" Tutur Iqbaal menatap (Namakamu).

"Kalian seneng banget dibawah, aku disini kayak hewan aja dikurung" Jawab (Namakamu) yang sudah jengkel.

Iqbaal tahu (Namakamu) kesal pasalnya gadis itu datang demi Billa tapi dirinya menyuruh (Namakamu) untuk mengurung diri disini.

"Ceritanya nanti aja. Yang penting jangan sampai kamu ribut dikamar ini bahkan jangan sampai ada bunyi apapun" Balas Iqbaal lalu melangkah pergi tanpa pamit.

(Namakamu) sesekali mengedipkan matanya, melongo melihat Iqbaal yang hanya datang sebentar lalu pergi kembali. Sementara dirinya disini hanya terkurung, jika tahu akan begini (Namakamu) tidak akan datang kerumah ini lagi tapi ia mengingat Billa maka dari itu ia datang.

***
Vote, komen jangan dilupa yah.
Gue banyak minta maaf nih sama kalian, gue selalu slow update.
Tapi semoga kalian tetap stay yah😭
Gue beneran usahain buat lanjut, mohon pengertiannya.

Silahkan dibaca, udah di update 2 part hari ini kalau sampai ada yang nggak komen, aku lamain lagi😭🤣🤣

Hehe becanda gaes.

With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang