23. Pergi sebentar

2.1K 258 4
                                    

(Namakamu) tersenyum lebar menyambut Iqbaal yang datang ke meja kerjanya. Seperti biasa disaat jam istirahat mereka akan berdua ditempat khusus yang pernah (Namakamu) datangi.

"Kerjaan kamu banyak yah tadi?" Tanya (Namakamu) menatap Iqbaal.

"Iya" Jawab Iqbaal.

Keduanya menikmati makan siang mereka dalam hening, untuk masalah berbicara mereka memilih untuk menundanya hingga mereka selesai makan nanti.

Iqbaal sesekali memperhatikan (Namakamu) yang begitu menikmati makanannya. Bagaimana ini, ia bahkan sangat bingung.

"Kamu kenapa?" (Namakamu) tersadar diperhatikan Iqbaal barusan.

"Bukan apa-apa" Jawab Iqbaal lalu melanjutkan aktivitasnya.

(Namakamu) sempat bingung namun ia tetap melanjuti mengisi perutnya dengan makanan yang begitu lezat.

Tak lama keduanya sudah selesai menikmati makan siang, mereka masih berada di ruangan yang sama dengan suasana hening dan hanya saling menatap.

(Namakamu) menghela napas pelan dengan tatapannya yang tak lepas dari Iqbaal. Sepertinya pria itu ingin berbicara.

"Kamu mau ngomong apa? Aku rasa ada yang ingin kamu bahas" Ucap (Namakamu) kini menggenggam tangan Iqbaal.

Iqbaal tersenyum tipis membalas genggaman tangan (Namakamu).

"Ini bakal jadi hari terakhir aku kerja disini" Tutur Iqbaal jujur.

"Kamu beneran mau mundur? Banyak karyawan loh yang masih mau kamu jadi bos mereka, mereka nggak mau ada bos lain. Karna kamu yang memilih mereka buat kerja dan kamu juga sudah percaya dengan mereka, apa kamu memang mau mundur?" Balas (Namakamu).

Terus terang (Namakamu) sedih mendengar ini, ia pikir Iqbaal hanya bercanda dengan obrolan waktu itu.

"Aku sudah pikir ini dan memang sudah waktunya sayang. Aku tau mereka bakal sedih tapi mereka juga bakal senang dengan adanya bos baru, aku bisa jamin bos baru yang bakal gantiin aku nanti bisa buat karyawan lain senang" Lanjut Iqbaal tetap tersenyum.

"Dan kamu mau ninggalin aku? Aku kerja disini dan kamu ? Kamu mau kemana?" Balas (Namakamu).

"Ada rencana lain yang harus aku lakuin, waktu pulang nanti aku mau kumpul bareng semua karyawan termasuk kamu" Jawab Iqbaal.

(Namakamu) menghela napas berat.

"Hei, percaya sama aku. Aku mau kamu bertahan untuk sementara waktu, kamu harus tetap kerja jangan buat keluarga kamu makin pusing kalau mereka tahu kamu nggak kerja"

"Kan masih banyak lowongan kerja" Balas (Namakamu).

"Tapi belum tentu mereka bakal terima kamu. Aku minta kamu buat disini, sebentar aja sampai tiba waktunya" Jawab Iqbaal meyakinkan (Namakamu).

(Namakamu) menggeleng bingung menatap Iqbaal.

"Kamu punya rencana apa lagi sekarang?" (Namakamu) begitu penasaran dengan Iqbaal.

Apa yang akan pria ini rencanakan diwaktu yang akan datang?

"Kamu tenang aja, ini urusan yang harus aku selesaikan dan memang harus dilakuin" Jawab Iqbaal lagi.

(Namakamu) bangkit berdiri lalu pergi. Iqbaal segera menyusul (Namakamu), ia tahu kekasihnya ini merasa ini adalah perpisahan.

"Hei sayang, sayang tunggu" Ujar Iqbaal kini berhasil menahan (Namakamu).

(Namakamu) hanya diam menatap Iqbaal dengan matanya yang berbinar.

"Hei kok kamu nangis? Apa yang kamu pikirin sayang?" Iqbaal kini memeluk (Namakamu).

With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang